Book Review zkumparan

Industri 4.0 dan Sesuatu yang Amat Sangat Baru

Oleh Editor
Industri 4.0 dan Sesuatu yang Amat Sangat Baru

Ini merupakan buku ketiga yang ditulis oleh Tanadi Santoso, setelah Kancing Sang Nenek serta Carrer and Business Breakthrough. Buku ini lahir berdasarkan pengalaman nyata yang dialami dan dirasakan langsung oleh penulis, bahkan mungkin sebagian besar dari kita pun sudah merasakan bagaimana perubahan yang terjadi di dunia ini demikian masif dan sangat cepat. Perubahan yang sangat terasa terjadi di bidang teknologi, dari penggunaan robot sampai pembayaran secara digital dengan menggunakan ponsel pintar.

Judul : Industry 4.0 and The New New Things

Penulis : Tanadi SantosoPenerbit : Business Wisdom Institute, 2019Tebal : 156 halaman

Kita, sebagai manusia, dituntut secara cepat untuk dapat beradaptasi sehingga kita dapat bertahan. Dan, perubahan ini juga berdampak pada setiap perusahaan tanpa terkecuali sehingga dibutuhkan para pemimpin yang mampu beradaptasi dan memimpin timnya untuk berubah. Dalam buku ini juga, penulis menjelaskan kompetensi apa saja yang perlu dimiliki pemimpin dalam menghadapi situasi perubahan tersebut.

Dunia industri telah mengalami beberapa kali perubahan yang sifatnya masif dan besar. Perubahan tersebut yaitu ditemukannya tenaga uap (tahun 1784, yang disebut industri 1.0), ditemukannya listrik (tahun 1870, yang disebut industri 2.0), penggunaan komputer dan otomasi (tahun 1969, yang disebut industri 3.0) dan penggunaan internet (saat ini, yang disebut industri 4.0).

Istilah industri 4.0 pertama kali muncul pada tahun 2011 di Hannover Fair (pertemuan skala internasional dalam bidang industri dan otomasi), Jerman. Industri 4.0 menargetkan penggabungan teknologi informasi dengan industri era baru yang hemat biaya, hemat energi, peralatan efisiensi tinggi, berbagi data melalui sistem operasi dan peranti lunak yang dapat berkomunikasi satu sama lain dengan konektivitas internet. Unsur utama industri 4.0 adalah Internet of Things (IoT).

Kemajuan teknologi yang luar biasa saat ini menghasilkan berbagai hal baru yang luar biasa. di antaranya:

(1) Teknologi & bahasa. Saat ini sudah tersedia alat penerjemah yang terjangkau dengan akurasi memadai. Kita tinggal berbicara dengan bahasa kita kepada alat tersebut, lalu kita pilih ingin diterjemahkan ke dalam bahasa tertentu. Secara otomatis dan langsung alat tersebut akan berbicara dengan bahasa yang kita pilih. Bahkan, dengan menggunakan google translate, ponsel kita sudah bisa menerjemahkan dari bahasa “apa pun” ke bahasa “apa pun” dengan teknnologi Voice to Voice. Dengan WeChat, kita bisa mengetik dalam bahasa Inggris dan penerima bisa membacanya dalam bahasa Mandarin.

(2) Teknologi & transportasi. Saat ini sudah ada konsep Hyperloop (ditemukan oleh Elon Musk), kereta yang berjalan di tabung vakum. Transportasi ini bergerak setara dengan kecepatan suara, lebih cepat daripada rata-rata kecepatan pesawat terbang. Pada Mei 2017, prototipe Hyperloop telah berhasil dibuat di Nevada, Amerika Serikat.

(4) Teknologi & eksplorasi ke dunia baru. Dalam 1-2 tahun mendatang, diperkirakan orang awam sudah dapat melakukan penerbangan ke luar angkasa. Saat ini beberapa perusahaan besar, seperti SpaceX (milik Elon Musk), Blue Origin (milik Jeff Bezos), dan Virgin Galatic (milik Richard Branson), berlomba menjadi yang pertama memberikan layanan ke luar angkasa bagi orang awam yang berminat.

Perubahan teknologi yang demikian besar dan adanya industri 4.0 berdampak pada ekspektasi pelanggan, produk, rekanan, dan model operasi, yang perlu kita perhatikan.

Dampak pertama, pada pelanggan: pelanggan memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dan memiliki harapan tinggi terhadap kualitas dan harga yang kita tawarkan.

Dampak kedua, pada produk: produk akan ditingkatkan oleh data, kemampuan produksi, dan terkoneksi dengan berbagai platform lainnya sehingga dapat menciptakan produk pintar. Sebagai contoh, baju kita bisa melaporkan bahwa jantung kita akan berdetak dengan lebih cepat dan dapat melaporkan kepada dokter bahwa kita membutuhkan pertolongan.

Dampak ketiga, pada rekanan: perusahaan akan membentuk sistem rekanan (partnership) yang baru dengan mementingkan kolaborasi. Dan dampak keempat, pada model operasi: model operasi akan ditransformasi menjadi model bisnis yang berbasiskan digital.

Lalu, bagaimana sikap kita, khususnya para pemimpin, dalam menghadapi berbagai perubahan ini? Ada empat kompetensi yang perlu dimiliki atau ditingkatkan oleh pemimpin. Kompetensi pertama, belajar dengan tangkas (agile learning). Seorang pemimpin haruslah menjadi pembelajar sejati. Dengan perubahan yang demikian cepat, bisa jadi apa yang kita pelajari lima tahun lalu saat ini tidak berlaku lagi. Pemimpin harus belajar dengan cepat dan menciptakan iklim pembelajaran untuk ditularkan kepada anak buah.

Kompetensi kedua, mampu menghadapi situasi yang tidak pasti (adeptness with ambiguity). Seorang pemimpin harus mampu beradaptasi mengikuti perubahan yang begitu rumit dan cepat. Dibutuhkan ketahanan dan ketekunan untuk terus berusaha bangkit, belajar, dan bekerja kembali.

Kompetensi ketiga, berpikir secara strategis (thinking strategically). Seorang pemimpin harus mampu berpikir secara strategis di tengah informasi yang tidak lengkap dan berubah dengan cepat. Pemimpin juga harus mampu menginspirasi dan memberikan visi yang jelas sebagai pegangan mengenai masa depan kepada anak buahnya.

Kompetensi keempat, mendorong eksekusi (drive to execute). Seorang pemimpin harus mampu mendorong dirinya maupun anak buahnya untuk mengeksekusi ide menjadi tindakan nyata. Dengan memiliki keempat kompetensi tersebut, diharapkan seorang pemimpin mau membawa perusahaannya untuk terus bertahan, bahkan berkembang, di tengah perubahaan.

Tidak ada hal yang pasti di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Siap-tidak siap, mau-tidak mau, kita harus menghadapi semua perubahaan, baik yang saat ini sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Buku ini memberikan insight kepada kita bahwa perubahaan itu nyata dan sekarang. Kalau kita tidak mempersiapkan diri dan berubah mulai saat ini, kita akan tergilas oleh ganasnya perubahaan. Bukan makhluk yang kuat yang akan bertahan dari perubahan, melainkan makhluk yang mau beradaptasi.

Andy Iskandar

*) Penulis adalah seorang trainer dan life coach; telah menulis buku Insightful Presentation, Practical Problem Solving, dan I’m a Leader. Senior Trainer Business Wisdom Institute; e-mail: [email protected]

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved