Book Review Leaders SWA Online

Episode Hidup Prita Kemal Gani dalam Biografi 30 Tahun sebagai Pendidik

Episode Hidup Prita Kemal Gani dalam Biografi 30 Tahun sebagai Pendidik
Prita Kemal Gani, pendiri & Chairman LSPR Communication & Business Institute (Foto: dok.LSPR)

Merayakan 30 tahun sebagai pendidik, Prita Kemal Gani meluncurkan buku biografi berjudul ‘Prita Kemal Gani, 30 Tahun Sebagai Pendidik’, Multi Peran Menjadi Pemimpin, Tokoh Humas, Istri, dan Ibu. Lewat buku setebal 184 halaman ini, Prita membagikan pengalaman hidupnya dalam 10 episode.

Salah satu episode yang inspiratif adalah bagaimana Prita mulai membangun LSPR dari nol dengan dua pegawai dan puluhan murid, sampai akhirnya bisa meluluskan puluhan ribu tenaga terampil di bidang kehumasan, komunikasi, dan bisnis. LSPR juga membuka lapangan kerja yang luas di bidang pendidikan, sektor yang menentukan kualitas suatu bangsa.

Saat ini LSPR – Jakarta memiliki 20.000 lulusan serta 6.536 mahasiswa dan mahasiswi aktif. Data LSPR Career Centre menunjukkan tingkat serapan lulusan LSPR-Jakarta di dunia kerja mencapai 90% lulusan. LSPR Career Centre selain menyelenggarakan seminar dan pelatihan, menyediakan informasi lowongan pekerjaan, juga membantu menyalurkan alumni ke bidang pekerjaan yang mereka inginkan baik dalam dan luar negeri.

Prita berperan sebagai nakhoda ketika LSPR menghadapi cobaan. Agar kapal tidak terus dijadikan sasaran senjata dan bisa terus berjalan, Prita bertindak tegas ‘menurunkan penumpang’. Sementara di sisi lain, ‘penumpang’ yang diturunkan dipastikan bisa tetap meneruskan hidup di kapal yang berbeda.

Sebagai seorang pemimpin, Prita menganggap pegawai serta pendidik di LSPR adalah keluarga. Dia mengibaratkan mendirikan LSPR seperti membangun sebuah rumah tangga. “Sejak awal saya selalu yang terdepan memperjuangkan pegawai. Tak jarang saya menjual perhiasan untuk membayar gaji dosen. Semua kami lakukan bersama-sama, hasilnya kami nikmati bersama,” lanjut Prita

Dalam jajaran tim LSPR saat ini, banyak posisi-posisi penting yang dibina dari awal. “Banyak dari mereka yang kini menduduki posisi-posisi penting di LSPR, awalnya adalah mahasiswa dan kami sekolahkan hingga meraih gelar Phd,” papar Prita.

Keputusan Prita mendirikan LSPR dan menjadi seorang pendidik bukanlah tanpa alasan. Bagi Prita, pendidik adalah sosok yang hebat karena memiliki jawaban dari semua pertanyaan yang diajukan para murid. Alasan inilah yang membuat Prita ingin menjadi pendidik meski sudah bekerja sebagai seorang profesional.

“Sejak kecil saya mengagumi sosok seorang guru. Kehadirannya ditunggu, suaranya didengarkan, dan sosoknya dimuliakan. Seorang guru tampil hebat, karena memiliki jawaban dari semua pertanyaan murid-murid di hadapannya,” ucap Prita.

Prita tetap berbahagia meski bekerja sebagai pendidik jumlah penghasilannya tidak berlebihan. Baginya, saat menjadi pendidik dirinya memiliki kebahagiaan yang tidak bisa dibeli dengan materi. “Mungkin bekerja sebagai pendidik jumlah penghasilannya tidak berlebihan, namun kami memiliki kebahagiaan yang tak bisa dibeli dengan uang,” kata Prita.

Tak hanya itu, Prita juga membagikan pengalaman hidupnya yang berharga, karena memiliki seorang anak bungsu dengan spektrum autisme. “Raysha adalah permata kehidupan dan guru terbaik saya. Raysha mengajarkan pada saya bahasa komunikasi yang lebih tinggi, yaitu bahasa cinta,” kata Prita yang terus aktif dalam komunitas ini.

Bahkan LSPR mengembangkan diri dengan mendirikan London School Beyond Academy (LSBA). Anak-anak berkebutuhan khusus dengan Autism Spectrum Disorder bisa berkembang di LSBA dengan bimbingan dari tenaga-tenaga profesional. Sehingga anak-anak spesial ini akan bisa berkarya, hidup lebih mandiri, bermasyarakat, dan bahagia.

Menanggapi kehadiran buku biografi Prita, Linda Agum Gumelar mengatakan sebagai CEO dan Pendiri LSPR, Prita berperan sebagai seorang tokoh Public Relations di tingkat nasional dan internasional, membuat LSPR terus melangkah maju. “Semoga Mbak Prita tidak pernah berhenti dan jangan pernah lelah untuk memajukan pendidikan di Indonesia,” kata Linda.

Episode kehidupan dan perjuangan Prita juga menginspirasi aktris yang juga alumni LSPR Prilly Latuconsina dalam berkarier. Bagi Prilly, Prita memiliki pribadi yang kuat dan berkarakter. Seorang pemimpin yang dapat memberikan pengaruh besar kepada institusi pendidikan khususnya dunia Public Relations.

“Seorang visioner dengan pemikiran matang yang dapat membuat keputusan strategis. Ibu Prita memberikan saya semangat besar untuk berkarir dan meraih apa yang saya inginkan sebagai seorang perempuan yang mandiri,” kata Prilly.

Youtuber Edho Zell mengatakan di bawah pimpinan Prita, LSPR menjadi kampus yang relevan dengan zaman dan praktis di dunia profesional. Menjadikan mahasiswanya siap berkarya dan memberikan dampak positif untuk Indonesia.

Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Angkie Yudistia turut berbahagia atas terbitnya biografi Prita Kemal Gani ini. Angkie yakin pengalaman dan kemampuan Prita, LSPR akan semakin maju. LSPR juga menjadi kampus yang ramah bagi semua mahasiswanya, termasuk untuk penyandang disabilitas seperti dirinya. “Tidak berlebihan kalau saya mengatakan bahwa LSPR adalah kampus yang menerapkan inklusivitas di dalam wilayah kampus,” kata Angkie.

Prita berharap biografinya dapat menjadi manfaat bagi masyarakat. LSPR akan terus mengembangkan diri dengan perspektif global, di mana tidak ada lagi sekat antar negara. Prita menyadari persaingan akan semakin ketat, dan bertekad harus berjuang untuk bisa sejajar dengan negara maju.

“Kami siap masuk ke ruang lingkup dunia, menjadi masyarakat dunia yang saling terhubung dalam semua aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, teknologi, maupun lingkungan. Di era global persaingan akan berasal dari negara-negara lain, maka saya siapkan tim pengajar dan mahasiswa LSPR untuk giat belajar dan mengembangkan diri, dengan berkomitmen pada kearifan lokal. Nilai-nilai kebudayaan Indonesia tidak akan direduksi oleh globalisasi,” ujar Prita.

Biografi Prita Kemal Gani ini ditulis oleh Asteria Elanda dan diterbitkan oleh Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). Mulai tanggal 7 Desember 2022 buku sudah bisa diakses oleh masyarakat seluruh Indonesia di Toko Buku Gramedia, Gramedia Digital dan Google Book.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved