Trends

5 Strategi Kementerian BUMN untuk Eskalasi Indonesia Jadi Negara Maju

Menteri Badan Usaha Milik Negara RI, Erick Tohir, mengatakan ada 5 pilar yang akan dilakukan Kementerian BUMN untuk mengeskalasi Indonesia menjadi negara maju seperti yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Pertama, Kementerian BUMN akan melakukan balancing antara bisnis dan kewajiban sebagai public service. Beberapa di antaranya dengan melakukan program yang bernama surplus creator, strategic value, dan welfare creator.

Surplus creator merupakan salah satu program yang dilakukan BUMN untuk mendorong perusahaan plat merah tersebut agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan swasta. Karena, menurutnya, di era persaingan seperti ini, sudah sewajarnya perusahaan negara bersaing secara bebas dengan perusahaan swasta. Erick mencontohkan bagaimana Bank Mandiri, Telkom, dan Telkomsel mengembangkan bisnisnya hari ini.

Sementara itu, strategic value merupakan program kolaborasi di antara perusahaan BUMN. Erick mencontohkan bagaimana Bank BRI memiliki tugas dalam mengelola micro retail yang saat ini memiliki jangkauan yang luas. Untuk lebih mendorong potensi yang dimiliki oleh masing-masing BUMN, Kementerian BUMN berencana untuk menggabungkan perusahaan perusahaan BUMN agar memiliki daya dobrak bisnis yang besar.

Program lain yang dicanangkan adalah walfare creator. Program ini merupakan program yang fokus pada pemberdayaan masyarkat secara lebih luas. Dia mencontohkan perusahaan pupuk yang memiliki tugas utama dalam memastikan ketersediaan pasokan pupuk dan menjadi katalisator dalam menaikan tingkat kelas para petani.

Pilar kedua yang akan dilakukan oleh BUMN adalah inovasi model bisnis yang jelas, di mana BUMN diwajibkan untuk fokus pada core business-nya masing-masing.

Lebih jauh, pada pilar ketiga, perusahaan BUMN diharapkan dapat memaksimalkan data yang dimiliki dan memaksimalkan perkembangan teknologi yang terjadi di dunia. Erick menyebutkan bagaimana saat ini Telkom mulai bergerak ke arah pengembangan cloud dan big data yang bisa dijadikan senjata atau the new oil bagi bisnis ke depan. Begitupun dalam penggunaan teknologi untuk mengklasifikasi batubara dan melakukan gasifikasi methanol. Karena itu, bulan Maret nanti PT Bukit Asam (Persero) Tbk akan melakukan tanda tangan kerja sama dengan salah satu perusahaan yang leading di bidang pengolahan batu bara di Amerika Serikat. Erick berharap BUMN dapat memaksimalkan penggunaan teknologi.

Pilar keempat, melakukan pengawasan untuk tetap menjaga proses bisnis yang benar di BUMN. Terakhir, pilar kelima, melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM) atau talenta. Dia menyebutkan, tidak mungkin melakukan pembangunan bisnis tanpa SDM yang baik. Oleh karena itu, Kementerian BUMN direncanakan akan membuat klaster dan meniadakan konsep superholding, di mana masing-maisng wakil menteri akan memegang 7-8 kluster ditambah 1 klaster yang akan diberi nama dead wait, atau klaster yang ditujukan untuk BUMN yang sedang disehatkan.

Adapun transformasi yang akan dilakukan di BUMN adalah, pertama, dengan melakukan klasifikasi berdasarkan nilai ekonomi dan pelayanan publik. Kedua, dengan dinamika portofolio, yang mana Kementerian BUMN akan mengklasifikaskan 142 BUMN dengan kategori menutup, menggabungkan, atau menjalin kemitraan stratgis dengan swasta atau institusi lainnya. Ketiga, memastikan pembiayaan PSO (Publict Service Obligation) dan pembiyaan oleh BUMN sendiri. Ke depan, Erick mengatakan akan mendorong ekosistem antara BUMN, swasta, desa, dan lain sebagainya.

Kementerian BUMN juga direncanakan akan membentuk pusat inovasi teknologi. Seperti yang diketahui, saat ini masing-masing BUMN telah menciptakan teknologi untuk menopang proses bisnis secara sendiri-sendiri. Menurutnya, ke depan Kementerian BUMN akan menyatukan pengembangan inovasi teknologi di seluruh perusahaan BUMN.

Ke depan, BUMN juga akan menghentikan sementara pembentukan anak dan cucu perusahaan BUMN. Hal ini dilakukan sebagai respon dari penemuan perusahaan-perusahaan BUMN yang tidak sesuai dengan core business-nya dan terkesan tidak memiliki tujuan. Oleh karena itu, dia menegaskan, akan segera melakukan konsolidasi dengan semua perusahaan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved