Sttt, Malaysia Bikin Mobil Mewah Juga Lho ... | SWA.co.id

Sttt, Malaysia Bikin Mobil Mewah Juga Lho ...

Nama mobil seperti Lamborghini, Bugati dan Morgan bagi penggemar mobil mewah tentu sudah tidak asing lagi. Bagaimana dengan Bufori? Mungkin terdengar asing, tapi tidak bagi mereka yang menyukai mobil sport klasik. Dan, siapa sangka jika mobil mewah ini diproduksi di negeri jiran, Malaysia.

Rancangannya sangat eksklusif. Tidak seperti mobil keluaran pabrikan, Bufori dibuat layaknya karya seni. Lihatlah interiornya, semua dirancang sangat detail -- hingga sistem audionya. Di beberapa model bahkan ada bagian-bagian yang dilapisi emas. Pembuatannya bukan berdasarkan permintaan pasar yang bersifat massal. Bisa dibilang, inilah terobosan industri otomotif dunia. Sebab, umumnya industri otomotif memiliki batas bawah kapasitas produksi untuk memenuhi skala ekonomisnya. Tidak demikian dengan Bufori. Mobil yang diproduksi sangat ditentukan oleh pesanan peminatnya, sangat customize. Hubungan antara konsumen dan produsen sangat pribadi sifatnya.

Adalah kakak-beradik Khouri yang mencetuskan ide unik merancang mobil sport klasik ini. Tiga bersaudara keturunan Lebanon ini awalnya hanya mengembangkan hobi si bungsu, Gerry Khouri. Waktu itu tahun 1986, Gerry memulai hobi dengan menuntaskan hasratnya merancang mobil sport untuk dua kakaknya, Anthoni dan George, serta dirinya di garasi keluarga mereka. Siapa sangka semua menjadi awal dari sebuah perjalanan baru bagi mereka bertiga. Beberapa teman dan orang ternyata tertarik untuk dibuatkan mobil serupa.

Apa yang mereka raih mengundang kekaguman orang di seluruh dunia. Itulah awal berdirinya Bufori Motor Car Company (BCC), perusahaan yang kemudian menghasilkan mobil sport cantik buatan tangan di Australia. ?Kami beranggapan Australia strategis untuk memasarkan dan membuat mobil ke seluruh dunia,? ujar Gerry yang didaulat sebagai Direktur Pengelola BCC. Cerita mulai beda kala mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohamad melakukan test drive mobil tersebut saat berkunjung ke pabrik mereka. Ia menginginkan Bufori menjadi produk Malaysia. Ternyata Khouri bersaudara berkeberatan.

Setelah 12 tahun seluruh produksi dan pemasaran dikelola di Australia, barulah pada 29 Juli 1998 mereka resmi boyongan ke Malaysia dengan nama perusahaan Bufori Motor Car Company (M) Sdn. Bhd. Pabrik di Malaysia ini seluruhnya menggunakan fasilitas yang sama dengan pabrik di Australia. Sejatinya, Khouri bersaudara sudah bersiap boyongan dari Australia ke Malaysia sejak Januari 1994. Namun, mereka harus tersandung dengan perjanjian Bufori Australia, perusahaan patungan di sana.

Periode Januari 1994-Januari 1998 bisa dibilang masa sulit Khouri bersaudara, yang merasa hampir kehilangan kesempatan melanjutkan impian mereka. Menggaet pemegang saham baru, Auto Industries Ventures Bhd., yang dipimpin Abdul Razak Harun, dengan saham 21%, BCC mulai produksinya di Kepong, Kuala Lumpur. Untuk pemindahan pabrik dan mendirikan pabrik baru di negeri jiran itu, BCC mengeluarkan dana sekitar 30 juta Ringgit Malaysia (RM), sedangkan RM 10 juta lagi digunakan untuk membangun Divisi Riset dan Pengembangan.

Sebelumnya, BCC sempat menjalin kerja sama dengan STI Bufori Sdn. Bhd. pada 1994, dalam hal pemasaran mobil itu di Malaysia, tapi gagal. Kini secara eksklusif distribusi dan penjualan Bufori seluruh dunia ditangani DRB-Hicom Export Corporation Sdn. Bhd. Pilihan rekanan ini didasarkan pada syarat yang ditetapkan Bufori bersaudara, yaitu mereka harus memiliki hasrat yang sama tentang mobil sport tersebut. ?Semua tentang Bufori adalah tentang passion. Jadi kuncinya, Don?t do it because you have to, but do it because you want to,? kata Gerry yang menjawab pertanyaan melalui e-mail. Selama 12 tahun berdiri, setidaknya sudah 300 unit mobil dilepas ke pasar. Kini, setelah produksi dipindahkan ke Malaysia, rata-rata 6 unit/bulan dikeluarkan dari pabrik seluas 4.500 m2 itu.

Mobil Bufori dibuat bukan untuk memenuhi kebutuhan pasar, melainkan fashion dan simbol status. Mobil sport bergaya tahun 1930-an ini dirancang berdasarkan permintaan pemesan. Meskipun seperti mobil klasik tahun 1930-an, Bufori bukanlah reproduksi atau jiplakan. Mobil klasik memang tidak lekang oleh waktu. Bufori pun demikian, sebab mobil sport ini tidak memikirkan model yang sedang ngetren di pasar. Mobil ini dibuat dengan tangan (handmade), jadi bukan kit cars atau mobil pabrikan yang dibuat massal. Inilah yang membuat Bufori sangat unik dan spesial. Tak mengherankan, Bufori bisa dibilang tak punya pesaing, sebab tidak ada pabrik lain yang memproduksi jenis yang sama. Menariknya, meski kini pabriknya di Malaysia, Bufori mematuhi Australian Design Rules (ADR), untuk memenuhi syarat mesin kendaraan meluncur di Australia. Dengan begitu, ada keunggulan dan hasil yang diperoleh dengan mematuhi ADR, otomatis Bufori juga diterima hampir di setiap negara pengimpornya. Namun, mobil ini dibuat 100% dengan konten Malaysia dan teknologinya oleh orang di negeri itu.

?Kami tidak mengejar volume tapi kualitas,? ujar Gerry tegas. Itulah mengapa tenaga kerja di Bufori disebut sebagai perajin (craftmen). Hampir 90% craftmen Bufori bergabung sejak awal Bufori didirikan, karena apa yang mereka garap berhubungan dengan passion dan vision, selayaknya menciptakan karya seni tinggi. Gerry mengatakan, Bufori bukanlah industri yang membuat produk generik, seperti mesin cuci. Membeli Bufori seperti membeli jam tangan Rolex. ?Menjadi simbol status sosial pembelinya. Membuat Bufori layaknya mengarungi pengalaman emosional sesungguhnya,? ujarnya.

Itu pula sebabnya Gerry menganggap perusahaannya bukan bagian dari industri otomotif umumnya, tapi sebagai beautique car manufacture. Jadi, salah jika membandingkan Bufori dengan merek mobil mewah lainnya. ?Kami tidak berkompetisi dengan mereka, tapi kami melengkapi mereka,? imbuhnya. Seluruh komponen dalam mobil Bufori didesain dan dibuat dengan menggunakan standar internasional. Ada 20 rekanan yang mendukung kecantikan mobil sport ini, yakni Siemens VDO Dayton Automotive (sound system, GPS navigation, ECU, instrumentation), BBS-Technik Aus Dem Motorsport, Recaro GMBH & Co (electrical adjustable car seats), Parrot Systems (bluetooth telephone communications kit), Hyundai Motor Corporation, Colligen (SONAR system), Mando Corporation, SmarTire System, Hella KG Hueck & Co (car lightings), Snap-On Inc. (hand tools), Ital-Press ZANI (electric glass sunroof), Rostra Precision Control (electronic cruise control), Delphi Corporation (SRS system, seat belt), Alpine Development (intercooler supercharger), Brige of Weir Leather (finest scottish leather), Continental Tyres (run flat high performance tyres), Perei Group (high level brake lamps), Johann & Konen Gmbh & Co.KG (automotive lighting), Gebra GmbH & Co. KG (warning triangle), serta Bosal Benelux NV (high performance mufflers).

Nama Bufori memiliki arti tersendiri, yang mencerminkan mobil mewah tersebut, yaitu B (beautiful), U (unique), F (fantastic), O (original), R (romantic) dan I (irressistable). Dengan metode seperti layaknya membuat karya seni, Gerry meyakinkan perusahaannya sangat efisien dalam proses produksinya. Mobil memang didasarkan atas kemauan pelanggan, tapi permintaan itu tidak boleh mengganggu keamanan dan ada perubahan mekanis mesin secara besar-besaran. ?Alur kerja kami atur dengan metode produksi kami yang unik, dan itu rahasia dapur kami,? ungkap Gerry yang enggan menjelaskan secara detail proses produksi dalam pabrik mereka.

Untuk mendapatkan pesanannya, pelanggan harus rela menunggu 3-4 bulan. ?Waktu tunggu makin panjang kalau pesanan kami meningkat,? katanya. Dan konsumen harus merogoh kocek mulai US$ 40 ribu hingga US$ 200 ribu untuk mendapatkan satu koleksi mobil Bufori. ?Pelanggan kami kan bukan yang price conscious dan lagi Bufori sangat unik, tidak bisa dibandingkan dengan merek mana pun, meski ada mobil yang hampir sama dengan buatan kami,? ujar Gerry.

Bagaimana dengan layanan pascajualnya? Sejak awal berdiri 18 tahun lalu, Gerry sudah memikirkan bagaimana melayani pelanggannya. Maka, jaringan distributor internasional dibangun untuk melayani hal itu. ?Jangan khawatir, kami siap melayani kalau ada keluhan,? ia menegaskan.

Gerry pun mengatakan bahwa harga mobil bekas Bufori sangat bagus. ?Cuma, kebanyakan pelanggan kami tidak menjualnya kembali. Mereka malah mengoleksi dengan berbagai model berbeda,? ungkapnya. Dengan total karyawan sekitar 80 orang, BCC saat ini memiliki kapasitas produksi rata-rata 320 unit/tahun. Bufori sudah meluncurkan sekitar lima model berbeda, antara lain Bufori MK I, Bufori MK II, Bufori MK III dan La Joya. Masing-masing model memiliki desain dan kategori mesin yang berbeda. Bufori MK I dan Bufori MK II menggunakan mesin berkapasitas 2.000 cc dengan 4-speed automatic. Kedua model ini memiliki kecepatan maksimal 128 hp per 5.200 rpm dan torsi maksimal yang dihasilkan mencapai 190 Nm per 4.400 rpm. Karena mesinnya menggunakan 4 silinder, Bufori bisa melaju di jalanan dengan kecepatan 165 km/jam.

Adapun pada model Bufori MK III disediakan jenis mesin berbeda, 2.000 cc dan 2.700 cc. Jenis mesin 2.000 cc empat silinder bisa menghasilkan kecepatan 141 hp per 6 ribu rpm dan torsi 186 Nm per 4.500 rpm. Hasilnya, mobil ini bisa melesat hingga 210 km/jam. Kalau ingin yang lebih bertenaga, pilihan mesin V6 2.700 cc dengan kecepatan 190 hp per 5.800 rpm dan torsi 284 Nm per 3.900 rpm. Tak ayal, dengan jenis mesin seperti itu, mobil ini bisa melesat dengan kecepatan 235 km/jam. Tak mengherankan pula, model Bufori ini telah dipesan 100 peminat dari Amerika, 80 dari Jerman dan Eropa serta 25 dari Korea Selatan. Sayangnya, Gerry enggan menyebutkan siapa saja pelanggannya, terutama yang dari Indonesia. ?Mereka umumnya sangat low profile, tidak suka interview,? elaknya.

Tags:

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)