Trends

ACT: Kami Menyiapkan Alat Pancing, Bukan Hanya Memberi Ikan

ACT: Kami Menyiapkan Alat Pancing, Bukan Hanya Memberi Ikan

Memiliki tiga kata kunci yaitu humanity, filantropy, dan kerelawanan, ACT (Aksi Cepat Tanggap) semakin melebarkan sayapnya ke berbagai negara untuk membantu para korban bencana dan konflik di sebuah negara. NGO ini terus melanjutkan kegiatannya dengan berbagai eleman bangsa, di mana memiliki kesamaan untuk hal yang positif. Berikut penuturan N. Imam Akbari, Presdir ACT kepada Majalah SWA:

Ki-Ka: Iqbal Setyarso (Direktur Komunikasi ACT) dan N. Imam Akbari, President Director ACT

Ki-Ka: Iqbal Setyarso (Direktur Komunikasi ACT) dan N. Imam Akbari, President Director ACT

Titik awal kami bermula saat terjadinya bencana Tsunami di Aceh 2004 silam. Kami melihat bahwa bencana dapat terjadi kapan saja tanpa terduga, oleh karena perlu adanya tim yang sigap dan cepat menuju lokasi bencana. Setahun setelahnya, ACT didirikan. Dengan tiga kunci utama yaitu humanity, filantropy, dan kerelawanan, kami bergerak.

Pada April 2005 kami membuat Masyarakat Relawan Indonesia, saat ini sudah sekitar 300 ribu yang teraktivasi di berbagai negara termasuk mahasiswa Indonesia yang berada di sana—sekitar 13 negara (Country Representative Person). Sedangkan yang terdaftar sekitar 150 ribu orang.

Visi kami tidak hanya hadir secara nasional, tetapi juga regional dan internasional. Kami sudah membangun baik kemitraan, keterwakilan, dan aksi di 60 negara di dunia. Sebelum ke lapangan, Para relawan kami berikan pelatihan di volunteer camp di Indonesia. Untuk itu kami bekerja sama dengan universitas di berbagai kota. Sedangkan untuk relawan yang berada di luar negeri, jika ada tim kami yang bertugas ke sana, kami adakan sharing, misalnya dengan PPI (Persatuan Pelajar Indonesia).

Pendonor didominasi sektor private employed sebesar 47 persen, lalu entrepreneur sebesar 31 persen, dan public employed sebesar 9 persen. Donasi di tahun 2016 ini menembus Rp 100 miliar di luar kurban dan program lainnya. Kami membentuk disaster management, di mana terdapat training, konsulting, dan riset. Untuk konsulting dan training, kami menyasar perusahaan besar, sebagai contoh Unilever melatih sekuritinya untuk siaga banjir, dll. Kemudian CIMB Niaga di learning centre mereka, kami beri pelatihan dengan disaster management secara umum. Adapula Sampoerna Rescue.

Dalam melakukan berbagai kegiatan bersama pendonor, kami melakukan pendekatan komunikasi modern, seperti melalui WOMM dan media sosial (ACT memiliki tim Integrated Digital Marketing dan Creative Strategy Communication). Lalu ada program TV, akhir tahun lalu kami kerja sama dengan mitra untuk membuat film. Setiap tahun ada terobosan, tahun ini masuk video tron, lalu MoU payung dengan Sindo untuk program CSR, di mana kami membuat acara bareng dan kegiatan filantropi.

Kami juga melakukan program pemberdayaan kepada. Saat ini yang sudah berjalan adalah LTM (Lumbung Ternak Masyarakat). Program ini bertujuan untuk memunculkan entrepreneur di berbagai daerah, di mana mereka mendapat keuntungan dari mengelola hewan kurban. Kami ingin membangkitkan ekonomi lokal. Sejauh ini LTM masih dikembangkan di pulau Jawa saja—Blora, Yogyakarta, dan Tasikmalaya. Rencana ke depan akan di luar pulau Jawa dan luar negeri. Untuk LTM di luar negeri, akan kami buka di Somalia—Global Qurban. Selain LTM, ada pula bank sampah dan rencana akan buka lumbung pangan masyarakat di Blora.

Kami membagi Qurban Progresif dan Qurban Intensive. Untuk hewan kurban kami distribusi ke 31 negara dan 34 provinsi di Indonesia. Peningkatan signifikan jumlah kurban di Somalia. Pada tahun 2014, kami mendistribusikan 289 ekor sapid an 3 ekor unta. Lalu 2015 menjadi 500 ekor sapi dan 2 unta. Dari 500 ekor naik menjadi 847 ekor sapi plus 1 ekor unta di tahun 2016.

Kami juga inisiasi, Global Zakat—sedang dalam proses verifikasi di Kementerian Agama. Lalu Global Waqaf, kami kerja sama dengan BNI Syariah untuk meluncurkan Waqaf Hasanah. Kami akan dirikan gedung Global Waqaf Tower di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Salah satu program dengan BNI Syariah dan didukung IDB (Islamic Development Bank). Akan mulai beroperasi pada September 2018. Kami ingin apa yang kami lakukan berdampak panjang dan positif bagi manusia secara luas. “Menyiapkan alat pancing, bukan memberi ikan”.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved