Profile

Erison Hek Oktavian, Mantapkan Fungsi TI Sebagai Supporting Business

Erison Hek Oktavian, Mantapkan Fungsi TI Sebagai Supporting Business

Malang melintang di bisnis data center, tidak membuat Erison Hek Oktavian, Chief Information Officer (CIO) PT Sierad Produce Tbk. besar kepala. Pribadinya yang ramah dan murah senyum, membuatnya disegani di berbagai kalangan. Bak ilmu padi, makin berisi makin merunduk, begitulah pencitraan pria kelahiran Palembang, 6 Oktober 1964 ini. Bagaimana perjalanan kariernya di dunia teknologi informasi (TI) dan data center? Berikut petikan wawancara Gustyanita Pratiwi dari SWA Online.

Erison Hek Oktavian, CIO PT Sierad Produce Tbk.

Bagaimana perjalanan karier Anda sampai bergabung dengan PT Sierad Produce Tbk.?

Riwayat pendidikan saya cukup banyak, hahaha…! Saya dari Diploma Politeknik Mechanical Engineering Universitas Sriwijaya, Palembang. Saya lanjut S1 di Universitas Jaya Baya, Jakarta dengan jurusan Teknik Industri, dan Program S2 MM di Universitas Budi Luhur, Jakarta.

Saya mulai bekerja tahun 1986 di PT Tambang Bukit Asam, di situ saya mendapat posisi sebagai Head Catalog/ MIS Staff sampai 1997. Agustus 1997, saya kemudian pindah ke Riau Pulp and Paper di Pangkalan Kerinci. Berlanjut 1998-2000, saya berada di Cina, sebagai Projek Manajer SAP di sana. Tahun 2000, saya kembali ke Indonesia, kembali ke Pangkalan Kerinci lagi. Saya sempat pula menjadi IT Manager di Coca Cola Bottling Indonesia tahun 2008.

Sekitar Mei-Agustus 2008, dalam waktu yang cukup singkat, saya pernah pula menjabat sebagai GM IT di Bisnis Indonesia. Lalu, Agustus 2008-Juli 2011, saya menjadi CIO di PT Essar Indonesia. Di situ saya mengelola dan mengimplementasikan sistem SAP ECC 6.0 , i2 S & OP, serta i2 FPMA. Akhirnya, Juli 2011, saya bergabung di Sierad Produce sampai sekarang. Tercatat sudah hampir 30 tahun saya makan asam garam di TI, khususnya data center.

Sebagai CIO, tanggung jawab apa saja yang Bapak emban saat ini?

Tanggung jawab utamanya adalah memimpin TI untuk seluruh grup di Sierad Produce. Jadi, TI kan meliputi technology application, business solution, dan information security. Secara umum seperti itu. Artinya, bekerja sama secara intens dengan Group BoD dan Functional Directors atau Head of Business Division untuk kebutuhan TI pada setiap bisnis. Selain itu kami juga menciptakan suatu IT Roadmap dan memimpin implikasi dari beragam sistem, misalnya Microsoft Dynamix Ax ERP, SCM and CRM, MS Exchange, aplikasi lainnya, lalu meletakkannya di hardware yang sesuai (server, desktop, laptop, connectivity, CCTV, SMS System, dsb), sebagai satu syarat dari pertumbuhan kebutuhan di bisnis saat ini.

Tanggung jawab lainnya adalah bekerja sama dengan GM Business Solution untuk mengembangkan dan meyakinkan bahwa kebijakan perusahaan dapat bekerja dengan baik. Seorang CIO akan responsible untuk membangun fungsi utama dari IT Solutions. Seperti yang saya katakan tadi, baik dari business applications, technology solution dan information security, semuadigunakan untuk mendukung suatu bisnis sesuai dengan kebutuhannya entah itu dari corporate office, poultry division, food division termasuk retail market, dan divisi pendukung lainnya.

Mengapa berlabuh di Sierad Produce?

Lebih ke challenging ya. Challenging dan kesempatan untuk bisa mengembangkan kepercayaan diri. Dan saya suka dengan tantangan-tantangan baru untuk lebih mengembangkan IT Profesionalisme saya.

Tantangannya dalam bentuk apa saja?

Sierad Produce adalah multinational company. Jadi banyak sekali tantangan yang perlu dilakukan di sini, mulai dari bisnisnya sendiri yang di awal bersifat unity dan terpisah-pisah, sekarang sudah menjadi satu konsolidasi. Dan itu memerlukan fungsi TI sebagai salah satu pendukung kelancaran bisnis.

Apa yang Anda benahi atau retouchdengan CIO sebelumnya?

Di Sierad Produce, dulu belum ada CIO, masih GM IT namanya. Yang paling awal adalah pembenahan infrastructure recources dan planing.

Strategi apa saja yang diterapkan di data center Sierad saat ini?

Masalah strategi, saya selalu mengacu kepada teknologi TI yang ada sekarang. Jadi dengan berbagai referensi, mulai dari Gardner Reference, saya pakai. Karena kebetulan saya intens juga dengan Gardner untuk memperoleh informasi terbaru dan bagaimana mengimplikasikan suatu sistem. Kalau dalam pengoperasian perusahaan, di Sierad Produced saat ini, sudah mulai menggunakan infrastruktur tervirtualisasi melalui sistem ERP dan database tunggal untuk seluruh divisi makanan. Hasilnya, perusahaan bisa mengefisienkan waktu pemrosesan transaksi hingga 25% dan memangkas biaya 45% dari rak yang tersedia di data center. Dengan server blade yang berjumlah 110 inti prosesor, infrastuktur Sierad Produce akhirnya memiliki ruang yang lapang untuk mengantisipasi pertumbuhan ke depannya.

Kami juga bekerja sama dengan VMWare dengan memasang VMWarevMotion. Solusi ini memungkinkan pengguna untuk memindahkan virtual machine dari server yang sedang bermasalah ke mesin lain tanpa perlu menimbulkan gangguan kepada pengguna. Tidak ada kekhawatiran lagi mengenai downtime yang tidak terencana.

Apa saja pencapaian-pencapaian Anda selama ini?

Tahun 2012, saya terpilih sebagai Best Three CIO Warta Ekonomi, dan di tahun 2012 juga saya meraih The Best CIO Asian Award.

Bagaimana strateginya meraih prestasi-prestasi tersebut?

Strateginya, melihat TI sebagai supporting business. Jadi lihat bisnisnya seperti apa. Kami sesuaikan kebutuhan bisnis saat ini dengan tren teknologi TI yang ada. Jadi selalu strateginya tergantung dari bisnisnya sendiri seperti apa. Dan TI itu harus punya porsi yang membuat bisnis ini lebih berkembang. Di TI bisa memberikan bukan hanya technicly, tapi juga value added services yang perlu dibenahi lagi.

Apa kegiatan Anda di luar bisnis?

Saya banyak ikut community, sekadar untuk menambah pengetahuan dan juga memperkaya diri. Saya juga menjadi pembicara bidang TI di seminar-seminar internasional baik di Indonesia maupun di luar negeri. Tapi kebanyakin sih di luar negeri, seperti Singapura, Macau, Australia, dan Malaysia. Dari September 2010, saya juga aktif tercatat sebagai salah satu dosen di STMIK Bani Saleh di Bekasi.

Apa obsesi ke depan?

Saya ingin menjadi yang terbaik di keluarga. Khususnya untuk menjadi panutan anak-anak. Juga, ingin lebih memberikan kontribusi baik lagi di dunia TI, khususnya di Indonesia. Karena kita harus jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Dunia TI itu, tidak hanya ngomongin masalah gadget, tetapi juga harus lebih jauh lagi meng-elaborate hal tersebut supaya menjadi satu fungsi yang bisa mendukung bisnis di perusahaannya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved