Trends Economic Issues

Akuisisi Newmont, Medco Bangun Smelter

Akuisisi Newmont, Medco Bangun Smelter

Komisaris Utama PT Medco Energi Internasional Muhammad Lutfi mengatakan pertemuannya dengan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution pada Kamis malam, 14 Juli 2016, untuk membahas akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara. Dia pun berjanji akan membangun smelter setelah mengakuisisi perusahaan tersebut.

“Komitmen Medco seusai akuisisi ini komplet adalah membangun smelter. Jadi smelter-nya itu sedang tahap feasibility study untuk bisa menjalankan. Menurut hitungan kami, mungkin bisa segera dibangun awal 2018,” ujar Lutfi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis malam, 14 Juli 2016.

Saat ini, menurut Lutfi, Medco tengah mengkaji opsi-opsi lokasi didirikannya smelter tersebut. “Di Nusa Tenggara Barat atau di Bojonegoro. Dua itu, di Pelabuhan Bojonegoro atau di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,” ujar Lutfi, yang merupakan Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

newmontNTT

Lutfi menuturkan Medco juga akan berfokus menciptakan produk turunan yang bisa menjadi produk dunia. Soal kewajiban divestasi bagi Newmont, Lutfi menjawab, “Yang namanya divestasi adalah proses nasionalisasi. Yang membeli ini tidak ada entitas asing sama sekali. Kami berharap ini bagian dari nasionalisasi.”

Terkait dengan rencana right issue (penawaran saham terbatas) dan penerbitan obligasi, Lutfi mengatakan Medco tengah mengejar hal itu. “Ini bagian dari aksi korporasi. Kami juga mesti memperbaiki struktur permodalan. Sebab itu, harus ada hal-hal yang kami lakukan yang merupakan bagian dari kewajiban menyelesaikan portofolio utang.”

Pada 30 Juni 2016, PT Medco Energi Internasional mengumumkan akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara sebesar 82,2 persen atau senilai US$ 2,6 miliar. Pembelian NNT dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation ini merupakan salah satu transaksi structured finance terbesar di Asia Tenggara tahun ini.

Dalam proses akuisisi saham ini, Medco tergabung dalam konsorsium PT Amman Mineral International bersama AP Investment. Adapun pembiayaan akuisisi dibantu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia dengan total pinjaman US$ 750 juta.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved