Listed Articles

Sosialisasi Imunisasi, Biofarma Gandeng Facebook dan Twitter

Sosialisasi Imunisasi, Biofarma Gandeng Facebook dan Twitter

Hampir sebagian besar masyarakat kota mengenal Facebook dan Twitter, namun hanya sedikit dari mereka yang memahami pentingnya imunisasi. Karena itu, Bio Farma menggandeng jejaring sosial untuk menyosialisasikan dunia vaksin.

Pernyataan tersebut diungkapkan Head of Public Relation PT Bio Farma N. Nurlalea saat ditemui di Wisma Antara, pada Kamis (12/5).Akun resmi Bio Farma di jejaring sosial Facebook bernama ‘Info Imunisasi’ dan Twitter dengan nama ‘@infoimunisasi‘.

“Layanan sosial media tersebut bertujuan memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat mengenai pentingnya imunisasi sejak dini bagi kesehatan,” ujar Nurlaela. Berdasarkan data Bio Farma, produksi vaksin mereka sekitar 35% dimanfaatkan untuk dalam negeri dan sisanya untuk ekspor. Kementerian Kesehatan membeli vaksin Bio Farma untuk 4,8 juta bayi per tahun. Sayangnya, jumlah bayi yang divaksin belum mencapai 80%.

“Paling penting saat ini adalah vaksin Hepatitis B. Di Indonesia, sekitar 12 juta penduduk terkena hepatitis B dan 40% diantaranya terkena kanker hati. Karena itu, kita perlu menyadari betapa pentingnya vaksin,” kata Direktur Utama PT Bio Farma Drs. Iskandar Apt, MM.

Untuk produksi vaksin, 72% merupakan komponen lokal sedangkan sekitar 28% materi diekspor dari luar negeri. “Meskipun terlihat kecil namun materi yang diimpor sangatlah penting. Kalau tidak ada komponen itu, vaksin tidak dapat diproduksi,” kata Iskandar mengakui.

Kepedulian terhadap kesehatan suatu negara bisa terlihat dari kualitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, Bio Farma berambisi untuk meningkatkan produksi vaksin. Misalnya, untuk penyakit influenza, Bio Garma memperkenalkan vaksin flubio. Vaksin ini dapat mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh virus influenza tipe A/California, tipe B/Victoria dan tipe C/Brisbane.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved