Profile Entrepreneur

Dari Solo, Haryan Handicrafts Menerobos Ekspor Batik

Dari Solo, Haryan Handicrafts Menerobos Ekspor Batik

CV Haryan Handicrafts adalah produsen dan eksportir batik yang dibuat dengan proses tradisional. Perusahaan yang berdiri pada 1996 di Solo dan kini memperkerjakan 65 karyawan ini tiap tahunnya terus meningkatkan ekspor batik dengan tujuan Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Yunani, Australia, China, Hongkong, dan Inggris. Adapun nilai ekspor tahun 2015 mencapai US$ 1,091 juta. Tahun ini perusahaan batik yang didirikan Haryanto ini masuk dalam 60 finalis Primaniyarta 2016, yaitu program penghargaan kepada eksportir terbaik yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan RI. Berikut petikan wawancara SWA dengan Haryanto di sela-sela mengikuti penjurian Primaniyarta 2016 di Kantor Kementerian Perdagangan akhir September lalu.

Haryanto, Pendiri Haryan Handicraft

Haryanto, Pendiri Haryan Handicraft

Apa keunggulan batik yang Anda ekspor?

CV Haryan Handicrafts sebagai eksportir batik mengutamakan pada proses pembuatan dengan cara tradisional. Hasil jadi dari produksi kami yaitu Batik Cotton Fabric, Batik Men Shirt dan Batik Pareo. Harga ekspor kami berkisar US$ 16 per produk. Dalam mengekspor batik, kami merasa memiliki kewajiban moral untuk melestarikan dan memperkenalkan batik sebagai karya warisan leluhur ke dunia internasional.

Ke negara mana saja tujuan ekspornya?

Haryan Batik mengekspor ke Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Yunani, Australia, China, Hongkong, Inggris. Karena sedang terjadi pergolakan ekonomi di Eropa, sekarang kami konsentrasi menjual ke AS.

Berapa nilai ekspor dalam 3 tahun terakhir?

Pada tahun 2013 nilai ekspor kami mencapai US$ 538 ribu, kemudian meningkat di tahun 2014 menjadi US$ 928 ribu, dan di tahun 2015 meningkat lagi menjadi US$ 1,091 juta. Rinciannya, kontribusi ekspor pada tahun 2015 yaitu Batik Men Shirt sebanyak 51% dengan tujuan California dan negara bagian AS lainnya, 48% untuk produk Batik Cotton Fabric (kain batik) dengan negara tujuan AS, Perancis, German, Hongkong, Inggris, China dan Australia. Sementara kontribusi Batik Pareo hanya 1% dengan tujuan Yunani.

Bagaimana krisis global berpengaruh pada ekspor Anda?

Krisis global berpengaruh pada nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah, yang berpengaruh pada harga bahan baku katun yang masih banyak diimpor. Hal ini akan berdampak pada harga produk. Krisis global juga menyebabkan penurunan ekspor ke negara-negara di Eropa seperti Spanyol dan Yunani yang bahkan kini sudah tidak menjadi pelanggan kami. Tetapi kami selalu berusaha untuk survive dan optimistis untuk terus memberikan konstribusi kepada pemerintah dalam menunjang penyerapan tenaga kerja dan pemasukan devisa.batik-haryan

Berapa besar kapasitas produksi Haryan Handicrafts?

Produksi per bulan bisa mencapai 80 ribu yard kain batik.

Tantangan yang dihadapi?

Di pasar internasional sudah banyak tekstil dan produk tekstil, kemudian minat generasi muda terhadap batik sudah mulai menurun, bahan baku dan kurs mata uang asing juga tidak stabil.

Apa saja yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut?

Kami tetap mempertahankan originalitas produk seperti memanfaatkan keunggulan batik sebagai warisan budaya produk handmade bukan tekstil dari produksi mesin. Kemudian diversifikasi kualitas bahan baku dalam negeri, terutama katun. Kami juga memperluas pasar ke negara-negara yang berpotensi karena banyak dari produk kami di re-export ke negara lain.

Apa saja tips yang dilakukan untuk menembus ekspor ketika dunia sedang dilanda krisis?

Hal yang paling utama adalah menjaga kualitas produk, serta menjaga hubungan dan merespon segera setiap komplain dari buyer.

Jeihan Kahfi Barlian


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved