Profile Company zkumparan

Molly Sentosa Indonesia, Dari Lantai Bursa Dorong Teknologi dan Inovasi Layanan Alih Daya

Lie Jemmy, CEO PT Molly Sentosa Indonesia Tbk.
Lie Jemmy, CEO PT Molly Sentosa Indonesia Tbk.

PT Molly Sentosa Indonesia Tbk. adalah perusahaan jasa dari Semarang yang berkembang sejak tahun 2017. Mengembangkan sayap bisnis ke bidang security services, commercial cleaning & hygiene services, serta parking facility management services, perusahaan yang dipimpin Lie Jemmy ini, di awal 2020, masuk ke dalam pipeline Bursa Efek Indonesia untuk sektor jasa yang mengincar dana Rp 25 miliar.

Sebagai perusahaan jasa, sejak awal Molly fokus pada output karyawan, baik aspek soft skill maupun hard skill. Tim TI dan R&D Molly secara berkesinambungan melakukan studi dan inovasi terhadap peranti keras dan lunak untuk menghasilkan sistem yang andal dan efektif. “Pengembangan teknologi ini kami lakukan pada semua departemen untuk memberikan solusi terbaik,” ujar Jemmy yang berpengalaman 15 tahun di bidang cleaning service.

Dengan 329 pegawai, saat ini Molly memiliki sekitar 14 klien. Di antaranya, Paragon City Mall Semarang, Central City, Lavayette Mall (mal); Po Hotel, jaringan Louis Kienne, Hotel Merbabu (hotel); Apartemen WR, Apartemen Lavayette, Apartemen Pinnacle (apartemen); Pungkook Indonesia di Grobogan, Golden Flower (pabrik) di Ungaran; serta beberapa properti di Batam.

Jemmy percaya, seiring dengan pertumbuhan infrastruktur, segala macam jasa akan semakin banyak dibutuhkan. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, bisnis properti justru stabil, bahkan cenderung tumbuh. Phaknya pun optimistis sektor ini masih sangat berpotensi.

“Kami ingin menjadi perusahaan yang bersinergi dan berkembang bagi mitra bisnis. Kami bersinergi dengan semua perusahaan pelanggan untuk menjadikan mereka mitra bisnis. Untuk misi perusahaan, kami melayani mereka dengan baik, sehingga mereka tidak usah memikirkan hal lain dan hanya fokus pada bisnis mereka,” kata Jemmy tandas.

Sebelum diterjunkan ke lapangan, SDM dilatih di pusat pelatihan agar memiliki kemampuan yang baik dan mendapatkan sertifikasi. Untuk security, Jemmy menegaskan, sudah mendapat sertifikasi dari Polri. “Manajemen kami juga sudah mendapat sertifikasi ISO 9001:2015 mengenai manajemen mutu,” lanjutnya bangga.

Menurut Jemmy, di situlah keunggulan Molly: mempunyai training center untuk tempat pelatihan anggotanya. “Kami memiliki gedung training center sendiri yang khusus membina karyawan (cleaning service dan security) selama 1-3 minggu, atau sesuai dengan kemampuan mereka,” katanya. “Kami juga melakukan survei kepuasan pelanggan setiap bulan. Untuk setiap feedback, misalkan ada kerusakan atau apa pun dari pelanggan, langsung kami perbaiki dengan estimasi waktu 1-3 hari,” paparnya.

Selanjutnya, Molly akan fokus membuka cabang di tiga kota: Jakarta, Batam, dan Cikarang. Untuk di Jakarta dan Batam, karyawan sudah tersedia sehingga tinggal membuka kantor baru dalam rangka memperluas jangkauan pelanggan, di Jawa dan di luar jawa. Termasuk, ekspansi ke seluruh Jawa Tengah.

Proyek di Cikarang itu karena Molly menjalin kerjasama dengan PT Pollux Properti Indonesia. “Nah, kebetulan tahun ini Pollux akan mendirikan properti di Cikarang, sehingga secara otomatis kami akan bergerak ke sana,” ujar Jemmy. Untuk yang di Batam, pihaknya melihat di sana ada banyak industri dan menjadi pintu gerbang Indonesia dari Singapura. Setelah ini, Pollux akan membuka apartemen dan mal di Batam sehingga pihaknya bisa masuk ke sana.

Pada Mei/Juni 2020 Molly akan menambah lini bisnis baru, yakni parking management system. Persiapan yang sudah dilakukan yaitu mengikuti tender dan mengurus izin perusahaan untuk manajemen parkir. “Kami juga ingin masuk ke sekolah, rumah sakit, ataupun menambah portfolio pabrik,” ujar Jemmy.

Ke depan, Molly ingin menjadi kontraktor security dan cleaning service. Artinya, tidak hanya menyediakan jasa, tetapi juga menyediakan instalasi perangkat security dan cleaning service, baik software maupun hardware. Target pasar untuk SDM yang seperti ini, yakni di Batam.Terlebih, kalau perawat, bisa dikirim ke Singapura. “Untuk menunjang hal-hal tersebut, kami akan membangun training center juga di sana dan membuat program sertifikasi.,” Jemmy menjelaskan.

“Tujuan kami listing, untuk ekspansi dan membuka peluang bisnis yang lain,” ungkap Jemmy. Ia mencontohkan, kalau mau mengembangkan parking management system, dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana IPO yang diincar sebanyak Rp 25 miliar. Sebesar 55% dana IPO akan dipakai untuk capex, terutama dalam mengembangkan parking management system dan memperluas cabang. “Sisanya kami pakai untuk operasional setiap bulan,” ujarnya.

Bursa melihat kemampuan perusahaan untuk berkembang ke depan, terlepas dari di sektor apa bisnis bergerak. Selain Molly, perusahaan jasa cleaning service yang sudah listing yaitu PT SOS Indonesia.

Menjelang IPO, pihaknya tidak melakukan treatment khusus dalam perusahaan. “Kami hanya lebih detail membedah proyeksi bisnis ke depan,” kata Jemmy. (*)

Dyah Hasto Palupi dan Andi Hana Mufidah Elmirasari


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved