Entrepreneur

Bisnis Florist Simran Punjabi Ingin Menjangkau Semua Hotel Bintang Lima

Bisnis Florist Simran Punjabi Ingin Menjangkau Semua Hotel Bintang Lima

Setelah 5 tahun mengikuti kursus merangkai bunga di Jakarta dan Singapura, Simran Punjabi mantap membuka toko bunga pertamanya yang bernama DePetalz di Bellagio Boutique Mall tahun 2006. Ide membuka bisnis ini diawali dari keinginannya memiliki bisnis setelah menikah dan melahirkan anak pertamanya. “Saya ingin punya bisnis yang sesuai dengan passion saya. Kebetulan passion saya ada di bunga. Dengan bunga, kita bisa berbicara banyak hal mulai dari mengungkapkan cinta, kesedihan, keceriaan dan lainnya. Saya mengikuti kursus merangkai bunga dari yang tadinya latihan sendiri sampai ikut kursus yang gurunya berasal berasal dari Swiss, Amerika, dan Australia sampai-sampai rumah saya seperti hutan karena banyaknya bunga di rumah” ujar perempuan kelahiran Surabaya, 1 Agustus 40 tahun silam.

step0001

Simran Punjabi

Kepercayaan dirinya untuk membuka toko menguat karena gurunya mengatakan ia sudah bisa membuka toko sendiri. Di tahun 2007, ia kembali membuka toko keduanya di Rumah Sakit Medistra. Ia juga mendirikan stan di JW Marriott Hotel Jakarta dan The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan.

Lokasi DePetalz memang sengaja dipilih berdekatan di kawasan Mega Kuningan agar berdekatan dengan kediamannya dan juga agar ia lebih mudah memantau toko-tokonya. “Kunci utama kelancaran bisnis adalah efisiensi dalam perangkaian dan pengantaran bunga pesanan, dan juga inovasi dalam rancangan. Jika terjadi apa-apa, bisa diselesaikan dengan cepat karena lokasinya saling berdekatan,” tegasnya.

Salah satu daya tarik yang ditawarkan oleh DePetalz adalah tidak hanya menjual bunga, tetapi juga menjual desain. Simran bermain dengan kristal, balon, vas, dan hiasan lainnya sehingga setiap rangkaian memiliki tampilan yang mewah. Bunga yang ditawarkan pun terdiri dari bunga lokal dan semi lokal. Namun, jika ada pelanggan yang mengingkan bunga impor, DePetalz bisa memenuhinya.

Selama 10 tahun berjalan, 80% pelanggannya berasal dari hotel seperti The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, JW Marriott Hotel Jakarta, Intercontinental, dan baru –baru ini The Westin Jakarta. Kemudian kedutaan seperti kedutaan India, Malaysia, Dubai, dan Kuwait. Lalu ada juga korporasi seperti Jiwasraya.Memiliki pelanggan hotel bintang 5 memiliki tantangannya tersendiri karena ia menangani keseluruhan bunga dengan rangkaian yang berbeda-beda yang ada di hotel tersebut mulai dari resepsionis hingga ruang pertemuan.

Dalam mencari pelanggan, Simran mengatakan tidak hanya mencari pelanggan jangka pendek, namun juga pelanggan jangka panjang. Terbukti, hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan sudah menjadi pelanggannya selama 5 tahun. Bahkan JW Marriott sudah 7 tahun menjadi pelanggannya. “Kami mulai menjajaki hotel-hotel bintang 5 lainnya seperti Four Season dan Kempinski. Ambisi saya adalah punya stan di semua hotel bintang 5,” ujar perempuan lulusan Diploma Public Relation di London School of Public Relations, Jakarta ini.

Dibantu 14 orang staf, semua jenis rangkaian bunga untuk berbagai macam kebutuhan seperti pernikahan, ulang tahun, perayaan hari besar, kelahiran, hingga ucapan belasungkawa bisa dikerjakan. Range harga yang ditawarkan mulai dari Rp75 ribu untuk rangkaian bunga meja sederhana hingga tidak terhingga tergantung dari bujet konsumen.

Ada 2 desain yang ditawarkan, ada rancangan yang dapat dipilih dari katalog, ada juga yang customized. Pelanggan dapat memilih beragam jenis desain karangan bunga sesuai katalog, via situs DePetalz, sedangkan untuk rancangan kustom, dapat disesuaikan dengan dana yang dimiliki oleh konsumen, biasanya dimulai dari harga Rp350 ribu.

“Untuk yang customized, kami kirim dulu foto hasil jadinya ke pelanggan. Jika mereka setuju dengan desain tersebut, baru kita antarkan,” jelasnya. Untuk pengiriman ke luar kota, DePetalz berafiliasi dengan florist-florist di Medan, Surabaya, dan Palembang. Bahkan DePetalz juga berafiliasi dengan berbagai florists di Amerika, Jaipur, Malaysia, dan Perth. Ia pun bekerja sama dengan beberapa rumah duka dan Loveydovey untuk memperluas jaringan.

Mengenai persaingan florist di Jakarta, Simran mengaku tidak ambil pusing. Ia menganggap jika terus berpikiran positif dan bekerja keras, persaingan bisnis tidak menjadi persoalan. “Yang harus kami lakukan adalah senantiasa bekerja dengan mengutamakan kualitas dan desain, bekerja lebih giat dan mencari konsumen jangka panjang lebih banyak lagi. Sehingga ketika orang mendengar kata DePetalz, yang langsung teringat adalah kualitas yang bagus dan desain yang wow,” tegasnya.

Ia pun tidak mempedulikan jika ada florist yang mencontoh desain yang dibuatnya karena menurutnya meskipun desain bisa ditiru, tapi setiap florist memiliki teknik yang berbeda untuk menjaga rangkaian tersebut agar tahan lama.

Meski sudah 10 tahun menggeluti bisnis florist, Simran masih mengikuti kursus merangkai bunga agar tetap update tentang tren saat ini. Ia pun berencana untuk membuka kursus merangkai bunga sendiri untuk ibu rumah tangga dan anak sekolah yang ingin mengisi waktu luangnya.

Dengan modal awal Rp2 miliar, kini Simran mampu mengantongi omzet Rp150-200 juta setiap bulannya. Ke depan, ia ingin DePetalz dikembangkan dengan sistem warabala. “Cita-cita saya DePetalz ada di setiap kota di Indonesia dan saya yakin saya bisa mewujudkannya,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved