Tahun 2023, produksi emas PT Agincourt Resources (PTAR) diprediksi mengalami penurunan dibanding pencapaian produksi tahun 2022. Muliady Sutio, Presiden Direktur PT Agincourt Resources, menuturkan penurunan tersebut fase penambangan yang semakin lanjut dan penggalian yang makin dalam, mineral ikutan lainnya juga kian banyak dibandingkan sebelumnya.
Mengingat kandungan emas dalam mineral mulai menurun dan kandungan sulfurnya naik, sehingga perlu proses yang lebih banyak. “Tahun ini PT Agincourt Resources menargetkan penjualan emas sekitar 200.000 ounces,” kata Muliady.
Muliady mengungkapkan, perusahaan pengelola tambang emas Martabe di Tapanuli, Sumatera Utara ini tahun lalu total volume penjualan emas setara sebesar 286.000 ounces atau lebih rendah dari 329.000 ounces di tahun 2021. Sedangkan dari pendapatan tahun 2022 sebesar USD516,17 juta, sedikit mengalami penurunan dari USD 580,6 juta pada tahun 2021 karena turunnya volume penjualan.
Meskipun produksinya berkurang, Muliady optimistis pergerakan harga emas untuk tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu. Bila tahun lalu harga emas dikisaran US$ 1.800 per ounce, tahun ini harga emas dikisaran US$ 1.900 per ounce.
Untuk mempertahankan kinerja, menurut Muliady, harus melakukan efisiensi dan inovasi agar bisa terus tumbuh. Salah satu inovasinya misalnya, melalui pembangunan mesin penggiling atau Martabe Mill Capacity Expansion, yang rampung pada akhir 2021, volume penggilingan pada 2022 meningkat secara signifikan.
Selain kegiatan eksplorasi untuk mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan, PTAR pada tahun ini akan memperkuat pengelolaan keanekaragaman hayati melalui peningkatan kewajiban pengendalian operasional dalam Kode Praktik PTAR-Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, yang juga melibatkan tinjauan tim ahli independen.
Diakui Muliady, PTAR membentuk Biodiversity Advisory Panel (BAP) yang independen, terdiri dari 5 orang ahli biodiversity dan ahli orangutan yang bertanggungjawab memberikan masukan dan saran kepada manajemen PTAR dalam mengelola keanekaragaman hayati, termasuk orangutan.
Sedangkan untuk rehabilitasi lahan, hingga akhir tahun 2022, PTAR telah merehabilitasi lahan seluas 34,6 hektar. tambahan 39 hektar lahan akan direhabilitasi antara tahun 2022-2026, tersebar di seluruh area tanggul (28 hektar) dan berbagai titik eksplorasi (11 hektar). Tahun ini sebanyak 12.000 benih pohon telah ditanam di sekitar areal tambang, dan sebanyak 20.000 benih disebarkan.
