Marketing Trends zkumparan

Adaptasi di Tengah Covid, E-commerce Mulai Alokasi Belanja Iklan

E-Commerce (source: smart-money.co)

Pelonggaran pembatasan yang diterapkan pemerintah dalam penanganan Covid-19 berdampak pada bergesernya tren masyarakat dalam berbelanja online. Adjust merilis data terbarunya yang menunjukkan bahwa pemasar mulai mengalokasikan belanja iklannya untuk mengakuisisi pengguna setelah konsumen melakukan adaptasi konsumsi di tengah pandemi Covid-19.

Paul H. Müller, Co-founder dan CTO Adjust, mengatakan, industri e-commerce cukup terkejut pada minggu pertama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan Maret lalu. Hal ini berdampak pada pengurangan jumlah belanja iklan.

“Industri mengalami peningkatan di bulan April, saat pemasar dan konsumen sama-sama belajar untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang ada dan kembali ke pola konsumsi lama,” kata dia. Oleh sebab itu, dia menyarankan untuk melakukan pelibatan ulang dan penargetan ulang, sesuai dengan tujuan kembali menarik pelanggan.

Salah satu dampak dari PSBB adalah banyaknyae-commerce yang mengurangi jumlah anggaran belanja iklan untuk mengakuisisi pelanggan. Selain itu, banyak platform yang mengalami penurunan dalam jumlah instalasi aplikasi dan jumlah sesi dalam aplikasi pada akhir bulan Maret.

Akan tetapi, data menyebutkan bahwa kondisi tersebut sudah kembali pulih sejak bulan April lalu. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya jumlah instalasi dan jumlah sesi dalam aplikasi yang menjadi tanda bahwa belanja iklan untuk akuisisi pengguna telah kembali dialokasikan.

Walaupun app economy secara umum tetap tangguh di tengah pandemi COVID-19, saat di mana penggunaan aplikasi semakin meningkat, ternyata kinerja aplikasi e-commerce justru kurang baik.

Dalam laporannya tercatat, jumlah instalasi aplikasi e-commerce menurun sebesar 12% dari minggu ke minggu pada bulan Maret 2020, karena perusahaan berhenti memasang iklan. Selain itu, jumlah instalasi berbayar menurun sebesar 35% dari bulan Maret ke April.

Akan tetapi, data terbaru menunjukkan bahwa indikator-indikator utama telah meningkat kembali. Hal ini merupakan dampak dari pemulihan belanja iklan digital, saat app economy menambah jumlah kegiatan.

Sven Arn, CEO Happy Thinking People, menjelaskan bahwa pola konsumsi yang terjadi tidak banyak berubah setelah PSBB. Karena, banyak konsumen mengharapkan adanya perubahan perilaku dari pihak-pihak lain, tetapi mereka sendiri tidak menjalankan perubahan tersebut. Sebagai contoh, mereka mengkritik seseorang yang melakukan penerbangan jarak jauh untuk menghadiri pertemuan bisnis, tetapi pada saat yang sama merencanakan liburan berikutnya. “Perilaku konsumen kemungkinan besar akan kembali seperti semula,” kata Arn.

Dengan membandingkan data pada minggu terakhir di bulan Maret dan minggu terakhir di bulan April, Adjust menemukan bahwa jumlah pengguna yang kembali menggunakan platform e-commerce meningkat sebesar 43%.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved