Profile

Zain Adnan, Gaet Anak Muda Perangi Software Bajakan

Oleh Admin
Zain Adnan, Gaet Anak Muda Perangi Software Bajakan

Zain Adnan baru saja ditunjuk sebagai Kepala Perwakilan BSA Indonesia. BSA adalah asosiasi advokat global terkemuka untuk industri perangkat lunak (software). Meski baru bergabung di BSA pada Februari lalu, Zain sebenarnya sudah tak asing dengan dunia hak kekayaan intelektual (HKI). Oleh sebab itu, ia mengaku belum menemui kesulitan mengembang jabatan yang baru tersebut sejauh ini. “Kalau untuk kesulitan belum terasa, karena masih baru,” sebut Zain kepada SWA Online, di Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Zain Adnan, Kepala Perwakilan BSA Indonesia (kanan).

Sebelum masuk ke BSA, ia pernah berkarier sebagai intern di World Intellectual Property Organization, di Jenewa, Swiss. Setelah itu, ia pun bergabung dengan Rouse, badan konsultan hak kekayan intelektual terkemuka di Jakarta pada tahun 2002. Di tempat ini, Zain menangani pendaftaran merek dagang, desain industri, hak cipta dan paten, hingga hubungan dengan pemerintah dan penegakan hukum hak kekayaan intelektual.

Berdasarkan pengalamannya tersebut, ia pun mengaku sudah banyak mengenal orang-orang yang berkecimpung di bidang kekayaan intelektual. “Beberapa direktur maupun orang-orang di bidang HKI, sebagian besar saya sudah kenal, kecuali yang media. (Karena) dulu memang bagian saya tidak banyak terlibat ke media,” lanjutnya.

Kendati sudah malang-melintang di dunia kekayaan intelektual, pria yang mendapatkan gelar Master dalam bidang HKI dari University of New Hampshire School of Law di Amerika Serikat ini pernah bekerja di bidang pertambangan. Zain sempat bekerja di Thiess, yakni sebuah perusahaan kontraktor pertambangan Australia. Di situ, ia bertugas menjalin hubungan dengan pemerintah. Dia bekerja selama dua tahun di perusahaan tersebut. “Sangat berbeda dengan hak kekayaan intelektual. Tapi (saya) kembali lagi ke sini. Pengalaman saya memang lebih banyak di sini,” sambungnya.

Lantas, apa yang akan dilakukan Zain di asosiasi yang sedang gencar-gencarnya menggalakkan kampanye anti pembajakan perangkat lunak ini? Ia menyebutkan, hal yang akan dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan pemerintah, kepolisian, dan para pemangku kepentingan lainnya dalam mensosialisasikan pentingnya menggunakan perangkat lunak yang asli dan legal kepada masyarakat.

Lebih lanjut, ia pun mengemukakan bahwa BSA akan berupaya menggandeng instansi pendidikan dalam kegiatan edukasinya. Alasannya, edukasi lebih mudah dilakukan kepada kaum muda ketimbang mereka yang sudah bekerja.

“Lebih mudah kalau kita mengedukasi di tingkat mahasiswa, daripada orang yang sudah bekerja, yang sudah lama menggunakan software bajakan. Biasanya ada resistensi dalam mengedukasi mereka yang sudah bekerja. Tapi, kalau misalnya, kita mulai dari yang fresh mungkin mereka lebih aware,” tegas dia.

Perlu diketahui, penunjukkan Zain adalah bagian dari strategi BSA untuk memperkuat kehadiran dan kepemimpinan asosiasi ini di Indonesia dengan misi untuk mempromosikan kepentingan industri perangkat lunak. Terhadap penunjukkan ini, Roland Chan, Senior Director Marketing APAC BSA, mengatakan,”Dengan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang luas di ranah kekayaan intelektual, saya yakin Zain akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk BSA dalam mendorong pertumbuhan industri software lokal.”

Roland pun menuturkan, sebagai kepala perwakilan dan juru bicara BSA yang baru, Zain akan memimpin perencanaan dan pelaksanaan kampanye anti pembajakan yang dipersiapkan untuk meningkatkan kesadaran dan penghargaan akan HKI, serta menekankan manfaat dan pentingnya perusahaan untuk menggunakan perangkat lunak yang asli. “Selain itu, Zain akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan software, asosiasi bisnis, instansi pemerintah, dan pihak-pihak lainnya untuk membantu menciptakan lingkungan di mana bisnis teknologi informasi dapat tumbuh dan berkembang,” tandas Roland. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved