Menurut Thomas Kurian, Senior VP untuk Oracle Server Technologies, OAS-10g
memungkinkan perusahaan yang bergerak dalam industri teknologi tinggi, manufaktur, ritel dan consumer packaged goods secara instan tersambung ke rantai pasokan mitra bisnisnya. "Oracle Application Server menyediakan sebuah platform integrasi B2B yang mendukung beragam protokol industri yang memungkinkan perusahaan meningkatkan integrasi keseluruhan. Selain itu, pelanggan bisa memelihara hubungan dengan mitra dagang yang luas. Ini juga sekaligus memangkas biaya integrasi keseluruhan dan meningkatkan kemampuan pengauditan atau pemeriksaan tata buku," ujar Kurian.
Ia menambahkan, OAS-10g menyediakan kepada mitra dagang kemampuan pengelolaan yang memungkinkan pengguna --dengan sebuah interface tunggal-- melihat profil masing-masing mitra dagang, persetujuan tingkat layanan, kebutuhan keamanan dan protokol yang dipilih untuk berinteraksi. Juga, dengan dukungan yang komprehensif untuk standar B2B, komponen ini dapat memangkas biaya, sekaligus membangun kolaborasi online secara cepat dengan pelanggan dan mitra.
Lebih dari itu, dengan menggunakan standar B2B untuk integrasi rantai pasokan dan mitra bisnis, perusahaan dapat beralih dari kemampuan programming proprietary yang mahal ke standar terbuka yang dapat dioperasikan bersama-sama. Juga, dapat disesuaikan agar dapat menjawab kebutuhan bisnis yang kerap berubah. Dengan diperkenalkannya OAS-10g ini, lanjut Kurian, Oracle berupaya terus merintis definisi dan adopsi standar e-business. Oracle mempunyai anggota jajaran aktif dalam badan standar B2B utama, termasuk RosettaNet, Web Services Choreograph Interface (WSCI) dan Business Process Management Initiative Organization (BPMIO).