Profile

Amalia Tidak Mau Ada Bule di Kantornya

Oleh Admin
Amalia Tidak Mau Ada Bule di Kantornya

Amalia S Prabowo, CEO PT Havas Worldwide Jakarta, mempunyai keyakinan bahwa kemampuan anak-anak muda di Tanah Air itu luar biasa apabila diasah. Karena keyakinannya itu, ia pun tidak mau ada orang asing yang bekerja di kantornya sekalipun perusahaannya adalah perusahaan asing.

“Itu obsesi saya. Saya mau membuktikan bahwa kemampuan orang Indonesia itu setara (dengan orang asing),” kata Amalia kepada SWA Online, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Amalia S Prabowo, CEO PT Havas Worldwide Jakarta

Menurut wanita yang sudah bekerja sembilan tahun di Havas ini, tidak mudah untuk bisa meyakinkan kantor regional agar orang asing tidak masuk ke kantornya. “Luar biasa sih setiap tahun saya harus convince (meyakinkan) regional untuk tidak memasukkan ekspat di sini. Tapi alhamdulliah semua tim saya, pure (murni) orang Indonesia, dan bagus-bagus,” ujarnya dengan senang.

Apa alasan Amalia mempunyai kebijakan seperti itu? Ia berujar bahwa dirinya percaya apabila anak-anak muda Indonesia dibina maka kemampuannya akan luar biasa. Kualitas sumber daya manusianya tidak kalah dengan orang asing.

Yang perlu diasah dari anak-anak muda Indonesia adalah kemampuan berbahasa asing dan keberanian dalam mengungkapkan pendapat. Kondisi yang demikian, kata dia, bisa diakibatkan dari pola pengajaran di Tanah Air yang cenderung satu arah. “Biasanya manpower (tenaga kerja) saya yang Indonesia itu sangat sulit berdebat dalam mengungkapkan ide, ditantang. Itu memang perbedaannya dibandingkan para ekspat dari India, Filipina,” lanjut dia.

Amalia yang sudah bergelut di dunia komunikasi selama dua dekade ini pun tidak kehilangan akal untuk memecahkan kendala tersebut. Ia berusaha memberikan bekal kepada para tenaga kerjanya. Ia lalu mengatakan, “Kemudian saya ceburin. Itu maksudnya adalah bekerja sambil belajar. Jadi learning by doing. Tiap selesai persentasi besar kita biasanya berkumpul untuk evaluasi. Kadang-kadang, saya tiba-tiba menghilang dari meeting supaya mereka survive (bekerja) sendiri. Karena begitu ada saya, kayak ada ibunya terus. Saya yakin survival itu bisa membuat orang untuk do it the best (melakukan yang terbaik),” paparnya.

Ke depan, ia pun mempunyai target untuk bisa memberikan kesempatan kerja yang lebih besar di bidang komunikasi kepada masyarakat. “Pada saat saya fokus mendirikan Havas Worldwide Jakarta, cita-cita saya adalah memberikan kesempatan bekerja yang lebih besar untuk anak-anak muda Indonesia di dunia komunikasi. Jadi, target saya adalah paling tidak saya bisa memiliki pegawai lebih dari 500 orang. Saya memberikan kesempatan mereka bekerja dan belajar. Sekarang masih 50 orang,” tandas Amalia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved