Trends

Ada Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik di Gerai Super Indo

Sebagai aksi memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni, Super Indo bersama PT Waste Hubs Indonesia membuka Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik yang terintegrasi atau disebut dengan Smart Waste Hub (WAHU).

Poin ini merupakan fasilitas pelayanan publik untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan sampah kemasan plastik yang sering kali berakhir di TPA dan laut. Program berbasis digital melalui aplikasi WAHU ini menyediakan insentif menarik bagi peserta aktif yang melakukan pemilahan, pengumpulan dan penukaran sampah kemasan plastik berupa uang elektronik melalui dompet digital.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), volume timbulan sampah di Indonesia sepanjang 2022 yaitu 68,5 juta ton sampah nasional dan tercatat sebanyak 64 persen timbulan sampah yang telah berhasil dikelola. Sedangkan untuk sampah plastik sendiri berada di urutan kedua yaitu mencapai 19,25 juta ton atau proporsi 18% dari total sampah nasional.

Ujang Solihin Sidik, Kasubdit Tata Laksana Produsen, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mendukung penuh adanya fasilitas Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik yang diinisiasi oleh Super Indo danWAHU. “Dalam konteks Hari Lingkungan Hidup Sedunia, program ini dapat dikatakan selaras dengan komitmen Internasional dalam memerangi polusi plastik. Di Indonesia, KLHK sedang mencanangkan ‘Resolusi Polusi Plastik’ (Plastic Pollution Resolution) yang secara spesifik membahas soal penanggulangan polusi plastik dalam satu siklus penuh, mulai dari sumbernya sampai ketika berakhir di laut,” ujarnya.

Resolusi Solusi Plastik merupakan alternatif jalan keluar yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah plastik dari siklusnya. Hal itu antara lain dengan merancang produk dan material yang bisa didaur ulang dan digunakan kembali, sampai pada mendorong kolaborasi untuk memfasilitasi pemerataan akses teknologi, peningkatan kapasitas SDM, serta kerja sama teknis dan keilmuan.

Boudewijn Van Nieuwenhuijzen, Presiden Direktur Super Indo mengungkapkan, kita semua tahu bahwa plastik adalah bahan yang berharga dan penting untuk distribusi produk yang aman dan efisien serta memiliki jejak karbon yang lebih rendah daripada banyak alternatif lain. Namun, saat ini, banyak sampah plastik malah berakhir di lingkungan tanpa pengelolan yang tepat.

“Super Indo berkomitmen untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam mengelola sampah plastik, dan mengurangi penggunaan plastik murni. Sejak 2006, kami telah berinvestasi dalam banyak program edukasi untuk membantu pelanggan dan pemangku kepentingan Super Indo lebih memahami perilaku dalam sistem plastik, dan mengubah pendekatan pembuangan limbah,” ujar Boudewijn.

Michiel Reinoud, Pendiri WAHU mengungkapkan, dengan sistem pengelolaan 3R sampah plastik di fasilitas WAHU, pihaknya ingin memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi umat manusia dan planet. Misi utama dari program kolaborasi kami dengan Super Indo adalah mengumpulkan dan mendaur ulang sampah kemasan plastik di Indonesia sebanyak mungkin, dengan demikian mengurangi sampah plastik yang bisa berakhir di TPA, mencemari tanah dan laut. Idenya sederhana, namun sangat inovatif dan semua orang bisa mendapatkan manfaatnya dengan mengunduh aplikasi kami, kemudian mulai mengumpulkan sampah kemasan plastik, dan menikmati bonus dalam bentuk uang elektronik.

Sementara itu, Yuvlinda Susanta, General Manager of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo mengungkapkan, sampah kemasan plastik memiliki nilai jika dikelola dengan baik. Oleh karena itu, Super Indo mengajak masyarakat untuk bergabung, dengan kebiasaan sederhana memotong jejak plastik kita, setiap hari.

Terkait dengan projek ini, Super Indo telah melakukan uji coba bulan lalu dan mendapati respons positif dari pelanggan serta lingkungan sekitar. Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik ini telah ditempatkan di 2 toko Super Indo di Kota Tangerang dan Kota Bekasi, didukung oleh aplikasi digital untuk dokumentasi yang baik dan kemudahan pembayaran melalui e-wallet. Fasilitas tersebut mampu memproses lebih dari 100 ton sampah plastik per bulan, mendukung ekonomi sirkular melalui kemasan plastik sekali pakai dan membantu mengalihkan sampah plastik yang saat ini dikirim ke tempat pembuangan sampah

Selanjutnya Christine Halim, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) menjelaskan, anggota asosiasi membutuhkan bahan baku dari hasil daur ulang plastik yang nantinya bahan baku tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh industri, sehingga konsep sirkular ekonomi berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk dapat berkolaborasi dengan baik.

Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menambahkan, saat ini isu perubahan iklim sudah menjadi diskusi yang sering dibahas di forum-forum internasional. Jika kita berbicara terkait dengan perubahan iklim, ini sangat dekat kaitannya dengan sampah plastik. APRINDO dengan seluruh anggotanya sudah berusaha juga untuk mengurangi sampah plastik terutama kantong belanja plastik sekali pakai. “Apa yang dilakukan Super Indo dan WAHU melalui proyek ini merupakan langkah yang baik untuk menerapkan prinsip 3R, Reduce, Reuse, Recyle,” dia menegaskan.

Setiap kemasan plastik rumah tangga yang dibawa ke Fasilitas WAHU akan dihargai berdasarkan kategorinya. Adapun kategori plastik yang dimaksud adalah sebagai berikut: sampah plastik campur akan dihargai Rp2.500 per kilogram, sampah botol plastik PET tertentu dihargaRp4.500 per kilogram, dan sampah plastik kemasan Private Label Super Indo dihargai Rp5.000 per kilogram.

Fasilitas WAHU dibangun di dua gerai Super Indo, yaitu Super Indo Pinang – Kota Tangerang dan Super Indo Wibawa Mukti – Kota Bekasi. Kedepannya Super Indo akan menambahkan pembangunan fasilitas WAHU ini ke kota-kota lain yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dengan memberikan nilai pada kemasan plastik sekali pakai, diharapkan setiap orang akan berfikir ulang untuk membuang kemasan plastik yang akan berakhir di TPA. Selain membantu mengurangi polusi plastik, program ini juga mendorong ekonomi sirkular. “Persoalan sampah merupakan persoalan serius dan multidimensi, sehingga diperlukan kepedulian terhadap persoalan sampah secara terus menerus. Dalam momen yang baik ini, kami mengajak semua pihak, untuk berkolaborasi guna menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi Indonesia,” jelas Yuvlinda.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved