Entrepreneur

Kebab Baba Rafi Segera Ekspansi keTiga Negara

Oleh Admin
Kebab Baba Rafi Segera Ekspansi keTiga Negara

Bisnis makanan Kebab Turki ala Baba Rafi terus melaju. Makanan ini ternyata tak hanya digemari di pasar Indonesia. Setelah Malaysia dan Filiphina, kini makanan tersebut akan segera memasuki Thailand, Vietnam, dan India.

Hendy Setiono, Presiden Direktur PT Baba Rafi Indonesia

Kepada SWA Online, di sela-sela ajang Ernst&Young Entrepreneur of The Year Awards 2012, di Jakarta, akhir pekan lalu, Hendy Setiono, Presiden Direktur PT Baba Rafi Indonesia, menyebutkan, “Awalnya kami penetrasi hanya di lokal market. Rupanya demand di international market cukup bagus. Akhirnya saya seriusi dengan bentuk tim manajemen yang fokus di international expansion.”

Di Malaysia, produk Kebab Turki Baba Rafi sudah mempunyai 10 gerai dalam waktu enam bulan belakangan. Sementara, di Filiphina telah berdiri 2 gerai dalam satu-dua bulan belakangan. Dengan bertumbuhnya gerai, ia mengklaim respons pasar setempat sangat bagus. Raihan itu terjadi di luar prediksi perusahaan. Bahkan, Malaysia dan Filiphina masing-masing sudah menyusun rencana bisnis untuk membuka sampai 100 gerai dalam tiga tahun ke depan. Dengan kata lain, mereka boleh mengembangkan sub-franchising di negaranya.

“Sehingga 1 outlet yang (tadinya) hanya kami siapkan 2 orang employee, buat yang jaga di sana ternyata kurang. Karena antrian yang sangat panjang sehingga kami menyiapkan infrastruktur dan tim yang lebih banyak setiap buka outlet baru,” lanjut Hendy.

Kian digemarinya produk Kebab Turki Baba Rafi ini membuat perusahaan merevisi targetnya dari hanya 1.000 gerai kini menjadi 4.000 gerai. Jumlah itu untuk di pasar domestik dan internasional. Dengan demikian, perusahaan pun berencana melakukan ekspansi bisnis tidak hanya sebatas dua negara tetangga Indonesia itu. “InsyaAllah, sudah ada pembicaraan dengan negara lain seperti India, Thailand, dan Vietnam,” ucap Hendy.

Ia menyebutkan, perjanjian bisnis dengan ketiga negara tersebut diharapkan selesai akhir tahun ini. Dengan begitu, tahun 2013, bisnis sudah bisa direalisasikan. Menurut dia, tinggal beberapa hal saja yang masih perlu dibereskan.

Akan tetapi, Hendy yang pernah memenangkan Ernst&Young Entrepreneur Of The Year “Special Award Entrepreneurial Spirit 2009″ ini mengaku, pemasaran produk kebabnya cukup mendapat tantangan. Di India, masyarakat setempat tidak mengonsumsi daging sapi, sementara produk kebabnya menggunakan daging tersebut. Maka, kata dia, perusahaan melakukan pengembangan produk. Hal yang sama juga dilakukan di Filiphina, di mana masyarakatnya mengonsumsi daging babi, mengingat perusahaan berusaha untuk tetap mempertahankan produknya 100 persen halal.

“Jadi ada product development, yang mengutamakan lamb, chicken dan vegetarian kebab. Tentu PR (pekerjaan rumah) kita untuk men-develop,” tambah dia.

“Challenge-nya adalah bagaimana memperkenal lokal Indonesian product, Indonesian brand untuk going global,” tandas Hendy. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved