Profile Profil Profesional

Andri Parulian, Gencarkan Program Affiliate di Lazada

Andri Parulian, Gencarkan Program Affiliate di Lazada

Affiliate & Special Project Manager Lazada, Andri Parulian Sinaga.

Mengawali kariernya di digital agency, pria ini paham betul cara kerja digital yang telah menjadi gaya hidup saat ini. Andri Parulian, bergabung pertama kali di Lazada pada 2014 sebagai Senior Brand Partnership Lazada. Kariernya berlanjut di tahun 2015 sebagai Affiliate & Special Project Manager Lazada yang bertanggung jawab atas kerja sama dengan partner Lazada dari sisi marketing.

Di bawah kendalinya sebagai Affiliate & Special Project Manager Lazada, Andri mencoba menawarkan sisi baru melalui Program Affiliate. Program ini memberi kesempatan untuk influencer di dunia digital untuk mendapatkan monetasi lewat kerja sama dengan Lazada. “Lazada salah satu yang cukup gencar dengan skema komisi yang cukup besar, hingga 11%. Kami ingin mendorong jiwa-jiwa Milenial yang akrab dengan dunia digital lewat platform yang beraneka ragam, salah satunya di e-commerce,” ujarnya.

Kerja sama yang dibangun Lazada bersama partner tersebut dengan sistem cost per sell yang akan memberikan komisi untuk barang-barang Lazada yang terjual. “Melalui Program Affiliate ini kita bisa kerja sama dengan publisher atau network. Saat ini yang sedang menjadi tren adalah bekerja sama dengan influencers (blogger & youtuber) sebagai pemain di dunia digital saat ini,” ungkapnya. Menurutnya, proyek ini sangat efektif mengingat platform mereka yang sama dengan binis yang dijalankan Lazada. Melalui cara partnership ini Lazada memberikan monetasi untuk publisher, network, dan influencers berupa komisi dari produk yang terjual melalui product seeding yang dilakukan.

Selama berkarier di Lazada dengan pengalaman di posisi yang berbeda membuat ia belajar banyak. Jabatannya yang ia pegang sekarang harus bertanggung jawab pada banyak kepala dan membangun traffic Lazada lewat kerjasama yang dibentuk. “Posisi ini mengajarkan saya bagaimana bernegosiasi dengan banyak kepala. Di sini saya juga berusaha untuk handling klien sedemikian rupa agar mereka seritme dengan Lazada,” ujar lulusan London School of Public Relations – Jakarta.

Digitalisasi yang masif di era sekarang ini menciptakan banyak bisnis dengan basis yang sama. Menurutnya, growth bisnis digital di Indonesia tak disangka akan sebesar ini. Terlebih saat masuk Lazada di tahun 2014, ia merasa terkejut betapa besarnya animo masyarakat Indonesia akan pembelian online. Baginya, budaya belanja konvesional telah bergeser seiring dengan pertumbuhan digitalisasi. “Mulai kesini, akuisisi Lazada terhadap pelanggan baru pertumbuhannya sangat bagus. Uniknya, meskipun penetrasi internet di Indonesia yang belum sebagus di luar negeri, tetapi ketertarikan masyarakat untuk belanja online sangat besar,” ungkapnya.

Perkembangan digital yang sangat dinamis ini mengharuskan dirinya untuk terus belajar lagi. Banyak hal baru yang dapat dipelajari saat bekerja di industri digital. Poin itulah yang dapat menjadi input dan pengetahuan yang berharga untuk dirinya saat terjun di bisnis e-commerce. “Kerja keras dan mau berinovasi menjadi value yang harus dimiliki di dunia digital dan online. Semakin lama semakin banyak jiwa muda yang memiliki pemikiran inovatif. Disinilah kita harus mau belajar hal baru dan berinovasi melalui ide yang kita berikan untuk bisa bersaing dengan yang lain,” ungkap pria berdarah Batak kelahiran Jakarta ini.

Bagi Andri, Lazada memiliki kelebihan pada akuisisi brands yang lebih lengkap dan harga kompetitif dibanding pesaing lainnya. Di sinilah perannya untuk menjaga eksistensi Lazada lewat kerja sama yang mereka lakukan. Lebih jauh lagi dirinya ingin untuk tetap berkecimpung dan belajar lebih lagi di industri digital dan online. “Saya melihat kue di industri ini masih sangat besar, jadi kesempatannya juga terbuka lebar. Karena itulah saya ingin menyelam lebih dalam lagi,” ungkap pria kelahiran Jakarta 1987.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved