Profile

Ini Daftar Pewaris Bisnis Terbesar di Indonesia, Mulai dari Grup Djarum Hingga Blue Bird

John Riady, CEO PT Lippo Karawaci Tbk.

Ada banyak keluarga konglomerat di tanah air yang populer karena memiliki kekayaan fantastis, di antaranya ada keluarga Grup Lippo, Grup Djarum, Grup Bakrie hingga Grup Salim. Pada umumnya, kekayaan dan bisnis para konglomerat juga diwariskan secara turun-menurun kepada generasi selanjutnya.

Secara perlahan kini mulai terlihat beberapa grup konglomerat tersebut mulai mengalihkan kepemimpinan kepada generasi kedua dan ketiga. Dengan kata lain, pewaris bisnis akan beralih kepada anak dan cucunya.

Beberapa figur muda pewaris bisnis perusahaan milik konglomerat tersebut juga mulai tampil ke publik. Bahkan beberapa di antaranya sudah mulai memegang posisi strategis dalam perusahaan. Lalu siapa saja nama pewaris bisnis terbesar di Indonesia? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut daftar lengkapnya.

John Riady adalah putra tertua CEO Lippo Group James Riady sekaligus cucu pendiri Lippo Group Mochtar Riady yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. John Riady menjabat sebagai Presiden Direktur LPKR, Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals (SILO) dan Komisaris Matahari Department Store (LPPF).

Tidak hanya di Indonesia, ekspansi bisnis Lippo juga merambah ke berbagai negara seperti Cina dan Hong Kong. Selain menjadi pewaris bisnis Lippo Group, pria berusia 37 tahun ini juga aktif dalam berbagai kegiatan global dan juga seorang dosen di Sekolah Hukum Pelita Harapan di Jakarta.

Pria berusia 47 tahun ini adalah anak pemilik Group Djarum dan Bank Centra Asia Robert Budi Hartono. Diketahui, Robert Budi Hartono merupakan salah satu orang terkaya di Asia dengan kekayaan US$ 25,4 milyar, dilansir dari real-time billionaires Forbes.

Kini Armand Wahyudi Hartono menjabat sebagai Direktur BCA. Sebelumnya, ia mengawali karirnya sebagai analis untuk Global Credit Research and Investment Banking di JP Morgan Singapura.

Salah satu pewaris bisnis terbesar selanjutnya di Indonesia adalah Axton Salim. Dia adalah anak dan dari Anthony Salim dan cucu dari Sudono Salim yang merupakan konglomerat pemilik perusahaan Indomie, PT Indofood Sukses Makmur. Saat ini Axton menjabat sebagai direktur Group Salim.

Sebelum berkecimpung di bisnis keluarga, pria lulusan Bachelor Administrasi Bisnis di Colorado ini pernah bekerja untuk perusahaan Credit Suisse di Singapura pada 2004. Namun pada 2007 ia memutuskan kembali ke Indonesia untuk meneruskan bisnis keluarga.

Anak pertama dari pasangan Aburizal Bakrie dan Tatty Bakrie ini juga menjadi pewaris bisnis terbesar di Indonesia. Anindya Bakrie menjabat sebagai Direktur PT Bakrie & Brothers (BNBR). Ia juga kini menjadi pimpinan dalam perusahaan sektor manufaktur dan infrastruktur Bakrie Group.

Di bawah kepemimpinannya, BNBR kembali membaik setelah sempat terpuruk. Selain jadi direktur BNBR, kakak ipar Nika Ramadhanie ini juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

Sosok suami artis Nikita Willy ini adalah cucu dari pendiri Blue Bird, Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Indra Priawan tercatat memiliki 145 juta saham Blue Bird atau setara dengan 5,82 persen kepemilikan.

Selain itu, Indra Priawan juga memiliki bisnis lain berupa e-commerce. Indra tercatat sebagai Direktur Utama PT Indra Investama dan Komisaris PT Kharisma Anugrah Jawara Abadi (KAJA).

Anak keempat Dato Sri Tahir, Jonathan Tahir juga menjadi pewaris bisnis terbesar di Indonesia. Sang ayah merupakan konglomerat pemilik Mayapada Group. Dia menjabat sebagai CEO sekaligus komisaris utama di perusahaan yang mengoperasikan Mayapada Hospital, yakni PT Mayapada Healthcare.

Selain itu, sumber kekayaan keluarga Dato Sri Tahir lainnya berasal dari bisnis perbankan dan properti yakni Mayapada Group. Keluarga konglomerat ini memiliki saham di PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) dan Maha Properti Indonesia.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved