Listed Articles

Sempat 'Lenyap', AOC Gencar Promosi di Pasar Monitor

Sempat 'Lenyap', AOC Gencar Promosi di Pasar Monitor

Meski sempat hilang dari pasar Indonesia, merek dagang AOC berambisi menjadi merek monitor nomor satu di negara dengan tingkat GDP (Gross Domestic Product) 6,5% ini. Karena itu, ada beberapa strategi yang dilakukan untuk membuat trobosan dan meningkatkan penetrasi pasar. Yang paling penting tentu konsistensi perusahaan atas target yang dibuat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Manajer Pemasaran AOC untuk kawasan Indonesia, Thailand, Australia dan Selandia Baru, Nur Ely Dina. “Industri ini sangat besar dan dinamis. Ditambah, perkembangan industri TI sangat cepat sehingga kami harus terpacu untuk belajar dan mengikuti perkembangan zaman,” kata Dina menanggapi alasan gencar berpromosi di pasar consumer.

Perempuan kelahiran 18 November 1978 itu mengaku bahwa nama AOC sempat asing di telinga masyarakat. “Sedih sih tapi justri ini menjadi tantangan tersendiri untuk menjadikan AOC sebagai produk nomor satu dan punya brand awareness yang baik,” kata perempuan lulusan STIE Yayasan Akuntasi Indonesia ini. Selama tiga tahun memegang pemasaran AOC di Indonesia, Dina melakukan terobosan kegiatan pemasaran dan berpromosi baik above maupun below the line. Penetrasi pasar dilakukan melalui kota-kota di luar Jakarta, seperti Surabaya, Jember dan Klaten.

Hasilnya, kini AOC mempunyai master dealer yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. “Penjualan AOC naik hingga 300%. AOC di Indonesia mendapatkan penghargaan Rookie Award untuk wilayah Asia dari prinsipal,” kata pehobi membaca otobiografi ini. Agar bisa sukses menjalankan tanggung jawab dan mencapai gol perusahaan Dina menerapkan beberapa strategi diantaranya harus mampu bekerjasama dengan tim ataupun sendiri, dapat beradaptasi sesuai daerah/ pasar, rajin mengikuti perkembangan zaman, memberi dukungan terbaik untuk customer dan partner.

“Industri ini cepat berubah, sehinggga harus sensitif terhadap perubahan dan perkembangan technologi. Selain itu, pasar yang fluktuatif membuat kita harus lebih teliti dan hati-hati dalam mengambil keputusan,” katanya. Prediksi Dina bahwa industri TI akan terus berkembang pesat ternyata tak melesat. Dina sangat tertantang dengan rutinitas dan tanggung jawab kerja yang selama ini diberikan.

“Bagaimana saya menjual diri? Jawabnya selalu memberikan yang terbaik dari diri kita dan yakin efford today, rewards tomorrow.” singkatnya. Kerja keras Dina selama ini tak sia-sia. Keberhasilannya menggemukan pasar AOC di Indonesia diapresiasi perusahaan. Salah satunya dalam bentuk kenaikan gaji serta bonus. Sayang, Dina enggan menyebut secara gamblang berapa besar gaji yang ia dapat termasuk ketika mendapat apresiasi diperusahaan. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved