Entrepreneur

Cyril Noerhadi, Tinggalkan Dunia Profesional dan Bangun Private Equity

Cyril Noerhadi, Tinggalkan Dunia Profesional dan Bangun Private Equity

Cyril Noerhadi yang sudah berpengalaman selama 23 tahun sebagai profesional dalam bidang industri jasa keuangan di di Indonesia kini berpindah jalur menjadi seorang wirausaha dengan membangun sebuah bisnis private equity bernama Creador sejak September 2011. Cyril cukup lama menjalani karier sebagai Chief Financial Officer Medco Energy, yaitu sejak tahun 1999 hingga 2005. Di tahun 1999 juga, Noerhadi berperan sebagai Corporate Finance di PricewaterhouseCoopers Indonesia. Di lembaga konsultan global ini dia banyak terlibat dalam sejumlah rekstrukrisasi perusahaan, akuisisi dan penjualan aset, valuasi dan due dilligence, serta menjadi penasehat keuangan perusahaan. Sebelumnya, Cyril pernah menjabat sebagai Ditektur Utama PT Bursa efek Jakarta tahun 1996 -1999 saat usianya baru 37 tahun. Kini Doktor bidang Manajemen Strategis Universitas Indonesia itu tengah sibuk membangun perusahaan barunya, yakni Creador. Apa dan bagaimana Cyril menjalani profesi barunya ini? Berikut wawancara reporter SWA Arie Liliyah dengan Cyril Noerhadi.

Bagaimana mulanya tercetus pemikiran menjalankan usaha private equity?

Creador itu berdiri September 2011. Waktu itu saya berpikir, Indonesia ini kan negara berkembang yang membutuhkan banyak investasi, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru. Saya kemudian bertemu dengan seseorang bernama Brahmal Vasudevan. Dia adalah orang Malaysia yang memiliki pengalaman 11 tahun menjadi investor private equity di India. Saya bertemu dia waktu saya masih bekerja di Pricewaterhouse Coopers, dan Bramal menceritakan cita-citanya untuk membangun private equity yang regional di Asia. Konsep ini dilatarbelakangi oleh pengalamannya selama 11 tahun menetap berpindah-pindah di negera-negara Asia sambil membesarkan private equity miliknya yang bermarkas di India.

Maka kami memutuskan untuk membangun Creador di Indonesia, Bramal sebagi founder Creador, dan saya menjadi partnernya di Indonesia.

Cyril Noerhadi. Tantanganya dalam bisnis private equity ini adalah ketika mendapatkan banyak investor, kemudian kita harus pandai memilih dan memilah kemana uang mereka akan ditanamkan.

Cyril Noerhadi. Tantanganya dalam bisnis private equity ini adalah ketika mendapatkanbanyak investor, kemudian kita harus pandai memilih dan memilah kemana uang merekaakan ditanamkan.

Apa yang membuat anda memutuskan berpindah jalur dari profesional menjadi wirausaha di bidang private equity?

Saya melihat begini, private equity itu kombinasi dari dua hal, wirausaha dan profesional. Jadi semangat wirausahanya kan mencari profit, kemudian skill profesionalnya adalah membangun model bisnis. Semua bia kita pelajari dengan modal pengalaman di dunia profesional, di mana dunia profesional saya juga di bidang keuangan dan investasi.

Apa pengalaman berbeda yang Anda alami antara dunia profesional dan entrepreneur?

Membangun private equity ini ternyata beberbeda dengan pengalaman profesional saya. Sebelumnya, ketika saya masih bergabung di Medco sebagai Group CFO, yang dilakukan adalah membeli aset di mana-mana, tapi tidak untuk dijual. Kebalikannya, ketika saya masuk ke bisnis ini prinsipnya adalah harus bisa mengerti kapan saatnya berinvestasi dan kapan saatnya menjual kembali. Jadi, waktu kita membeli aset, saat itu juga sudah harus dipikirkan bagaimana menjualnya nanti.

Berapa jumlah fund pertama yang didapat?

Kami mulai dengan fund pertama, waktu itu kami dapat US$ 130 juta di tahun 2011, kemudian tahun 2012 kami dapat dana US$ 330 juta.

Fund pertama dari mana datangnya?

Fund pertama 40% dari Amerika Utara, 30% dari Eropa, 25% Asia dan 10% Australia

Dari segi jenis lembaganya, darimana lembaga apa saja investor itu?

Kalau dari segi jenis lembaganya ada yang perushaan keluarga, lembaga pendidikan, dana pensiun dan beberapa invidu.

Tadi anda mengatakan ada fund dari dana pensiun yang mana mereka umumnya lebih suka memilih negara triple A, lalu mengapa sekarang mereka mau memilih Indonesia?

Memang betul, pension fund itu disetiap negara mempunyai aturannya masing-masing. Ada saja pension fund yang sudah besar inevsatsinya di negara maju suatu saat mereka juga akan melihat bahwa berinvestasi di negara berkembang juga penting.

Hingga saat ini sudah berapa kali Creador melakukan investasi ?

Sudah 15 kali, dan yang exit sudah ada dua dengan yield-nya di atas rata-rata.

Apa tantangannya dalam membangun bisnis ini?

Tantanganya dalam bisnis private equity ini adalah ketika mendapatkan banyak investor, kemudian kita harus pandai memilih dan memilah kemana uang mereka akan ditanamkan. Karena harus dipilihkan inevestasi yang cocok dan tepat tidak bisa dipaksakan untuk cocok.

Sektornya apa saja?

Creador lebih fokus ke sektor consumer good, perbankan, kesehatan seperti apotik, laboratorium, produsen obat, logistik kapal, warehouse, dll. Kami mencari yang cocok antara pemiliknya dengan konsep kami. Creador juga tidak hanya investasi di perusahaan private tetapi juga yang publik.

Apa prinsip anda dalam membesarkan bisnis ini?

Dalam membesarkan bisnis ini saya berprinsip seperti pangeran yang mencari katak, dan ketika katak itu dicium ia berubah wujud jadi putri cantik, nah kira-kira seperti itu hehe….


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved