Technology Trends

Alelon Supercomputer Mendorong Batas Komputasi Performa Tinggi

Alelon Supercomputer Mendorong Batas Komputasi Performa Tinggi

Berdiri di Indonesia, Efison memperkenalkan Alelon Supercomputer beberapa waktu lalu. Bertenaga AMD Epy 7702P dan prosesor AMD Ryzen Threadripper 3990X, ini adalah layanan superkomputer Efison publik pertama untuk komputasi saintifik, kecerdasan buatan, dan big data.

Data akan terus menjadi kekuatan pendorong di belakang kemajuan bisnis, akademik, dan saintifik, menciptakan permintaan komputasi yang signifikan. Faktanya, perkiraan DataSphere IDC menunjukkan bahwa penciptaan dan replikasi data global akan mengalami compound annual growth rate (CAGR) sebesar 23% selama periode perkiraan 2020-2025 .

Dengan tenaga dan kecepatan komputasi yang ditawarkan oleh teknologi High Performance Computing (HPC), HPC dapat mengurangi waktu dan TCO yang diperlukan untuk melakukan operasi intensif komputasi dan memproses data dalam jumlah besar. Menyadari nilai dari teknologi HPC di dunia berbasis data saat ini, HPC kemungkinan akan digunakan oleh organisasi dari semua ukuran dan menyatu dengan bidang komputasi canggih lainnya termasuk komputasi cloud, Artificial Intelligence (AI) dan pembelajaran mesin.

Hal ini didukung oleh laporan Deloitte Insights berjudul ‘Technology, Media and Telecommunications Predictions 2019’, yang mencatat bahwa pasar Superkomputer 2 tahun lalu sekitar US$50 miliar, dan ini diproyeksikan akan tumbuh seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan permintaan untuk data.

Menyadari nilai bisnis, riset/saintifik, dan sosial HPC, Efison didirikan untuk meningkatkan aksesibilitas ke teknologi HPC. Setelah 6 bulan pengujian beta, Efison berhasil merilis lelon Supercomputer berbasis CPU AMD Epyc, layanan HPC bertenaga prosesor AMD pertama di Indonesia yang dapat diakses publik untuk komputasi saintifik, analisis big data dan di bidang artificial intelligence, memengaruhi cakupan penggunaan HPC di Indonesia.

Efison juga spesialis dalam jasa sistem integrasi pembangunan infrastruktur komputer, mulai dari server hingga komputer pribadi, merancang dan menerapkan solusi sistem TI agar sesuai dengan kebutuhan komputasi para pengguna.

Dengan meningkatnya volume dan kecepatan data yang masuk, berikut adalah beberapa keterbatasan/tantangan yang umum dihadapi oleh dunia usaha, fasilitas penelitian, institusi pendidikan dan beberapa bidang lainnya. Tantangan pertama, infrastruktur on-premise yang tidak efisien. Infrastruktur komputer yang ada secara cepat dapat tertinggal sehingga menghambat waktu dan efisiensi dalam mengolah set data yang lebih baru, besar, dan kompleks; kemampuan yang menjadi semakin esensial untuk tetap kompetitif di dunia yang didorong oleh data saat ini.

Tantangan kedua, kendala sumber daya. Institusi yang lebih kecil menghadapi kendala sumber daya yang signifikan seperti keterbatasan tenaga, waktu dan anggaran yang mencegah penyelesaian proyek yang membutuhkan data sebelum tenggat waktu; kecepatan komputasi menjadi sangat penting.

Tantangan ketiga, batasan pada kualitas akhir produk. Tanpa akses ke teknologi yang tepat dengan tingkat komputasi yang sesuai, (performa dan kecepatan), institusi terbatas dalam jumlah skenario percobaan yang dapat mereka lakukan, yang secara signifikan berdampak pada kualitas hasil akhir mereka.

HPC telah menjadi sarana yang bermanfaat di berbagai bidang untuk menghasilkan wawasan, memajukan penemuan saintifik, menghasilkan desain produk yang lebih baik, dan menemukan jawaban atas masalah yang kompleks.

Lembaga yang mengakui nilai HPC dalam memecahkan tantangan di atas mungkin tidak memiliki sumber keuangan atau keahlian untuk meningkatkan infrastruktur mereka. Membangun infrastruktur superkomputer, HPC, atau cluster komputer yang tepat itu menantang, memakan waktu, dan mahal. Dengan keahlian dan pengetahuan yang tepat, bisnis akan mampu membangun sistem berkemampuan tinggi yang dapat meningkatkan performa aplikasi, mempercepat transaksi pelanggan dan meningkatkan pengambilan keputusan.

“Menetapkan standar tinggi untuk performa, fitur keamanan, dan skalabilitas untuk beban kerja, prosesor AMD Epyc 7702P memiliki 64 core dan 128 thread berdasarkan AMD Infinity Architecture,” kata Lis Su, CEO AMD. Prosessor ini memberdayakan perancang sistem dan arsitek cloud untuk mengeluarkan performa server terbaru tanpa mengorbankan usaha, kemudahan pengelolaan, atau kemampuan untuk membantu mengamankan aset terpenting organisasi mereka, yakni data.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved