Profil Profesional

Benedikta Satya Optimistis Bisnis Searce Cerah di Indonesia

Benedikta Satya Optimistis Bisnis Searce Cerah di Indonesia
Benedikta Satya, Country Lead Searce Indonesia

Emansipasi wanita terkait peringatan Hari Kartini dimaknai oleh Benedikta Satya dengan berkarier tanpa mengenal gender. Meski dia sosok wanita, Bene demikian wanita kelahiran Jakarta, 25 Maret 1987 ini disapa, antusias mengejar mimpi dan puncak kariernya di dunia teknologi informasi (TI) yang banyak digeluti Kaum Adam.

Saat ini, Bene menjabat sebagai Country Lead Searce Indonesia, posisi tertinggi di jajaran manajemen Searce Indonesia. Searce adalah cloud consulting company yang membantu pelanggan untuk melakukan adaptasi terhadap solusi cloud atau membantu memberi konsultasi dan melakukan implementasi untuk teknologi cloud itu sendiri.

Sejak tahun 2020, Bene bergabung dengan Searce Indonesia. Sebelumnya dia pernah bekerja di IBM dan SAP. Debut pertamanya adalah berkarier di Metrodata bagian marketing tahun 2010. “Pekerjaan pertama saya itu sebenarnya bagian sales di Metrodata. Waktu bergabung dulu saya tidak tahu Metrodata itu perusahaan apa, ternyata perusahaan besar yang menjual beragam produk TI,” ujar wanita yang menamatkan kuliah di Presiden University, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat jurusan S1 Marketing ini mengenang.

Dengan latar belakang pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang sudah mapan, tentu saja Bene mengalami budaya kerja dan aturan berbeda dengan perusahaan yang baru merintis di Indonesia. “Saya datang dari big corporation yang bisnisnya banyak dipengaruhi arahan dari global. Nah, kehadiran Searce di Indonesia baru dan butuh orang yang mengerti market di Indonesia seutuhnya. Tujuan saya bergabung dengan Searce, pertama, untuk personal development. Sebab, jika saya stay di traditional TI yang jualan software dan hardware tidak akan bertahan lama. Kedua, saya percaya bahwa cloud memiliki prospek yang menjanjikan untuk masa depan,” jelasnya.

Dengan optimistis Bene menekankan bahwa Searce memiliki masa depan yang cerah. “Searce punya potensi jadi besar. Di global, Searce levelnya sudah Managed Service Partner (MSP), level partner di Google yang tentunya untuk jam terbang tidak perlu diragukan lagi.

Dalam operasional bisnisnya, Searce bermitra dengan dua prinsipal besar : Google Cloud dan Amazon Cloud. Searce saat ini berada di posisi level partner tertinggi dari Google principal cloud, dengan pengalaman luas, banyak pelanggan dan kriteria lainnya.

Di ranah global, Searce ada di 8 negara di 15 lokasi. Berkantor pusat di California, Amerika Serikat dengan total karyawan seluruh dunia 1.000 orang. Selain Amerika Serikat, Searce memiliki beberapa lokasi di satu negara misalnya di India yang memiliki 3 lokasi di 1 negara.

Untuk Searce Indonesia sejak tahun 2020 berada di bawah wilayah Asia Pasifik yang terdiri dari Malaysia, Indonesia, Australia, Singapura dengan total 30 karyawan. Jika di ranah global, kiprah Searce sudah 17 tahun, sedangkan di Indonesia baru 2 tahun.

Layanan yang diberikan Searce meliputi cloud solution, data analytic, machine learning, dan mendukung Google untuk memasarkan produk-produknya seperti Google Map, Google Workspace dan lainnya.

Di Indonesia, fokus layanan Searce banyak melayani infrastruktur, membantu pelanggan yang sebelumnya memiliki on-premise data center untuk pindah ke solusi cloud. Selain itu Searce juga mendukung berbagai perusahaan startup memaksimalkan penggunaan solusi cloud seperti menganalisa data, memberikan rekomendasi dan solusi serta lainnya agar pelanggan lebih inovatif di dalam menjalankan bisnisnya.

Di dalam perjalanan bisnisnya, Searce banyak menemukan pelanggan yang sering mempertanyakan keamanan data perusahaan jika menggunakan solusi cloud. “Tapi kami secara konsisten memberikan pendekatan dan edukasi mengenai solusi tersebut. Misalnya, data yang dihasilkan dari penggunaan solusi cloud dapat diolah lebih lanjut untuk pengambilan keputusan yang strategis di bidang marketing, pengelolaan sumber daya manusia dan lainnya. Kami juga memberikan edukasi melalui webinar dan uji coba penggunaan teknologi cloud sehingga pelanggan lebih teredukasi dan siap untuk mengadopsi,” jelasnya.

Klien Searce terdiri dari perusahaan corporate, enterprise, startup, hingga unicorn. “Sebanyak 80% pelanggan Searce Indonesia adalah digital native dan traditional segment ,”Bene menambahkan. Menurut Bene, pelanggan Searce Indonesia 90 persen masih ada di Jakarta, sisanya dari sejumlah daerah lain di Indonesia

Bagaimana dengan potensi pasar cloud di Indonesia? “Data Google menyebutkan bahwa market di Indonesia besarnya sama dengan penggabungan pasar di negara-negara ASEAN,” tutur pehobi tenis ini. Itulah sebabnya perusahaan global ramai-ramai masuk ke Indonesia.

Apalagi potensi pasar cloud sangat besar. Menurut Bene, banyak keuntungan yang akan didapatkan dengan menggunakan solusi cloud. Pertama, karena kita hanya bayar apa yang kita pakai serta lebih hemat biaya untuk jangka panjang. Kedua, fleksibilitas. Pelanggan memiliki kuasa sepenuhnya terhadap data mereka atau tidak tergantung orang lain yang paham server atau perangkat lunak tertentu.

Besarnya potensi market cloud di Indonesia itulah yang mendasari Searce membangun kekuatan di Tanah Air dengan membangun tim yang solid. Saat ini Searce Indonesia memiliki 8 karyawan dan ditargetkan akan bertambah menjadi 20 orang . “Kami ingin mengembangkan talenta-talenta di Indonesia dan kedepannya terus menghadirkan inovasi untuk mendukung berbagai bisnis bertransformasi,” ungkap Bene.

Bene mengklaim Searce memiliki keunggulan sehingga mampu bersaing dengan kompetitor. Pertama, memiliki relasi baik ke principal dan business process, disertai dengan kapabilitas yang handal sehingga layanan dan produk ter-deliver dengan tepat. “Jadi, kualitas kami pertahankan agar bisa bersaing di pasar TI,” tegasnya. Kedua, workforce. Searce selalu berusaha memberikan value added services dan ingin melayani pelanggan lebih baik. Ketiga, Searce menghadirkan layanan end-to-end solution untuk seluruh pelanggan. “Karena Searce ingin menjadi one stop solution solusi cloud bagi pelanggan di Indonesia,” dia menambahkan.

Beberapa rencana bisnis telah disiapkan Bene. Pertama, segera merealisasikan rencana rekrutmen untuk menambah tim. Selain itu, Bene merencanakan untuk meningkatkan kompetensi diri dan tim. “Kami sekarang masih fokus di infrastruktur. Ke depannya akan masuk ke data learning, data warehousing, machine learning,” ujarnya.

Di bawah kepemimpinan Bene, Searce Indonesia telah menampakkan kemajuan yang signifikan. Tahun 2021, pertumbuhan bisnis Searce Indonesia meningkat 120 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pun, pada 2021 Searce mencapai Top 3 Partner Google Cloud. Lalu, diundang untuk melakukan presentasi di forum kick off Google Cloud pada Januari 2022. “Searce adalah satu-satunya partner dari Indonesia yang diundang ke acara tersebut,” ujarnya.

Di internal perusahaan, Bene tak segan untuk mempromosikan bawahan yang berprestasi. “Saya memperlakukan tim sebagai teman, bukan bos atau bawahan, melainkan mengedepankan ‘partnership’. Selain itu, saya juga ingin membantu tim terutama untuk people development-nya,” ungkapnya tentang gaya leadership yang dia terapkan.

Di masa depan, Bene mengaku masih banyak PR yang harus diselesaikan.”Tentunya akan banyak tantangan yang akan saya hadapi dalam memimpin Searce Indonesia. Namun, saya percaya dengan dukungan tim yang solid dan pengalaman kami di bidang consulting, Searce siap mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia,” jelasnya.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved