Profile

Kan Trakulhon, Pimpin 47 Ribu Karyawan SCG

Kan Trakulhon, Pimpin 47 Ribu Karyawan SCG

Kan Trakulhoon, eksekutif yang tidak asing lagi di Thailand karena perusahaan yang dipimpinnya SCG adalah konglomerasi bisnis terkemuka. Namun, di Indonesia, sosok Kan belakangan ini menjadi buah bibir lantaran SCG terbilang agresif menggarap pasar, termasuk semen di sini.

Puncak karier Kan sebagai Presiden Direktur dan CEO SCG tidak dicapai secara tiba-tiba. perjalanan panjang mesti dia lalui. Dia memulai karirenya di SCG sebagai insinyur pada tahun 1977, kemudian diangkat menjadi Executive Vice President dan CFO SCG di 2003 dan dipercaya sebagai Presdir dan CEO pada 2006.

Kan TrakulhoonDi samping perannya di SCG, Kan adalah Global Advisor untuk Kubota Corporation of Japan. Sebalumnya dia sempat menjabat Direktur eksternal di perusahaan tersebut. Selain itu dia adalah anggota sejumlah organisasi profesional seperti anggota World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), anggota the Board of Trustees dan Council member of Asia Business Council and Member of East Asia Council, INSEAD.

Kan meraih gelar Sarjana Teknik Elektro (First Class Honors) dari Chulangkorn University, Thailand, pada 1977. Selain itu dia memegang dua gelar pascasarjana, M.S Engineering dan M.S Management dari Goergia Institute of Technology pada 1986.

Karena dianggap sukses membesarkan bisnis SCG, Kan dianugerahi gelar kehormatan oleh Kerajaan Thailand, yaitu “Knight Grand Cross (First Class) of The Most Admirable Order of the Direkgunabhorn” pada Desember 2011.

Saat ini Kan memimpin tiga bisnis utama SCG, yaitu: SCG Cement-Building Materials, SCG Chemicals and SCG Paper. Ada sekitar 200 perusahaan dan sekitar 47 ribu pekerja yang dinaunginya.

Menandai 100 tahun berdirinya bisnis SCG, Kan menyambangi Indonesia untuk menegaskan komitmennya dalam membesarkan bisnis SCG di negeri ini, sekaligus menguasai pasar ASEAN.

“Dengan visi untuk menjadi pemimpin bisnis yang berkelanjutan di ASEAN pada tahun 2015, SCG menjalankan dua strategi utama, yaitu ekspansi bisnis di negara-negara ASEAN dan fokus pada penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menghasilkan produk dan jasa bernilai tambah tinggi (high value added/HVA) demi pertumbuhan yang berkelanjutan untuk peningkatan kualitas hidup para pemangku kepentingan,” kata Kan.

Sebagai bentuk nyata ekspansi bisnis SCG tersebut, Kan mengumumkan pembangunan pabrik semen ramah lingkungan pertama di Sukabumi oleh anak usahanya, PT Semen Jawa. Selain itu Kan juga mengumumkan mengakuisisi saham Primacorr, sebuah perusahaan produsen kertas.

“Anak usaha SCG Paper, Thai Containers Group (TCG), telah mengakuisisi 90% saham PT Primacorr Mandiri. Lewat investasi ini, total kapasitas produksi TCG di ASEAN akan meningkat menjadi 1.013.000 ton per tahun dari 976.000 ton per tahun. Kami berharap bisnis baru ini dapat tumbuh dengan cepat, didorong oleh konsumsi domestik dan investasi asing,” ujarnya.

SCG memulai usahanya di Indonesia pada tahun 1995 dan telah mengembangkan investasi secara bertahap di berbagai jenis usaha seperti pipa PVC dan keramik lantai. Hingga kini, SCG mempekerjakan kurang lebih 6.500 karyawan di Indonesia dan menjalankan 21 perusahaan di berbagai industri termasuk semen dan bahan bangunan, petrokimia dan kertas.

“Dengan pembangunan pabrik dan akuisisi perusahaan kertas, dalam waktu dekat jumlah karyawan SCG di Indonesia akan mencapai 10 ribu orang,” jelasnya.

Dengan 10 ribu karyawan, Kan berharap adanya peningkatan kontribusi bisnis SCG di Indonesia terhadap keseluruhan bisnis SCG. Kan mengatakan, selama semester II 2013 pendapatan SCG di wilayah ASEAN sebesar US$ 560 juta dan kontribusi Indonesia mencapai setengahnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved