Listed Articles

Starbucks Khawatir Perubahan Iklim Guncang Bisnis

Starbucks Khawatir Perubahan Iklim Guncang Bisnis

Para pecinta kopi, khususnya penikmat kopi Starbucks, pantas khawatir dengan perubahan iklim, tidak hanya soal keberlangsungan hidup manusia di masa depan. Secara spesifik, pihak Starbucks menyebutkan bahwa climate change berpengaruh terhadap perusahaan. Seperti apa?

“Apa yang kita lihat saat ini sebagai sebuah perusahaan adalah sesuatu yang mungkin terjadi 10, 20 ataupun 30 tahun mendatang. Jika kondisi tersebut terus berlanjut, ini berpotensi secara signifikan berisiko pada rantai pasokan kami. Ini termasuk biji kopi Arabica,” ujar Jim Hanna, Sustainability Director Starbucks. Menurutnya, saat ini, petani di Amerika Tengah sudah merasakan efek dari pemanasan global terhadap tanaman.

Bahkan, Hanna berencana mengunjungi Washington untuk berdiskusi dengan anggota Kongres terkait perubahan iklim yang berdampak pada produksi kopi dan bisnis secara global. Lahkah ini dilakukan setelah muncul rumor di minggu ini bahwa Starbucks mungkin mempertimbangkan menjual minuman jus. Meskipun belum ada pernyataan resmi soal peralihan itu, kabar tersebut melambangkan upaya Starbucks untuk mengamankan bisnis mereka di masa depan.

Situs resmi Starbucks menyantumkan kabar terkait perubahan iklim. “Selain erosi yang terus meningkat dan infasi hama, petani kopi juga melaporkan pergeseran curah hujan serta perubahan pola panen telah menyakiti komunitas mereka. Saat ini terjadi penyusutan jumlah lahan untuk produksi kopi di seluruh dunia.”

Sebenarnya, ini bukanlah pertama kali suatu komoditas terancam keberadaannya oleh pemanasan global. Awal bulan ini, laporan dari International Center for Tropical Agriculture menyebutkan bahwa cokelat akan menjadi barang mewah bila petani tidak beradaptasi dengan peningkatan suhu di Ghana dan Pantai Gading. Ini merupakan kawasan produksi terbesar kakao di dunia.

Selain itu, minggu lalu, beberapa merek selai kacang mengumumkan kenaikan harga sekitar 40% akibat panen kacang terburuk dalam 30 tahun terakhir terkait perubahan cuaca yang kian mengkhawatirkan. Produk lain yang turut berduka akibat perubahan iklim adalah anggur Prancis dan pasta Italia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved