DAHSYATNYA BISNIS KESEHATAN: Membedah Pertarungan Berebut Pasar Rp 340 T (SWA Edisi 10/2014)
Majalah SWA Edisi 10/2014
DAHSYATNYA BISNIS KESEHATAN:
Membedah Pertarungan Berebut Pasar Rp 340 T
Bisnis kesehatan yang meliputi rumah sakit, laboratorium, apotek, klinik kecantikan, obat-obatan, alat kesehatan, asuransi kesehatan dll, tumbuh pesat dengan market size pada 2014 sekitar Rp 340 triliun. Bidang ini memikat para konglomerat beramai-ramai membangun rumah sakit, laboratorium dan layanan kesehatan lainnya. Siapa raja-raja bisnis kesehatan di Indonesia? Apa strategi mereka? Bagaimana mereka menangkal arus kalangan menengah yang senang berobat ke luar negeri? Simak pula hasil survei Indonesia Most Reputable Healthcare Brand 2014.
“Jangan Hanya Jago Kandang”
Meski industri layanan kesehatan di Indonesia tumbuh pesat. Jumlah pasien yang berobat ke mancanegara terus meningkat. Mereka mencari teknologi kesehatan yang lebih mutakhir dan pelayanan yang lebih baik. Saatnya para pelaku bisnis kesehatan di Tanah Air mempertajam daya saing agar tak semakin banyak devisa yang bocor ke luar negeri.
“Melaju dengan Nilai-nilai Kekeluargaan”
Awalnya hanya sebuah usaha dagang, kini menjadi grup perusahaan yang mempekerjakan 6 ribu karyawan dengan sejumlah bidang bisnis. Di tangan generasi kedua bisnisnya makin berkembang. Apa rahasianya?
“Langkah AMD Gerogoti Intel”
Meski pasar Advanced Micro Devices belum sebesar Intel, perlahan tetapi pasti terus merangsek menggerus dominasi Intel sebagai pemimpin pasar industri prosesor. Bagaimana agresivitas produsen prosesor asal Amerika Serikat ini dalam menggarap pasar Indonesia?
“Grup WIR, Lincah di Tengah Para Raksasa”
Empat tahun berdiri, Grup WIR kini berkembang pesat. Perusahaan branding, media, teknologi dan entertainment ini sukses menggaet klien kakap domestik dan mancanegara. Beragam penghargaan dari dalam ataupun luar negeri telah diraihnya. Bagaimana perusahaan ini mengatasi problem pertumbuhan yang terlalu cepat?
EKONOMI & BISNIS
INVESTASI...
1 thought on “DAHSYATNYA BISNIS KESEHATAN: Membedah Pertarungan Berebut Pasar Rp 340 T (SWA Edisi 10/2014)”