Book Review zkumparan

Lagi, Teriakan Excellence dari Tom Peters

Lagi, Teriakan Excellence dari Tom Peters

Tom Peters, bersama Bob Waterman, menulis buku In Search of Excellence pada 1982 yang menjadi super-best-selling dan masih tersedia di mana-mana sampai saat ini. Pada 2018 ini, Tom Peters kembali menulis buku tentang excellence dengan judul The Excellence Dividend. Intinya, dalam pekerjaan apa pun, excellence selalu memberikan keuntungan luar biasa.

Penulis : Tom Peters

Penerbit : Vintage Books (April 2018)

Tebal : 457 halaman

Buku yang berisi lebih dari 300 quote dan “teriakan-teriakan” gegap gempita soal excellence ini terasa “sangat Tom Peters” bagi yang sering mengikutinya di Powerpoint, blog, buku-buku, Vlog, dan Twitter-nya. Asli Tom, itulah kesan saya ketika pertama kali membaca buku setebal 457 halaman ini.

Buku ini terdiri dari enam bagian (section) dan 15 bab (chapter) yang menarik dan penuh cerita pendek yang menggugah. Saya habiskan dalam empat hari yang menyenangkan, seperti melewati jalanan kenangan yang indah, dibauri hujan cerita baru dan pelangi yang hebat.

Bagian 1, Execution. Semua teori akan kembali pada pelaksanaannya, pada eksekusi, sehingga Tom mendahulukan pelaksanaan daripada yang lain. Ketika Conrad Hilton ditanya “Apa hal terpenting dalam karier Anda?”, jawabnya adalah: “Ingatlah untuk memasukkan tirai shower ke dalam bathtub.” Episode ringkas yang menggambarkan bahwa betapapun hebatnya strategi, tetap eksekusi adalah kunci. Anekdot-anekdot kecil, cerita ringkas, kata bijak yang sederhana mewarnai buku yang berisi banyak huruf tebal dan kalimat menarik ini.

Bagian 2, Excellence. Entah apa terjemahan yang tepat. Keunggulan, kualitas hebat, mutu yang tinggi, kelebihan, atau apa? Excellence is the next 5 minutes, judul sederhana yang berkata bahwa excellence adalah hal sederhana, bisa dikerjakan dalam lima menit ke depan. Hal hebat, yang dilakukan dengan sangat benar, dan tepat, dalam seluruh kehidupan Anda. Ketika Anda kagum akan perlakuan layanan yang hebat, itulah excellence.

“Mr. Watson, berapa lama dibutuhkan waktu untuk mencapai excellence?” Thomas Watson, pendiri IBM Computer, menjawab, “Satu menit. Anda memutuskan secara sadar untuk tidak lagi melakukan apa pun yang kurang dari excellence dan melakukannya.”

Culture, the sine qua non. Budaya perusahaan, yang bila tidak ada akan sia-sia semuanya, menjadi judul renyah yang menggambarkan pentingnya budaya perusahaan dalam menciptakan excellence. Culture eats strategy for breakfast. Budaya perusahaan mengalahkan strategi dengan telak, kata Ed Schein, seorang profesor MIT yang ahli budaya perusahaan.

Tom Peters, bersama Bob Waterman, menemukan McKinsey 7S Model – Strategy, Structure, Systems, Style, Skills, Staff, Shares value – yang sampai sekarang masih dipakai di semua sekolah bisnis. Dari 7S itu, ada 4 Soft S yang sering kurang diperhatikan padahal sama atau bahkan lebih penting dari yang 3 Hard S.

Bagian 3, People. “Anda harus memperlakukan karyawan Anda seperti Anda menginginkan karyawan Anda melayani pelanggan Anda,” kata Herb Kelleher dari Southwest Airline. Dan, kata Richard Branson, “Bisnis harus memperkaya kehidupan orang-orang di dalamnya, atau bisnis itu tidak layak dilakukan.” People first, manusialah yang nomor satu dalam semua hal.

Menurut Tom Peters, Training = Investment #1. “Jika Anda tidak percaya bahwa training adalah aset nomor 1, tanyakan kepada seorang laksamana, jenderal, kepala polisi, kepala pemadam kebakaran, konduktor orkestra, pelatih sepakbola, pelatih panahan, sutradara, aktor, balerina, dokter bedah, kepala UGD atau perawat, operator pembangkit tenaga nuklir, atau… saya.”

Tech Tsunami, teknologi menguasai dunia. “35% dari pekerjaan orang Inggris akan hilang dan digantikan komputer, robot, dan teknologi pada 20 tahun mendatang,” kata ahli Deloitte/Oxford University. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Menurut Erik Brynjolfddon dan Andrew McAfee, problem kita bukan resesi ataupun stagnasi, tetapi kita berada dalam masa baru dari restrukturisasi hebat yang baru. The Great Restructuring. Lalu, Kata Ted Rubin, “Hidup ini bukanlah tentang bagaimana kita menunggu badai berlalu, tetapi bagaimana kita belajar berdansa saat hujan.”

Bagian 4, Innovation. Siapa pun yang paling banyak mencoba melakukan sesuatu, akan menang. Siapa pun yang paling sering gagal, akan menang. Era berubah. Strategi berubah dalam urutan waktu: 1950-1980, era GM: Ready. Aim. Fire (Siap. Bidik. Tembak); 1981-2000, era Microsoft: Ready. Fire. Aim (Siap. Tembak. Bidik.); 2000-20??, era Facebook, Google, Anda, dan Saya: Fire. Fire. Fire (Tembak. Tembak. Tembak).

Inovasi selalu sulit diperkirakan, sulit ditebak, tetapi perlu dan penting. Kita mencoba merencanakan semuanya, tetapi yang terjadi sering tidak sama dengan yang kita harapkan. Mencoba dan gagal, dan gagal, dan gagal, dan gagal, dan gagal, dan mencoba lagi, mungkin kita akan berhasil juga akhirnya. Itulah pola kerja zaman ini. Melakukan sesering mungkin.

Besahabatlah dan ber-network-lah dengan orang-orang yang berbeda, unik, dan hebat. Network adalah kunci. Anda akan mirip dalam perilaku dan kekayaan dengan lima orang sahabat baik Anda. Pendiri Federal Express, Fread Smith, bertanya pada Tom Peters: “Tom, siapakah orang paling menarik yang Anda temui dalam 90 hari terakhir? Dan, tolong kenalkan kepada saya.”

Bagian 5, Adding Value, a “Top Line” Obsession. Memberi nilai tambah. Desain, kata Tom Peters, adalah pembeda nomor 1 Apple yang terobsesi dengan desain dan telah mengalahkan market size ExxonMobil. Desain jadi kunci. Hanya ada satu perusahaan yang bisa menjadi yang termurah, lainnya harus memenangi persaingan dengan desain. Kata majalah Fortune: “Desain diperlakukan seperti agama di BMW.”

Things Gone Right, TGR, hal yang terlaksana dengan tepat, adalah kunci lain dari penambahan nilai. Yakni, sesuatu yang dilakukan dengan baik; momen yang tercipta karena kita puas benar dengan sebuah hal. Seperti para penumpang pesawat yang kacamatanya dibersihkan oleh pramugari dalam sebuah penerbangan Tom di India. Hal kecil yang membekas dan sederhana.

Bagian 6, Leadership Excellence. Sebuah bab khusus diberikan Tom Peters untuk “mendengarkan”, karena terlalu banyak pemimpin yang tidak bisa mendengarkan dengan baik. Fierce Listening, Aggressive Listening. Mendengarkan menjadi hal mewah, bahkan seorang dokter mulai menginterupsi cerita pelanggannya setelah mendengarkan 18 detik saja. Kita terlalu cepat sampai pada keputusan, terlalu malas mendengarkan, terlalu tidak sabar. Pemimpin hebat selalu dapat mendengarkan dengan benar.

Anda adalah “jurnal Anda”. Coba baca waktu yang Anda habiskan selama seminggu, janji apa saja yang Anda penuhi, pekerjaan apa saja yang Anda selesaikan. Jurnal kerja Anda tidak akan berbohong. Itulah Anda, you = your calendar. Cobalah melakukan sebuah meeting dengan diri sendiri, untuk melakukan review terhadap waktu yang telah Anda habiskan seminggu lalu. Biasanya Anda akan merasa sedih karena waktu Anda tidak seefektif yang Anda harapkan.

Meeting adalah platform Anda sebagai pemimpin. Meeting adalah kesempatan kepemimpinan. Meeting yang tidak mendongkrak imajinasi dan rasa keingintahuan pesertanya, tidak menciptakan kedekatan dan kerjasama, tidak meninggikan rasa memiliki, tidak memotivasi tindakan langsung, serta tidak meninggikan antusiasme peserta, adalah sebuah kesempatan yang hilang.

Tom Peters adalah mentor saya pribadi, walaupun saya belum pernah bertemu dengannya. Saya mengikuti Tom lebih dari 20 tahun dari semua buku yang ditulisnya, dari situs webnya, dari ratusan powerpoint yang saya unduh, dari buku-buku yang direkomendasikannya. Tom adalah pahlawan saya, orang yang paling memengaruhi saya dalam memberikan arah kehidupan bisnis dan menjadi “model” saya dalam memberikan seminar. Saya menjadi pembicara saat ini, banyak terpengaruh oleh Tom Peters.

Buku ini adalah cerita hebat tentang Tom Peters: tentang cerita-cerita kecilnya, tentang pekerjaannya, tentang “cinta”-nya pada excellence. Baru saja saya beli dua buku ini dan akan beli lagi, untuk saya berikan kepada beberapa teman. Terima kasih, Tom.

Tanadi Santoso

Entrepreneur, Pembicara Publik, dan Corporate Trainer yang berpengalaman www.Tanadisantoso.com; Fb: www.facebook.com/tanadisantoso/; Twitter: @tanadisantoso; IG: WowAndAha


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved