Profile Entrepreneur zkumparan

Rahasia Butik Ranti Bertahan 30 Tahun di Industri Busana Muslim

Rahasia Butik Ranti Bertahan 30 Tahun di Industri Busana Muslim
Abu Umar, Pemilik Butik Ranti

Para pelaku usaha sepakat dengan pernyataan: mempertahankan bisnis lebih sulit, daripada memulai bisnis baru. Hal ini pun dialami manajemen Butik Ranti yang spesialis memproduksi dan memasarkan busana muslim keluarga, baik busana wanita maupun pria untuk remaja dan dewasa.

Jatuh bangun selama 30 tahun dialami oleh bisnis keluarga yang kini dkelola oleh generasi kedua itu. Butik Ranti lolos dari terjangan badai krisis ekonomi dua kali, yaitu tahun 1990-an dan 200o-an.

Siapa sangka perjalanan Butik Ranti yang berliku itu, kini mampu berkembang dengan 17 outet di sejumlah kota di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Depok, Bandung, Cirebon, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Lampung, Palembang, Tangerang Selatan.

Gerai-gerai Butik Ranti selain berdiri di kawasan pertokoan (terbaru di ruko Gapura Menteng, Bintaro), juga hadir di berbagai pusat perbelanjaan modern seperti Citragrand Cibubur, Margo City Depok, Pejaten Village, Arion Plaza, Metropolitan Mall Bekasi, Metropolitan Mall Cileungsi, Duta Mall Banjarmasin.

Hingga akhir tahun 2019, Ranti akan terus mengepakkan sayap bisnisnya di kota-kota potensial. “Tahun 2020, jumlah gerai Ranti kami targetkan berkembang menjadi 25 gerai,” jelas Abu Umar, Pemilik Butik Ranti dari generasi kedua kepada SWA Online, pekan ini.

“Untuk kontribusi penjualan terbesar dari Makassar. Dan cabang Bintaro yang baru dibuka ini saya lihat prospeknya bagus. Selain didukung tingkat ekonomi masyarakat sekitar outlet Ranti Bintaro yang middle-up, model-model rancangan busana Ranti banyak diminati warga sekitar. Buktiya beberapa hari dibuka animo pembeli antusias,” ucap Umar.

Gerai-gerai Butik Ranti selain berdiri di kawasan pertokoan (terbaru di ruko Gapura Menteng, Bintaro), juga hadir di berbagai pusat perbelanjaan modern seperti Citragrand Cibubur, Margo City Depok, Pejaten Village, Arion Plaza, Metropolitan Mall Bekasi, Metropolitan Mall Cileungsi, Duta Mall Banjarmasin.

Berawal tahun 1989, ketika pasangan suami istri, yaitu Hefzi Zainuddin dan Yessi Riscowati, mengibarkan bendera PT Citra Busana Indonesia yang menaungi bisnis butik busana muslimnya. Mula-mula butik ini berskala kecil hanya menjual kerudung, aksesoris busana muslim hingga perlengkapan shalat. Semua barang-barang itu hasil kulakan dari Pusat Grosir Tanah Abang untuk dijual lagi di tokonya.

Dengan kesungguhan berusaha dan prasangka baik atas bisnisnya kepada Allah SWT, usaha mereka perlahan berkembang. Seiring dengan permintaan yang semakin banyak, dibukalah jahitan sendiri di garasi rumahnya. Permintaan yang semakin besar membuatnya harus menyewa sebuah rumah besar untuk dijadikan pabrik dengan sejumlah karyawan.

Umar bercerita, nama awal butik ini sejatinya adalah Ziko diambil dari nama putra pertama mereka. Namun, karena perkembangan merek itu kurang bagus kala itu, nama brand diganti menjadi Ranti yang diambil dari nama anak ketiganya seorang putri bernama Rizanti Hefzi, artinya rezeki anak ketiga.

Nama Ranti yang membawa hoki berlanjut hingga sekarang. Apalagi manajemen melakukan serangkaian perubahan demi perbaikan bisnis ke depan. Dari sisi produk diubah konsepnya. Jika semula menghadirkan produk-produk busana muslim fashion modern, kini tidak sekadar muslim modern, tapi juga syar’i.

Sebagai pelopor busana muslimah branded, produk Ranti yang pertama kali menggunakan aplikasi, organdi, sutera, bordiran, serta payet. Tak hanya itu, Ranti juga meluncurkan konsep Muslim Family dengan tagline: Satu Keluarga, Satu Aqidah, Satu Busana. Konsep ini dinilai manjur dalam menanamkan kembali brand Ranti di kalangan masyarakat muslim.

Busana-busana rancangan Butik Ranti diproduksi secara handmade. Manajemen memberdayakan ibu-ibu sekitar Cianjur dan Sukabumi untuk memasang payet, manik-manik dan pembuatan aksesoris sesuai rancangan desain tiap busana. Semua dikerjakan secara manual, sehingga tidak diproduksi bak pabrik yang massal.

Boleh dibilang, koleksi busana muslimah Ranti adalah pelopor fashion modern dan unik. Selain berkonsep syar’i, produk-produk ini tetap mengedepankan keindahan desain dipadukan dengan keindahan bordir, yang diaplikasikan dalam payet, manik-manik dan brokat.

Agar tidak membosankan, rancanangan koleksi busana-busana Ranti berganti model tiap empat bulan sekali. “Dengan kata lain, setiap tahun kami mengganti model baru sebanyak tiga kali,” ujar dia.

Produk-produk yang eksklusif itu dipasarkan sekitar Rp1,5 juta – 4 juta per baju muslimah. Sedangkan busana muslimah syar’I casual seharga Rp999 ribu – 1,5 juta. Lain lagi dengan harga busana muslim (pria) Rp749 ribu – 1,99 juta per potong.

Untuk mempertegas segmentasi pasar, Butik Ranti memperkenalkan sejumah second brand. Ada merek Aleta untuk busana muslimah remaja dan produk baju koko dengan nama El-Yusuf dan El-Fatih. Segmentasi Aleta adalah kaum muslimah remaja yang senang bergaya dengan harga ekonomis. Sementara El-Yusuf dan El-Fatih adalah produk baju koko yang dipasarkan dengan cara berbeda, yaitu lewat keagenan, outlet atau di department store.

Untuk interior toko, konsepnya kini lebih modern, elegan dan cozy, dan lebih banyak varian produk yang dipajang. Alhasil, engunjung butik menjadi lebih nyaman dan leluasa memilih produk-produk yang diinginkan sembari mencoba ukuran busana atau hijab yang cocok.

Demi membangun engagement dengan konsumen, Butik Ranti memfasilitasi sistem membership yang berlaku seumur hidup. Beberapa benefit kartu keanggotaan ini adalah potongan harga 20 – 30%, layanan purna jual seperti memberikan layanan permak atau resize baju, bahkan penggantian pesanan yang rusak dalam jangka waktu tertentu.

Untuk bahan baku, jika sebelumnya dari dalam negeri saja, seperti kain dari Tanah Abang dan tenun Jawa Timur dan Jawa Tengah, kini Butik Ranti juga mengimpor sejumlah kain dari China.

“Strategi produksi kami adalah mengikuti selera pasar. Dan kami berharap produk-produk busana muslim dan muslimah syar’i Butik Ranti makin diminati masyarakat. Terlebih menjelang Ramdhan dan Idul Fitri, biasanya permintaan pasar melonjak berkali lipat,” jelas Umar dengan senyum mengembang. (***)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved