Trends Economic Issues

Agar UMKM Indonesia Maju Seperti Korea Selatan

Agar UMKM Indonesia Maju Seperti Korea Selatan
Franky Oesman Widjaja, Wakil Ketua Umum II Bidang Perekonomian Kadin Indonesia

Presidensi G20 dan B20 di Bali akan memberikan banyak manfaat bagi perekonomian nasional. Acara yang melibatkan negara-negara ekonomi terkuat di dunia ini mengajak semua pemimpin negara G20 yang hadir berkolaborasi untuk mengatasi persoalan terkini. Indonesia sebagai tuan rumah sekaligus negara dengan populasi terbesar keempat di dunia harus memiliki peran aktif dan memberi sumbangsih yang signifikan.

Franky Oesman Widjaja, Wakil Ketua Umum II Bidang Perekonomian Kadin Indonesia menyampaikan bahwa pelaksanaan G20 dan B20 di Bali ini merupakan momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara besar. Dengan potensi yang dimiliki, Indonesia tengah menyongsong status sebagai negara maju pada tahun 2045 mendatang, tepat 100 tahun kemerdekaan RI.

“Semoga G20 dan B20 ini bisa melibatkan lebih banyak negara lagi agar kita bersama-sama bertumbuh lebih kuat, maju dan tentunya bagi Indonesia ini merupakan kesempatan emas untuk merangkul semua stakeholders tidak hanya di dalam negeri tetapi, juga luar negeri. Sehingga Indonesia bisa menjadi destinasi untuk investasi, itulah yang kami harapkan,” ujarnya.

Franky, yang juga Sinar Mas Board Member ini menjelaskan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi berbagai tantangan mulai dari transisi energi, serta ancaman berbagai krisis seperti ekonomi, pangan, kesehatan, hingga persoalan lainnya. Oleh karena itu, model pengembangan UMKM di Indonesia yang saat ini berjalan, diharapkan dapat semakin kuat dan meluas, hingga dapat menjadi rujukan dunia.

Sebabnya, UMKM di Indonesia memegang peranan krusial dengan 60-70% berkontribusi terhadap Gross Domestic Product dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 80-90%. Dengan potensi itu, tidak hanya menjadi pondasi ketika menghadapi pandemi dan resesi ekonomi global, UMKM juga bisa membawa Indonesia lebih maju lagi ke depannya.

“UMKM ini adalah pondasi kita dan kita juga harus embrace, di Kadin pada 3 Oktober 2022 lalu, mengundang Presiden Joko Widodo untuk membuka dan meluncurkan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas,” lanjutnya. Model kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, swasta, dan pelaku UMKM ini akan membuka peluang semakin banyak UMKM yang naik kelas dengan bantuan permodalan, pendampingan usaha hingga akses pasar.

Franky menuturkan, setelah pandemi, dunia usaha mengalami beragam persoalan salah satunya suplai bahan baku. Namun, di tengah tantangan itu, Franky mengajak pelaku usaha untuk optimistis dan mampu mengambil kesempatan. Terbukti Indonesia mampu bertahan dari pandemi, kemudian pulih lebih cepat dibandingkan negara-negara lainnya.

“Presiden Joko Widodo sudah meresmikan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM naik Kelas. Ini artinya UMKM bisa akses teknologi, akses keuangan, akses pasar, jadi mereka bisa menikmati pasar yang lebih besar. Namun, mereka harus ada pendampingan. kalau tidak ya mereka sulit berkembang, banyak contoh pendampingan yang kami lakukan dan itu terbukti sukses,” tambahnya.

Ke depan, Franky berharap gerakan ini lebih modular dan sistematis dengan melibatkan lebih banyak perusahaan. Termasuk dengan memberikan status pemeringkatan usaha, misalnya UMKM yang baik berwarna biru, yang cukup baik hijau, masih kurang berwarna kuning serta merah yang statusnya belum melakukan apa-apa.

Untuk status UMKM berwarna merah inilah yang memerlukan pendampingan intensif. Karena biasanya mereka belum mengerti cara jualan atau marketing sehingga memerlukan modul yang sesuai dengan usaha dan area mereka beroperasi. Dengan begitu, program pengentasan kemiskinan akan lebih cepat terlaksana.

“Kalau seperti itu 1.000% tidak ada orang miskin, ini sangat penting. Middle class kita ini sangat penting, kalau UMKM hidup maka Indonesia betul-betul akan masuk negara 5 ekonomi terbesar pada tahun 2045 sesuai prediksi para ekonom,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadin juga mengundang Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol untuk memberikan pidato dalam acara B20. Korea Selatan merupakan negara yang sukses dalam pengembangan industri UMKM, bahkan penyaluran kredit perbankan kepada sektor UMKM sudah mencapai 81%. Pengalaman ini yang dibagi dan akan dikembangkan di Indonesia agar sektor UMKM semakin maju.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved