Listed Articles

Survei Nielsen: Pasar Tradisional Masih Favorit 'Tukang Belanja'

Survei Nielsen: Pasar Tradisional Masih Favorit 'Tukang Belanja'

Meskipun belanja kini bisa dilakukan di supermarket kenamaan ataupun secara online, pasar tradisional tetap menjadi favorit masyarakat Indonesia. Meskipun berdasarkan studi Nielsen, masyarakat memiliki 3 sampai 4 toko belanja kesayangan.

Walaupun ada beberapa perubahan dalam perilaku pembelanja, satu hal yang tidak berubah yaitu pembelanja Indonesia masih berbelanja di 3 hingga 4 jenis toko, tergantung pada tujuan dari kunjungan mereka. Sementara mayoritas pembelanja mengunjungi tiap toko untuk keperluan belanja utama, beberapa toko melayani pembelanja dengan tujuan yang berbeda. Lebih dari sepertiga (36%) dari pembelanja minimarket mengaku mengunjungi toko untuk belanja darurat, dan 30 persen dari pembelanja pasar mengatakan mereka mengunjungi pasar untuk keperluan makan hari ini.

“Meskipun pengembangan minimarket terus mengalami peningkatan, pasar basah dan pasar tradisional lainnya seperti toko tradisional dan gerobak sayur masih merupakan wadah belanja yang paling sering dikunjungi oleh konsumen Indonesia. Pasar basah dikunjungi paling sering oleh pembelanja untuk produk segar, dan konsumen menghabiskan setengah dari pengeluaran rumah tangga bulanan mereka untuk produk segar ini,” kata Febby Ramaun, Associate Director dari Retailer Services di Nielsen.

Jika produk segar mendominasi di pasar basah, maka produk perawatan pribadi dan susu bayi mendominasi pasar modern. Kebanyakan pembelanja (93%) yang membeli susu bayi mengatakan mereka membeli produk ini paling sering di minimarket, supermarket dan hipermarket. Ini juga termasuk outlet yang juga mendominasi pembelian hand & body lotion (88%) dan susu bubuk (86%).

Di lain pihak, pembelanja mengandalkan toko tradisional untuk membeli komoditas pangan dasar seperti kecap (60%) dan kopi bubuk (58%). Penawaran menarik melalui koran dan selebaran iklan dapat menarik pembelanja. Belanja keperluan rumah tangga merupakan kebiasaan,. Temuan studi Nielsen Shopper Trends menunjukkan bahwa lebih dari setengah pembelanja selalu pergi toko yang sama, dengan 85% mengatakan mereka mengunjungi toko terdekat.

Namun, studi Nielsen tersebut juga menunjukkan bahwa 21 persen pembelanja mengunjungi toko- toko dengan penawaran menarik dan kupon yang dipromosikan melalui surat kabar dan selebaran, naik 16% dari 2008. Kebiasaan ini terutama tinggi di Jakarta dan Bandung.

“Lokasi yang strategis dan dekat dengan kompleks perumahan atau wilayah pemukiman masih merupakan faktor penting untuk keberhasilan pengecer karena hal ini terus menjadi pendorong utama bagi pembelanja untuk mengunjungi toko. Namun, pengecer perlu mengadopsi metode promosi lain yang bisa menarik pembelanja seperti brosur dan promosi word-of-mouth yang cukup efektif di beberapa kota,” ujar Febby.

Nielsen Shopper Trends merupakan studi tahunan tentang perilaku belanja konsumen yang dilakukan di 5 kota besar: Jakarta Raya – Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok-, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan. 1.804 responden dipilih melalui pemilihan rumah tangga secara acak dengan kriteria orang yang berusia 15-65 tahun, SES ABC1 (pengeluaran bulanan lebih dari Rp. 1.500.000), baik pembelanja utama dan key influencer. Data dikumpulkan dari Desember 2010 – Januari 2011 dengan menggunakan wawancara tatap muka.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved