Companies SWA Online zkumparan

Mayapada Group, Buah Ketekunan Tahir Membangun Sistem Bisnis

Pendiri Mayapada Group Dato Sri Tahir. (Perseroan)

Dato Sri Tahir menjadi orang terkaya ke-7 di Indonesia versi Real-times Billionaire Forbes. Kekayaan Tahir per Selasa (27/12/2022) mencapai US$4.1 miliar atau setara dengan Rp64,70 triliun dengan kurs Rp15.679 per US$. Saham Mayapada Group milik Tahir pada penutupan perdagangan Selasa (27/12/2022) berada di angka Rp550, naik 3.77%.

Kekayaan dan pencapaian Tahir saat ini adalah buah kerja kerasnya sejak dulu. Tahir dikenal sebagai pengusaha yang tidak mudah menyerah. Berasal dari keluarga yang kurang berada—ayah Tahir tukang becak—mental Tahir ditempa dalam membangun usaha.

Dalam pengamatan ekonom Piter Abdullah, Mayapada Group merupakan hasil dari sebuah keuletan dan kegigihan Tahir dalam merintis usaha. Meski Tahir memiliki hubungan keluarga dengan Riyadi (mertua Tahir), namun menurut Piter, Mayapada adalah sebuah bisnis yang berhasil dibangun oleh seorang ahli, bukan karena ada hubungan keluarga.

“Sejak kuliah dia (Tahir) sudah rintis usaha. Kuliah di Singapura juga mendapatkan beasiswa, itu tanda dia orang yang sangat pintar, karena mendapatkan beasiswa ke Singapura itu tidak mudah. Lalu sekitar tahun 1980-an dia buat Bank Mayapada, bawa barang-barang mewah dari luar negeri,” kata Piter kepada SWA Online di Jakarta, (26/12/2022).

Melalui Bank Mayapada, karier bisnis Tahir mulai pesat. Hingga saat ini lini bisnis Mayapada Group merambah ke banyak sektor tidak hanya di sektor keuangan tapi juga kesehatan, hotel dan real estate, ritel khusus, media, serta pertambangan dan energi. “Ini semua karena tangan dingin Tahir,” ujar pria yang juga dosen Perbanas ini.

Lebih lanjut Piter menjelaskan sebuah bisnis itu ditentukan oleh pendirinya. Jika pendiri dapat membuat sistem yang kuat, peluang besar usahanya tumbuh cukup besar. Pengaruh tokoh juga cukup besar, namun tanpa sistem bisnis itu tidak bisa berkembang.

“Tahir dari awal sudah menciptakan sistem, yang mana dia bisa mendelegasikan orang kepercayaannya di semua lini bisnis yang dia miliki. Kan tidak mungkin Tahir mendirect semua (usahanya) sendiri? Dengan sistem yang sudah dia bangun, maka dia bisa meyakini bahwa orang-orang kepercayaannya bekerja sesuai dengan arahannya,” kata Piter.

Bahkan menurut Piter, kegagalan kebanyakan dari pengusaha-pengusaha Indonesia adalah kegagalan membangun sistem. Sehingga usahanya gagal berkembang atau mungkin gulung tikar.

Ketika dunia usaha atau konglomerasi sudah memiliki sistem yang kuat maka konglomerasi itu tidak akan goyah kecuali ada blunder yang besar. Dia akan terus tumbuh menjadi lebih kuat dan bagus.

“Saya kira, kelebihan dari semua konglomerat di Indonesia adalah keberhasilannya membangun sistem itu. Sehingga konglomerasi yang dia bangun itu bisa kuat, tidak roboh, tidak saling menggerogoti (satu sama lain) yang membuat apa yang sudah dia lakukan menjadi sia-sia,” kata Piter menguraikan.

Selanjutnya Piter menyebutkan bahwa kelebihan Tahir yang lain adalah dikenal sebagai filantropis. Ini yang membuat sosok Thahir ini berbeda dengan yang lain, walaupun yang lain bukan berarti tidak filantropis. Tetapi karakter filantropis Tahir lebih kuat, dan itu menempatkan Tahir diterima oleh banyak pihak, termasuk pemerintah.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved