Profile Entrepreneur

Jasa Fotografi Liburan David Soong

Jasa Fotografi Liburan David Soong

Berhasil mengabadikan momen istimewa lewat foto berkualitas jelas menjadi impian banyak orang. Apalagi, momen liburan bersama keluarga adalah saat-saat berharga yang sayang jika terlewatkan.

Memahami adanya kebutuhan berharga tersebut, David Soong mendirikan Sweet Escape, jasa fotografi yang menyediakan fotografer pribadi untuk orang-orang yang akan berlibur di mana pun dan kapan pun. Meski Sweet Escape resmi diluncurkan pada Februari 2016, David bukanlah orang baru di dunia fotografi. Sebelumnya, ia sukses mendirikan Axioo, jasa fotografi untuk pernikahan.

David Soong

David Soong, Pendiri Sweet Escape

“Jadi, konsep dasarnya adalah menyediakan fotografer lokal bagi mereka yang sedang berlibur ke mancanegara. Teman-teman di seluruh dunia itu siap jadi fotografer saat Anda liburan di belahan negara lain,” tutur David. Ia menganggap konsep ini sebagai powerfull idea. Dengan menyediakan fotografer lokal, selain hemat biaya, si klien tidak perlu lagi beli tiket dan akomodasi untuk fotografernya. “Dan karena dia lokal, dia punya local knowledge karena dia jauh lebih mengenal lokasi, kultur, dan kebiasaan-kebiasaan kecil,” kata David. Pokoknya, dia tahu dengan detail daerahnya dan tidak melulu pergi ke tempat yang isinya wisatawan semua, karena dia pasti punya referensi tempat lain yang angle-nya bagus juga.

Saat ini Sweet Escape sudah menggandeng lebih dari 400 fotografer di 300 kota di 20 negara. David pun menceritakan bagaimana dirinya bisa menggandeng fotografer sebanyak itu di berbagai negara. “Jadi, fotografer itu kan seniman ya. Saya awalnya takut ide ini tidak bisa jalan kalau fotografer tidak ada yang mau gabung. Tetapi, begitu saya kasih tau idenya, teman-teman saya yang fotografer langsung setuju mau join,” katanya.

Awalnya, para fotografer tersebut adalah teman-temannya karena David sudah menjadi fotografer selama 20 tahun. Para fotografer tersebut tersebar di seluruh dunia, antara lain di Tokyo, Sydney dan Los Angeles. Lalu, akhirnya di antara mereka merekomendasikan dan mengajak teman-temannya sesama fotografer. “Jadi, dari mulut ke mulut, sehingga lambat laun banyak fotografer yang apply,” ungkapnya.

Memang, semua fotografer bisa mendaftar ke Sweet Escape. Namun, David sangat selektif memilih mereka. “Iya, ada open recruitment, tetapi kami kurasi dulu. Kami pilih beberapa yang karyanya cocok dengan konsep kami. Lalu, harus punya skill komunikasi karena kan dia harus bisa dekat dengan klien selama berlibur itu,” ujarnya. Salah satu seleksinya: dengan melihat hasil karya (portofolio) fotografer yang mendaftar sehingga bisa dilihat spesialisasinya. Pasalnya, setiap fotografer mempunyai spesialisasi. “Yang kami cari adalah yang sering motret orang, angle-nya variatif dan warnanya selalu happy. Konsep kami tidak cocok dengan foto dengan warna-warna gelap atau yang aneh-aneh gitu,” katanya menjelaskan.

Selain adanya fotografer yang memiliki pengetahuan lokal, nilai lebih Sweet Escape yang lain adalah sudah didukung teknologi informasi (TI) . ”Kami punya yang versi desktop dan punya aplikasinya. Jadi, calon klien yang mau memesan jasa Sweet Escape tinggal pilih, memasukkan data diri, kemudian pilih date-nya kapan dan mau ke mana, lalu ke luar fee-nya berapa,” paparnya. Pembayaran bisa menggunakan kartu kredit ataupun transfer bank. Saat ini, Sweet Escape sudah bekerja sama dengan salah satu institusi pembayaran yang menghubungkan pihaknya dengan bank. Sistem TI ini pun tidak hanya untuk booking, tetapi tiga hari setelah foto, klien akan mendapatkan notifikasi bisa mengunduh album fotonya. Dengan demikian, teknologi ini akan memudahkan para traveler.

Saat ditanya bagaimana model bisnisnya antara fotografer, Sweet Escape dan klien? “Yang jelas, modelnya bukan seperti Uber atau online transport lainnya yang hanya sebagai penyedia platform. Saat ini sih, kami sebagai penyedia jasa, kami menghubungkan klien dengan tim fotografer lokal yang bergabung dengan Sweet Escape,” ucapnya. Intinya, sejauh ini model bisnisnya simpel saja. Jadi, kalau ada klien yang butuh fotografer di suatu kota, pihaknya akan menghubungkannya. Lalu, pihaknya yang membayar honor fotografernya.

Soal biaya untuk mendapatkan jasa Sweet Escape ini, David menjelaskan, biayanya US$ 400 per sesi foto. Namun, harga akan disesuaikan dengan lokasi. Ada yang harganya bisa sampai US$ 500 per sesi foto. Semua foto pun sudah diedit sehingga bisa lebih menarik dan spesial. Klien bisa melihat lebih dari 100 foto yang sudah diedit, tetapi hanya berhak mengunduh 40 foto. Lebih dari itu, harus membelinya seharga US$ 10 per foto.

Pengguna jasa Sweet Escape sudah cukup banyak. Sampai Desember 2016, ada 2.500 klien. Paling banyak klien yang liburan ke Paris, Tokyo dan Bali. Namun, belakangan banyak juga yang mau liburan di Jakarta. “Kami malah tidak menyangka, bahkan Jakarta ini baru terdaftar di Sweet Escape sebagai kota ke-200 sekian. Kliennya kebanyakan dari Malaysia dan Singapura,” ujarnya sambil tersenyum.

Klien Sweet Escape sebagian besar dari Indonesia. Para figur publik juga sudah banyak yang menggunakan jasanya. Sebut saja, antara lain, Joe Taslim, Chelsea Olivia dan suami, serta Luna Maya. Nah, mengapa mereka memilih jasa Sweet Escape? Karena, kalau memboyong fotografer dari Jakarta, mahal, belum termasuk akomodasinya.

Faustine Tjioe (28 tahun), salah satu klien Sweet Escape, telah marasakan manfaat jasa fotografer ini sebanyak tiga kali. Saat itu dia liburan bersama suaminya ke Australia (Melbourne), Amerika Serikat dan Bali. Bagaimana pengalamannya? “Lumayan different experience, saya merasa fotografernya lumayan helpful dan baik. Fotografernya beda-beda di setiap kota. Hasilnya memuaskan. Selain itu, si fotografer juga banyak kasih info di mana spot-spot foto yang bagus,” ujarnya.

Hasil editannya lumayan cepat. Dalam 2-3 hari sudah bisa diterima hasil editan fotonya. ”Jadi, lumayan masih fresh, masih dalam holiday mood, masih excited ya. Jadi, langsung bisa di-posting di medsos gitu. Saya berasa sangat puas, makanya saya pakai sampai tiga kali,” kata Faustine senang.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved