Trends

5 Fakta Dibalik PHK Besar-Besaran di Tiktok

Ilustrasi foto Dado Ruvic / Reuters file.
Ilustrasi foto Dado Ruvic / Reuters file.

Perusahaan induk Tiktok, ByteDance melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK pada ratusan karyawan di berbagai departemen pada akhir 2022.

Perusahaan media sosial ternama asal Cina itu melakukan PHK sebagai langkah efisiensi, terutama terkait biaya operasional.

Berikut ini fakta-fakta tentang PHK yang terjadi pada perusahaan induk Tiktok

1. Terjadi setelah sempat melakukan open recruitment

PHK besar-besaran tersebut terjadi hanya selang sebulan setelah TikTok membuka ribuan lowongan kerja skala global.

Saat itu, aplikasi video pendek itu sempat berkomitmen untuk mempekerjakan 1.000 insinyur di kantor pusat yang berada di Mountain View, California, Amerika Serikat.

2. Sempat menargetkan akan mempekerjakan 1.000 insinyur

Sebelum tragedi PHK, ByteDance sempat memiliki target untuk mempekerjakan 1.000 insinyur dengan tujuan perusahaan agar dapat memastikan data pengguna Amerika Serikat diawasi di tengah pengawasan di Washington terkait hubungan perusahaan induk TikTok, ByteDance, dengan Cina.

3. Bukan PHK besar-besaran pertama

PHK yang terjadi di ByteDance bukan untuk pertama kalinya. Pada 2021, ByteDance memberhentikan ribuan karyawan setelah muncul larangan tutor pribadi di Cina, dan pada tahun 2022 mereka merumahkan ratusan karyawan dari divisi video game.

4. Mendapat kompensasi

Karyawan yang terdampak PHK akan menerima kompensasi berdasarkan jumlah tahun mereka bekerja di ByteDance plus gaji satu bulan.

Sebagai informasi, ByteDance saaat ini memiliki lebih dari 100.000 karyawan di seluruh dunia.

5. PHK tak cuma terjadi di ByteDance

Selain ByteDance by Tiktok, Douyin, sebuah aplikasi yang serupa dengan TikTok namun khusus untuk warga Cina yang memiliki sekitar 600 juta pengguna aktif harian, serta operasi game dan real estat perusahaan.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved