Business Research Trends

57% UKM Alami Peningkatan Jumlah Pelanggan Baru Meski PSBB

Usaha Kecil Menengah Indonesia menjadi salah satu sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19 ini. Memasuki ketetapan PSBB di Indonesia mengakibatkan banyak UKM yang terpaksa menutup toko offline.

Upaya adaptasi pun dilakukan UKM untuk bertahan selama masa PSBB seperti 39,99% mengurangi stok barang jualan dan 16,1% mengurangi karyawan karena toko offline yang ditutup. Perubahan perilaku pun dialami juga oleh pembeli selama masa PSBB meskipun tidak drastis. 37,3% customer tetap berbelanja dengan jumlah yang normal atau lebih sedikit, tapi mengubah frekuensi belanja menjadi lebih sering. Dengan kebutuhan yang berbeda, 28,3% dari customer membeli produk dalam jumlah lebih banyak dari biasanya, tapi mengurangi frekuensi berbelanja menjadi lebih jarang dari sebelum masa PSBB.

Paxel Buy & Send Insight II juga menemukan bahwa salah satu cara UKM bertahan di tengah pemberlakuan PSBB dengan mengubah jenis produk yang dijual. 52% UKM membanting stir beralih menjual makanan beku (33,1%) dan berbagai jenis kue (17,1%) untuk beradaptasi di tengah pandemi.

Zaldy Ilham Masita, COO Paxel mengatakan lewat survei ini, pihaknya meng-capture kondisi terkini dan kebiasan UKM dalam memasarkan dan mengirim barang dagangan mereka selama masa PSBB. Terdapat beberapa adaptasi yang dilakukan UKM untuk survive di tengah pandemi. Paxel telah membantu UKM dalam beradaptasi dengan menggaet lebih banyak pelanggan baru dan meningkatkan omzet jualan dengan layanan sameday delivery antarkota.

Dalam survei juga terungkap bahwa selain mengutamakan pengiriman yang cepat untuk kepuasan pelanggan dan perputaran uang lebih cepat, jasa Sameday Delivery antarkota juga membantu UKM menjangkau pelanggan baru. Adapun 57% UKM mengalami peningkatan jumlah pelanggan baru karena adanya jasa ini antarkota.

Hal ini dapat dipahami karena 57,2% UKM mengaku mengalami kendala pesanan yang dadakan, namun perlu dikirim segera. Sehingga jasa Sameday Delivery sangat membantu di tengah pandemi Covid-19. Sementara 47,8% UKM lainnya mengalami kesulitan pengiriman karena lokasi penerima jauh dari lokasi penjual, sehingga durasi pengiriman yang cepat membantu ketahanan barang khususnya bagi UKM makanan. Oleh karena itu, 40,5% UKM lebih mengutamakan kecepatan pengiriman, bahkan mau berkompromi dengan ongkos kirim.

UKM memilih untuk menggunakan jasa Sameday Delivery antarkota untuk mengantar 58,1% dari total penjualan online mereka. Jangkauan pengiriman barang sameday delivery Paxel yang bisa menjangkau antarkota menjadi alasan utama bagi para UKM (70%) menjadikan Paxel sebagai partner logistiknya, diikuti dengan ongkos kirim yang flat (66,2%)

Salah satu UKM penjual online yang mengutamakan kecepatan dan jangkauan pengiriman ketimbang harga yang murah adalah Vilia, pendiri usaha kuliner Riuh Rempah. Semasa PSBB, mereka melihat momen ini sebagai kesempatan untuk memulai bisnis kuliner, dan menggaet customer baru dengan menawarkan produk yang sesuai kebutuhan, salah satunya frozen food, dan memilih partner yang pas. “Hampir semua pembeli baru datang dengan kebutuhan segera tapi lokasi mereka jauh. Jadi, kami pilih Paxel sebagai partner bisa sameday delivery sampai keluar kota dan ada freezernya juga,” ujar Vilia.

Survei ini untuk mengetahui bagaimana UKM beradaptasi terhadap berbagai macam kondisi ekonomi, melibatkan 650 UKM penjual online di Indonesia, selama penerapan PSBB. Sebagian besar atau 91.2% UKM penjual online yang disurvei adalah penjual makanan / minuman yang selama ini mengandalkan jasa logistik Sameday Delivery.

Adapun kategori responden 20,9% UKM sudah berjualan lebih dari dua tahun (veteran), 24,2% berjualan online selama satu hingga dua tahun (berpengalaman) dan 44,9% sisanya baru berjualan online kurang dari satu tahun (pemula).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved