Listed Articles

Sirip Kuning Gandeng BCA Arungi Pasar Intelijen Bisnis Indonesia

Sirip Kuning Gandeng BCA Arungi Pasar Intelijen Bisnis Indonesia

Pasar domestic Indonesia yang sedemikian besar menjadi lahan yang cocok untuk pengembangan produk intelijen bisnis dan software analytics. Pasalnya, seiring meningkatnya kompetisi bisnis maka perusahaan yang beroperasi di Indonesia dituntut untuk mengambil keputusan yang lebih cepat tanpa meninggalkan akurasi. “Dari pengalaman saya memberi konsultansi bisnis, perusahaan Indonesia bukannya tidak memiliki data. Data mereka melimpah. Tapi, mereka hanya tidak tahu bagaimana memanfaatkannya. Jadi mereka perlu solusi untuk menghasilkan keputusan dengan menggunakan real time data,” ujar Christopher Tobing, direktur program dan fasilitator utama Big Change Agency (BCA), konsultan manajemen yang berbasis di Jakarta dalam sesi wawancara dengan media di kantornya, Wisma Bayuadjie, Kebayoran, Jumat silam (19/5) .

Christopher Tobing, direktur program dan fasilitator utama Big Change Agency

Itu sebabnya BCA mantap mendistribusikan Yellowfin, vendor global intelijen bisnis (BI) dan software analytics yang berfungsi membantu perusahaan dalam mengelola dan mengolah data mereka. Yellowfin yang berdiri pada tahun 2003 dan berkantor pusat di Melbourne, Australia telah menandatangani perjanjian distribusi dengan BCA untuk pasar intelijen bisnis di Indonesia beberapa waktu lalu.

BCA yang berdiri pada 2014 silam akan memimpin penjualan dan pemasaran solusi intelegensi bisnis Yellowfin yang melingkupi pelatihan untuk perusahaan (associate suite of training), support, dan jasa profesional di seluruh wilayah di Indonesia. BCA juga akan berwenang menunjuk mitra reseller untuk mengembangkan pasar Indonesia bersama-sama. “Kami memilih bekerja sama dengan Big Change Agency karena mereka memahami pasar local dengan sangat baik. BCA memahami bisnis dalam jangka panjang dan bersedia membangun pasar bersama. Karena mendistribusikan Yellowfin tidak hanya sekadar menjual software tapi sekaligus memberikan solusi sejati kepada para pelanggan kami,” jelas Adam Chicktong, direktur penjualan Yellowfin untuk wilayah Asia Pasifik (APAC) melalui telekonferensi yang digelar oleh Christopher.

Christopher memaparkan, BCA menargetkan akan menggandeng 12 reseller sampai akhir tahun ini. Jabodetabek menjadi pasar utama yang akan disasar dalam tahap awal pengenalan Yellowfin ke public. “Kami bertekad untuk membangun strong presence di korporasi, pemerintah, dan universitas yang akan menjadi pasar kami,” urai Christopher.

Sementara Chief Executive Officer (CEO) dan co-founder Yellowfin, Glen Rabie, dalam keterangan tertulisnya menyatakan pertumbuhan jaringan reseller yang berkesinambungan di wilayah Asia Pasifik, dan di Indonesia khususnya, sangat penting. Sebab, Yellowfin merupakan bisnis yang berbasis jaringan dan berpusat serta dikembangkan di Australia. “Bekerja dengan para tetangga di Asia Pasifik merupakan fondasi bagi strategi kami memasuki pasar di wilayah ini. Melanjutkan pengembangan jaringan reseller Yellowfin di Indonesia merupakan bagian yang penting dari rencana tersebut,” kata Rabie.

Rabie lebih lanjut memaparkan, guna mewujudkan rencana tersebut, Yellowfin telah bermitra dengan Big Change Agency untuk mendistribusikan platform intelijen bisnis di seluruh wilayah di Indonesia. “Bersama-sama, melalui passion Big Change Agency pada penggunaan insight berbasis data untuk peningkatan performa bisnis, kami akan secara aktif melibatkan para reseller software guna membantu mengembangkan dan mempromosikan Yellowfin, dan komunitas intelegensi bisnis yang lebih luas di Indonesia,” tambah Rabie.

Dalam sesi telekonferensi Adam memaparkan sejumlah kisah sukses pengguna Yellowfin di berbagai belahan dunia demi meningkatan kecepatan bisnisnya. Salah satunya di Macquarie University, Australia, yang menggunakan Yellowfin untuk menganalisis data perkuliahan yang diikuti mahasiswa, mengelola perencanaan keuangan universitas dan sebagainya. Dengan demikian pihak kampus bisa mendapatkan insight business dalam menyiapkan kelas, sesi perkuliahan dan kurikulum yang lebih tepat dengan kebutuhan mahasiswanya.

Ada pula perusahaan bernama Summit Innovation yang membantu kliennya McDonald’s dan Burger King dalam mempercepat layanan mereka. Dengan bantuan software Yellowfin, manajer bisnis restoran McDonald’s dapat mengetahui jika ada antrean atau pelambatan pelayanan di berbagai lini seperti di layanan drive thru. “Notifikasi laporannya sendiri bisa dikirimkan ke email sehingga sang manajer bisa tahu seketika saat ada hambatan dalam layanannya, sangat mudah menggunakannya dan laporannya bisa dipilih untuk dibagikan dengan pengguna lainnya yang kita inginkan,” jelas Adam.

Christopher memaparkan keunggulan Yellowfin yang berbasis komputasi awan dan kompatibel dengan beragam sistem operasi dan software enterprise resource planning. Bahkan, Yellowfin dapat di-white label-kan, istilah untuk software yang dapat dikustomisasi sehingga seakan dibuat oleh divisi internal perusahaan. “Harga kami pun sangat bersaing dan kompetitif serta fleksibel untuk berbagai segmen pengguna, dari komunitas, UMKM, professional, sampai enterprise dengan sistem berlangganan dari gratis sampai yang berbayar. Sebagai contoh untuk segmen professional ada paket berlangganan USD 1.750 per lima user, atau di segmen enterprises ada paket USD 67.500 untuk 50 user, keduanya di luar biaya instalasi. Jadi kami sangat fleksibel dan siap bersaing untuk memberikan pengalaman terbaik dalam meningkatkan performa organisasi Indonesia,” tegas Christopher.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved