Listed Articles

Survei membuktikan: Banyak perusahaan abai terhadap Spam

Oleh Admin
Survei membuktikan: Banyak perusahaan abai terhadap Spam

Spam kini jadi barang aneh bagi para pemilik email. Spam membanjiri mailbox kita dengan email yang tidak kita inginkan baik berupa penawaran pinjaman, peningkatan kebugaran fisik dan proteksi finansial hingga tawaran esek-esek. Empat huruf itu ingin dihindari sepanjang masa oleh pemilik email. Hampir semua orang membenci dan mengeluhkannya. Namun ternyata begitu banyak yang mengabaikannya sehingga tidak menyadari akibat yang ditimbulkannya.

Jajak pendapat online untuk memonitor kegiatan SPAM yang dilakukan oleh Clearswift (produsen perangkat lunak MIMEsweeper) dan TRUSTe, organisasi nirlaba untuk program label pengaman dan sertifikasi kerahasiaan, menunjukkan lebih dari sepertiga perusahaan yang mengimplementasi perangkat lunak anti-spam tidak pernah memutakhirkan database filternya. Ini membuat lubang untuk serangan viral, yang bisa memicu kerugian dan mengurangi produktivitas. Spam, seperti juga saudaranya yang menyebalkan ? virus komputer ? berevolusi dan berubah dengan cepatnya. Bila perusahaan tidak memutakhirkan database filter dari aplikasi anti-spamnya, maka semuanya akan sia-sia.

Sebesar 72% perusahaan memang telah mengimplementasikan proteksi anti-spam email. Namun 63% diantaranya belum melengkapi diri dengan aplikasi filterisasi web, yang penting untuk menghambat spam HTML. Padahal para pelaku spam seringkali melakukan spam HTML untuk menghindari filter dari server SMTP.

Survey tersebut, seperti dilaporkan SmallBusinessComputing.com, diikuti oleh berbagai ukuran perusahaan. Bahkan 46.6% responden justru datang dari perusahaan yang mempunyai pegawai kurang dari 100 orang. Menurut Greg Hampton, Wakil Presiden Marketing Clearswift untuk Amerika, melakukan pemutakhiran filter spam adalah hal yang lebih sulit untuk para UKM. ?Lebih dari dua tahun yang lalu, departemen TI banyak melakukan pemangkasan terhadap anggaran mereka,? tambah Hampton. ?Hal ini menjadi lebih buruk bagi para UKM. Biarpun mereka telah memiliki departemen TI, mereka kekurangan tenaga ahli untuk mengejakan banyak hal, terutama keamanan data. Mereka lebih banyak memilih memutakhirkan proteksi virus daripada anti-spam.?

Hampton menyebut spam sebagai ?monster berlaksa kepala? yang mengancam keamanan data. Spam bisa membawa berbagai macam virus ke komputer dan jaringan. Dari segi hukum, spam seringkali menyebarkan materi yang berisi serangan-serangan terhadap organisasi tertentu. Sedangkan dari sisi produktivitas, para pegawai banyak membuang waktu mereka hanya untuk menghapus email tersebut ataupun membacanya lebih dulu.

Yang lebih mengkuatirkan, 24% responden mengatakan bahwa pihak ketiga, tanpa sepengetahuan perusahaan tersebut, telah menggunakan server mereka untuk mengirimkan spam. Sedangkan 34% yang lainnya tidak akan tahu bila hal itu terjadi pada mereka, dan kira-kira 30% sisanya mengatakan bahwa para pelaku spam telah menggunakan jaringan nirkabel perusahaan untuk mengirimkan spam.

Jadi, bila anda telah menginstal piranti lunak anti-spam di komputer anda dan jaringan, pastikan bahwa itu dimutakhirkan secara periodik.

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved