Ibukota Sumatera Selatan, Palembang, yang menjadi salah satu tuan rumah SEA Games, selain Jakarta, tidak hanya menyediakan akomodasi ‘biasa’. Karena hampir semua hotel-hotel di palembang fully booked, panitia perayaan olahraga yang diikuti 11 negara itu menyiasati masalah dengan menyediakan hotel mewah sebagai tempat penginapan.

Kapal tersebut dibiayai oleh Pemerintah Sumatera Selatan dengan biaya sewa Rp 1,5 miliar selama SEA Games ke-26 berlangsung. Kapal yang disewa pun merupakan kapal mewah dengan pelayanan dan fasilitas layaknya hotel. Tersedia 3 kapal untuk alternatif akomodasi, sampai sekarang baru 1 kapal yang terpakai karena kapasitas kapal masih mencukupi.

Sebagai salah satu alternatif, panitia SEA Games 2011 menyediakan pilihan akomodasi berupa kapal-kapal yang dapat dijadikan tempat tinggal selama event tersebut berlangsung. “Kapal tersebut memang disediakan untuk anggota, official SEA Games dari berbagai negara yang tidak kebagian hotel di Palembang,” ujar Maryama Bustam, SEKJEN INASOC Sumatera Selatan.

Namun, karena kesalahpahaman mengenai jatah makanan yang disediakan di kapal tersebut untuk para tamu, beberapa orang yang menginap di kapal memilih untuk mencari sarana akomodasi lain. “Kami menyediakan makan pagi dan malam. Tapi, beberapa dari mereka mengira kami juga menyediakan makan siang,” jelas Maryama. Selain itu, faktor jarak dari pelabuhan ke Jakabaring Sports City yang lumayan jauh dan juga kendala pada sarana transportasi akibat kemacetan yang disebabkan meningkatnya volume kendaraan di Palembang karena SEA Games, juga menjadi alasan beberapa tamu kapal pindah ke hotel kecil.

Propinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.

Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri Cina pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.

Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 10 Pemerintah Kabupaten dan 4 Pemerintah Kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Jumlah desa di Sumatera Selatan sebanyak 343, kecamatan sebanyak 149 buah dan jumlah penduduk sekitar 7,4 juta jiwa.