Hasil survei menyimpulkan, SAP Best Practices mampu membantu perusahaan mengurangi biaya implementasi dan mempercepat mencapaian return on investment (ROI). Selain itu, juga mampu mengurangi tingkat resiko proyek secara keseluruhan sebesar 71%, biaya proyek 20% dan total biaya kepemilikan bagi perusahaan menurut survey ini turun 11%. Survei ini dilakukan dengan mengkombinasikan prosedur questioner dan wawancara lewat telepon. Beberapa perusahaan di Indonesia yang berpartisipasi dalam survei ini adalah PT AJBS, perusahaan ritel, swalayan perkasa dan alat bersar; serta PT Belfoods Indonesia (Belfoods), distributor dan produsen makan beku dan siap saji.

AJBS yang berpusat di Surabaya telah mengimplementasikan SAP untuk ritel dengan modul-modul yang meliputi: fincancial & controlling, merchandising, logistics, sales & distributor and a point of sales interface. “Dengan mengadopsi SAP Best Practice, kami siap tumbuh dan siap membentangkan sayap usaha dengan membuka beberapa cabang di Jakarta, Bali dan Singapura,” kata Gunawan Sunjoto, Asisten Manager TI AJBS sambil menambahkan, saat ini AJBS telah memiliki sejumlah cabang yang tersebar di berbagai kota besar di Jawa.

Sementara itu, Belfoods mengimplementasikan solusi mySAP ERP dengan modul: financial, production and planning, material management, sales and distribution, cost and controlling. Dikatakan, Leo Budijaya, Direktur TI Belfoods, adopsi SAP Best Practices membuat proses bisnis perusahaan lebih efisien, meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam akuisisi data perusahaan, serta membantu perusahaan untuk mewujudkan tujuan secara fleksibel. Ketiga hal tersebut menjadi faktor kunci bagi Belfoods untuk mendapatkan keunggulan komparatif dan membantu memaksimalkan peningkatan nilai bagi pelanggan. “Dengan solusi ini, kami mengaharapkan dapat tumbuh 100% pada tahun ini,” ujar Leo yakin.