Pengelola aset alternatif global Carlyle Group, hari ini, Jumat (10/5/2013), mengumumkan bahwa Rajiv Louis telah bergabung dengan tim akuisisi Carlyle Asia sebagai Direktur Pelaksana. Rajiv akan memimpin bisnis penasihat investasi perusahaan di Indonesia.

Rajiv Louis

Greg Zeluck, Direktur Pelaksana dan Ketua Pendamping dari tim akuisisi Carlyle Asia, mengatakan, “Rajiv merupakan salah satu pemimpin yang sukses dan paling berpengalaman dalam industri perbankan investasi di Indonesia.”

Hal tersebut dikatakan Greg karena, sebelum bergabung dengan Carlyle, Rajiv bekerja di UBS selama hampir 10 tahun, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Pelaksana dan Kepala Kantor Perwakilan serta Kepala Perbankan Investasi di Indonesia.

Lulusan University of California ini juga berperan aktif di sekian banyak transaksi merger dan akuisisi, serta pasar modal, termasuk penjualan saham minoritas BHP Billiton kepada Adaro Energy, serta dalam akuisisi Bentoel Internasional Investama oleh British American Tobacco.

“Jaringan bisnis yang kuat serta pengetahuan yang mendalam mengenai industri di Indonesia akan sangat membantu Carlyle di Indonesia seiring dengan ekspansi bisnis berkelanjutan perusahaan di pasar lokal. Penunjukan ini mencerminkan keyakinan dan komitmen kami terhadap pasar di Indonesia,” lanjut Greg.

Sementara itu, Rajiv menyebutkan bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan pesat yang sebagian ditopang oleh kekuatan konsumen kelas menengah yang besar dan terus bertumbuh. Melihat kondisi itu, ia pun mengutarakan, “Kami berupaya menghadirkan platform global dan sumber daya industri Carlyle bagi perusahaan-perusahaan lokal di Indonesia dan membantu pertumbuhan bisnis mereka.”

Sebagai informasi, tim akuisisi Carlyle Asia telah berpengalaman selama 15 tahun, melalui investasi secara signifikan dengan membeli saham-saham pengendali dan minoritas pada perusahaan dengan bisnis yang sudah mapan di wilayah Asia Pasifik dengan total investasi dalam bentuk aset dan komitmen sebesar US$ 6 miliar sampai dengan 31 Desember 2012. Carlyle juga telah menginvestasikan sekitar US$ 11 miliar di kawasan Asia Pasifik sampai dengan 31 Desember 2012. (EVA)