Profile

Rizki S. Adi, Ingin Mendirikan Perusahaan 100% Indonesia yang Mendunia

Rizki S. Adi, Ingin Mendirikan Perusahaan 100% Indonesia yang Mendunia

Sosok Rizki Suluh Adi berambisi ingin membangun Indonesia dengan mendirikan perusahaan yang 100% Indonesia namun bisa mendunia merupakan cita-citanya yang patut diacungi jempol. Melesat naik dari Head of Online Marketing dalam waktu hampir dua tahun bekerja di Lazada, pria kelahiran 36 tahun lalu ini sekarang menduduki salah satu posisi stategis sebagai Vice President Marketing and Business Development. Berikut uraian mengenai profil Rizki Suluh Adi, ayah dari JR RIzki, yang mengaku memiliki kegemaran menggambar dan membaca ini.

foto rizki Apakah latar belakang pendidikan Anda memengaruhi pekerjaan Anda saat ini?

Kurang lebih pengalaman dan pendidikan saya membentuk saya saat ini. Saya memiliki background IT ketika dulu kuliah di ITS, Surabaya memiliki banyak side job sebagai programmer dan web designer. Dulu masih jarang orang yang memilih untuk menjadi web designer.

Saya juga pernah kuliah D3 Design Produk di ITS yang lebih mengasah sisi kreatifitas saya. Bahkan dulu saya juga pernah mengajar design di Digital Studio, sebuah sekolah design di Surabaya di mana saya belajar banyak dari mentor saya Andi S.Boediman. Saya juga pernah belajar Manajemen sumber daya manusia dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi dari Universitas Wijaya Putra.

Semenjak kuliah selalu berusaha entrepreneurship bersama teman-teman, dari membuka warnet, konsultan IT, multimedia production house dan juga toko online. Saya dulu pernah membuat toko busana muslim online di akhir tahun 90an, sempat jalan sebentar lalu bubar karena masing-masing personel sibuk dengan kehidupannya masing masing. Saya pindah ke Jakarta di tahun 2007 dan bekerja di BRAIN (Business Review Analyst Intellegence) di PT Smart Tbk. Di sini saya belajar banyak dari mentor saya Henky S.Tjahjadi mengenai manajemen. Kalau bisa dibilang, saya bukan tipe orang yang school smart tapi lebih ke street smart.

Apa saja tanggung jawab yang diemban sebagai VP Marketing and Business Development?

Tentunya memimpin pertumbuhan Lazada Indonesia. Bagaimana investasi media yang dilakukan bisa dijustifikasi dan diukur untuk terus dioptimalisasi. Dan tidak hanya itu saja, saya juga memimpin inisiatif partnership yang dilakukan Lazada dengan pihak pihak luar. Selama dua tahun ini, kami bersyukur banyak mendapatkan kerja sama strategis yang bisa mendorong pertumbuhan lazada.

Terkait dengan banyaknya pesaing dalam bisnis semacam Lazada, apa saja tantangan apa saja yang dihadapi?

Tantangan selalu bervariasi tergantung dengan timing yang sedang anda lalui. Ketika saya memulai bekerja di Lazada, tantangannya adalah mengenalkan apa itu Lazada. Tidak hanya ke konsumen tapi juga ke partner. Saya pernah dulu mengajak buyer saya masuk ke media gathering dengan menyamar sebagai blogger, untuk kemudian berkenalan dengan principal. Karena kita dulu tidak diundang di dalam reseller gathering. Tidak ada yang kenal siapa itu Lazada.

Kemudian dalam melakukan marketing campaign, kita tahu bahwa kita harus lebih inovatif dan kreatif. Kalau sekarang tantangannya lebih bervariasi. Semakin banyak kompetitor. Dan semakin banyak pula yang meniru pola pola marketing yang dilakukan oleh Lazada. Jadi kami dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif agar selalu dapat menghadirkan terobosan terbaru.

Tentunya ide brilian tidaklah berarti apa apa tanpa eksekusi dan dukungan yang baik. Sebagai contoh, dalam memperkenalkan habit belanja online, maka kami punya inisiatif mengadakan Hari Belanja Online Nasional (HarBolNas) di tanggal 12-12 supaya mudah diingat. Dan dari yang bermula obrolan ringan di warung kopi akhirnya bisa menjadi sebuah gerakan online yang teramat besar, menghasilkan rekor belanja onine terbesar sepanjang tahun, ini semua berkat kerja keras tim dan dukungan partner kami. Tentunya tidak lupa dukungan dari seluruh lini industri e-commerce di Indonesia.

Sebenarnya siapa segmen pasar yang dituju oleh Lazada?

Semua masyarakat Indonesia, selama bisa terhubung ke online, maka mereka adalah konsumen kami. Kami ingin memberikan penawaran yang sama, bagi masyarakat Indonesia yang mungkin tidak bisa merasakan serunya launching gadget terbaru -misal Samsung S5 di Jakarta, untuk bisa mendapatkan penawaran yang sama tanpa harus jauh jauh datang ke Jakarta.

Boleh diceritakan penawaran menarik yang diberikan Lazada kepada customer?

Lazada adalah pionir dalam Cash On Delivery (COD). Kami memperkenalkan COD di lebih dari 100 area di Indonesia yang hal ini akhirnya membuka pintu bagi pesanan online untuk konsumen baru.

Kami juga memberikan layanan MoneyBack Guarantee, tentunya syarat dan ketentuan berlaku. Dan juga Lazada kerap bekerja sama dengan pihak-pihak perbankan untuk memberikan promo menarik, seperti saat ini setiap Senin, Lazada bekerja sama dengan MasterCard memberikan promo MasterCard Monday 10%.

Untuk ke depannya goal apa yang ingin diraih dalam pekerjaan?

Saya selalu suka mencoba hal hal baru. Tentunya tantangan baru selalu menyenangkan. Saya ingin mempunyai dan menjalan perusahaan sendiri yang asli Indonesia namun bisa mendunia. Mungkin suatu saat.

Untuk ambisi hidup sendiri apa yang masih ingin dicapai?

Saya ingin membangun Indonesia. Mungkin dengan cita-cita saya tadi mempunyai perusahaan Indonesia yang mendunia, kita bisa mengekspor orang Indonesia. Kebanyakan orang mungkin berpikiran bahwa pulang kampung membangun desa itu adalah cita cita akhir, tapi bagaimana jika kita yang mengekspor orang dan budaya Indonesia kita ke dunia. Indonesia tidak kurang tenaga ahli dan pintar. Bekerja di perusahaan multinasional mau tidak mau membuka mata kita bahwa sebenarnya tenaga Indonesia itu bisa bersaing. Beberapa dari kita mungkin kurang pengalaman, kesempatan untuk menuju ke sana. Dan semakin banyak orang indonesia yang berada di luar, semakin besar pula kesempatan mereka membukakan pintu bagi orang indonesia yang ingin berkembang. Tapi itu adalah mimpi saya. Mimpi saya untuk anak saya kelak. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved