Book Review Strategy

Rizal Sini Berbagi Ilmu Manajemen Bisnis Healthcare dalam Sebuah Buku

Rizal Sini Berbagi Ilmu Manajemen Bisnis Healthcare dalam Sebuah Buku

Di era tahun 1970-an, layanan kesehatan dan bisnis dianggap sebagai dua dunia yang berbeda, serta tabu bagi para pengabdi kesehatan seperti dokter untuk berbisnis. Tetapi dr. Rizal Sini, pendiri dan pemilik Bundamedik Healthcare System Group, berhasil membuktikan bahwa anggapan tersebut salah.

Hal inilah yang digali dan ditulis dengan baik oleh Alberthiene Endah dalam buku biografi dr. Rizal Sini yang berjudul “Love and Devotion”. Buku setebal hampir 500 halaman itu, mengisahkan perjalanan dr. Rizal dari masa kanak-kanak hingga menjadi seorang pengusaha bidang kesehatan khususnya rumah sakit.

Kini setelah, 42 tahun Rumah Sakit Bunda telah berhasil menjadi salah satu rumah sakit terbaik untuk layanan bagi ibu dan anak.

IMG20150923144838

Dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D, pendiri dan chairman PT Kalbe Farma, Tbk mengatakan. ia mengagumi jiwa wirausaha dr.Rizal Sini yang mampu menunjukkan bahwa mendirikan rumah sakit sebagai sebuah bisnis adalah demi memperbaiki pelayanan bagi para pasien. “Dulu jarang ada dokter muda yang berani terjun dalam bisnis rumah sakit. Apalagi waktu itu ada stigma kalau dokter berbisnis dianggap “mata duitan”,” ujar dr. Boenjamin.

Dalam bukunya itu, dr.Rizal berbagi ilmu manajemen bisnis rumah sakit yang dibangunnya. Menurutnya, dewasa ini, para pemodal besar membidik bisnis rumah sakit sebagai sasaran investasi mereka. Kenyataan memperlihatkan bahwa rumah sakit tidak pernah tidak dibutuhkan.

Kebutuhan akan layanan kesehatan yang terbaik semakin tinggi. Tetapi, menurut dr.Rizal dalam manajemen bisnis rumah sakit, kapital besar bukan satu-satunya penentu kesuksesan rumah sakit,”Saya lebih percaya bahwa modal dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan, tetapi jantung keberhasilan adalah kepercayaan,” jelas dr. Rizal.

Sekarang banyak rumah sakit berlomba-lomba adu kecanggihan teknologi alat kedokteran dan memakai jargon ‘setara dengan rumah sakit Singapura’. Tentu saja hal tersebut sah-sah saja sebagai penanda kemajuan. Memang dibutuhkan teknologi untuk memudahkan penyembuhan dan atau tindakan pertolongan pada pasien, namun, menurut dr.Rizal keyakinan akan kualitas sebuah rumah sakit jangan hanya berpatokan pada kecanggihan. “Kapital besar tanpa didampingi SDM yang berkualitas dan cara kerja yang exellent tak akan ada gunanya,” jelasnya.

Kunci dari mengelola sebauh rumah sakit adalah mencetak jiwa pelayanan yang didukung dengan monitoring rutin, dan sikap tegas untuk tersu berdisiplin, tanpa itu semua rumah sakit hanya akan menjalani rutinitas dan prosedur kerja secara teknis,” ungkap dr.Rizal. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved