Profile Company

Greenfields Indonesia, Dairy Farm Terintegrasi

Syahbantha Sembiring, Kepala Pemasaran dan Penjualan Greenfields di Indonesia
Syahbantha Sembiring, Kepala Pemasaran dan Penjualan Greenfields di Indonesia

Dairy farm milik PT Greenfields Indonesia merupakan peternakan sapi perah terintegrasi pertama di Indonesia. Produksinya berupa susu segar dari sekitar 15.000 ekor sapi jenis Holstein dan Jersey yang diimpor dari Australia dan dikembangbiakkan secara lokal.

Didirikan pada 14 Maret 1997 oleh sekelompok usahawan Australia dan Indonesia yang berlatar belakang bidang agrobisnis, perusahaan patungan ini memulai bisnisnya dengan mengembangkan tanah peternakan di Desa Babadan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selanjutnya diikuti pendirian pabrik pengolahan susu, dan bisnis pun berkembang hingga saat ini.

Greenfields Indonesia bisa dikatakan dairy farm yang terintegrasi, mulai dari peternakan dan pengolahan susu, sampai penjualan dan pendistribusian. Untuk menangani pemasaran, penjualan, dan pendistribusian, mereka mendirikan PT Austasia Food, yang sejak akhir Juli 2020 telah berganti nama menjadi PT Greenfields Dairy Indonesia.

Syahbantha Sembiring, Kepala Pemasaran dan Penjualan Greenfields di Indonesia, mengatakan, fokus utama mereka adalah memproduksi susu cair segar dengan kualitas terbaik, bernutrisi tinggi tanpa fortifikasi sehingga nutrisinya mendekati kandungan susu segar. Untuk mencapai hal itu, peternakan Greenfields Indonesia menggunakan kandang dengan sistem ventilated tunnel barn. Pemerahan dilakukan tanpa sentuhan tangan manusia, menggunakan sistem automatic take off dengan prosedur pre-milking, on-miliking, dan post-milking yang ketat.

Menurut Syahbantha, Greenfields Dairy Indonesia adalah satu-satunya peternakan sapi perah di Indonesia yang memiliki sapi jenis Jersey (sapi cokelat polos yang perawakannya agak lebih kecil dibandingkan sapi Holstein dengan gerakan lebih lincah).

“Peternakan kami berlokasi di dataran tinggi Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Dengan teknologi canggih, susu segar dari sapi perah murni ini diolah dengan cara pasteurisasi dan ultra high temperature (UHT) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ia menjelaskan.

Mereka kini mengelola dua areal peternakan, yaitu di Babadan (Kabupaten Malang) dan Wlingi (Kabupaten Blitar), masing-masing sekitar 8.000 ekor sapi. Dengan jumlah total tenaga kerja lebih dari 800 orang. “Dari kedua lokasi tersebut diproduksi lebih dari 200.000 liter susu per hari,” ungkap Syahbantha.

Selain susu segar, juga diproduksi yogurt dan keju. Saat ini produk susu memberikan kontribusi terbesar bagi Greenfields Dairy Indonesia. Produk susu terdiri dari Greenfields Fresh Milk dan Greenfields UHT Milk. Lalu, produk yogurt dan minuman yogurt, serta keju.

“Untuk produk Yogurt, kami juga sangat optimistis karena yogurt menjadi semakin penting dalam komposisi penjualan di dalam perusahaan. Dan, tentunya dengan semakin kuatnya kelas menengah di Indonesia, keju Greenfields juga terlihat semakin meningkat kontribusinya,” tutur Syahbantha.

Ia menambahkan, fasilitas pabrik dan peternakan sapi perah terintegrasi Greenfields bukan hanya terbesar di Indonesia melainkan juga se-Asia Tenggara. Susu dari peternakan dan pabrik yang berlokasi 1.000 meter di atas permukaan laut di Malang ini juga sudah dipasarkan ke Hong Kong, Singapura, Malaysia, Filipina, Myanmar, dan Kamboja. “Susu yang diproduksi di pabrik yang terintegrasi dengan peternakan milik kami sendiri, membuat prosesnya lebih singkat sehingga menjaga kualitas susu murni untuk konsumen tanpa zat tambahan maupun antibiotik,” kata Syahbantha.

Ke depan, pihaknya akan terus mengembangkan produk-produk berbasis susu segar dan murni untuk memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat Indonesia dan negara Asia lainnya. Terutama, dengan inovasi yang akan selalu dilakukan di sisi pengembangan produk dan pemrosesan di pabrik serta pengelolaan dairy farm. Sementara penambahan jumlah sapi atau penambahan jumlah dairy farm akan dilakukan seiring dengan peningkatan kebutuhan susu segar sebagai bahan baku utama. (*)

Yosa Maulana & Andi Hana


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved