Profile

25 Tahun Nelly untuk Manulife Indonesia

Nelly Husnayati, Vice President Director PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

Nelly Husnayati, Vice President Director PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

Memasuki masa pensiunnya pada tahun ini, Nelly Husnayati, Vice President Direktur PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia memutar balik perjalanan kariernya di sebuah perusahaan asauransi besar di Indonesia. “Dedikasi selama 25 tahun bukan waktu yang singkat, akan ada banyak prioritas lain yang harus saya pikirkan dan lakukan, saat saya masih bekerja belum bisa saya jalani. Nantinya, mungkin saya ingin masuk ke dalam banyak aktivitas sosial selain masih memegang jabatan non-eksekutif nanti,” ungkapnya.

Lulusan Universitas Sumatera Utara Jurusan Manajemen Perusahaan ini tidak menyangka bahwa dirinya dapat bergabung dengan Manulife selama itu. Menurutnya, perusahaan tersebut sudah membawanya belajar banyak hal dan memiliki karier yang dapat dikatakan bersinar.

Pada 1 September 1990 di Medan kota kelahirannya, ia sudah bekerja dan memimpin satu gedung perkantoran yaitu Bumi Daya Building. Kemudian pihak Manulife, pada saat itu CEO dan ketua agensi datang ke Medan bermaksud untuk menyewa gedung di tempatnya bekerja.

Lambat laun, ia mendapat tawaran dari perusahaan asuransi tersebut untuk bergabung. Bagi Nelly saat itu karena bekerja di office building yang ia tempati tergolong perkejaan yang bergengsi dan ia juga bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara untuk Mata Kuliah Marketing Manajemen, Hukum Pajak, dan Metode Riset. “Ketika itu karena saya dosen yang datang hanya untuk mengajar, bukan staff di kampus sehingga memungkinkan untuk double jobs,” ujar wanita yang hobby olahraga ini.

Ia menceritakan bahwa ketertarikannya untuk bekerja di Manulife tidak serta-merta. “Perlu 1 tahun untuk memutuskan mau atau tidak,” katanya. Dulu banyak anggapan bahwa bekerja di bidang asuransi bukan pilihan. Tetapi ia memutuskan untuk mencari informasi tentang perusahaan, jenjang karier, dan apa itu bisnis asuransi.

“Akhirnya saya membeli dulu asuransi untuk tahu selak-beluknya. Kebetulan agen di sana adalah teman ibu saya. Manulife juga kirim orang berkali-kali untuk meyakinkan saya,” ujarnya

Alasan utamanya bekerja di Manulife yaitu income lebih tinggi dan karier bagus. Selain itu, ia ingin menguji kemampuan sewaktu di bangku kuliah untuk bekerja di perusahaan multinasional. “Saya melihat ada perusahaan yang bisa membantu saya mengembangkan karier,” tambahnya.

Memulai bekerja di Manulife tahun 1990, mengantarkannya untuk menduduki posisi di divisi marketing yang saat itu merupakan divisi yang baru saja dibentuk perusahaan. Tanggung jawab yang diberikan ialah membuat produk, membuat kontes untuk agen, dan program marketing support lainnya. Setahun kemudian ia dipercaya untuk memegang department training agency selama 3 tahun. Setelah itu, tahun 1996 dia menjadi agency director, dan terus berkembang hingga menjadi Chief Agency Officer (CAO).

Kariernya terus menanjak ketika tahun 2002 ditunjuk menjadi salah satu board of director, saat itu perusahaan sudah kembali dalam masa kepailitan. Tahun 2010 ia kembali dipercaya sebagai Chief Operation Officer (COO) selama 2 tahun. Sebelum akhirnya 2 tahun kemudian ia menjabat sebagai Chief Employee Benefit, untuk memimpin bisnis asuransi yang dijual kepada korporasi, seperti pensiun, kesehatan, asuransi jiwa, dan lain-lain.

Nelly mengungkapkan strateginya dalam bekerja di Manulife. Ia menerapkan apa yang ingin dicapai di perusahaan. “Saya harus berani bermimpi, 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan seterusnya ingin menjadi apa. Jalani pekerjaan dengan komitmen yang penuh, dan lakukan yang baik dan belajar yang baru setiap hari,” tutup wanita kelahiran 15 September ini seraya merahasiakan tahun kelahirannya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved