Technology Trends

Amar Bank Fokus Bangun Ekosistem Digital

Menukil data Hootsuite, pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan sebanyak 202,6 juta pada 2021, dengan penetrasi internet mencapai 73,7%. Sementara, untuk koneksi seluler di Indonesia angkanya tercatat sebanyak 345,3 juta koneksi atau setara dengan 125,6% dari total populasi.

Penggunanaan media sosial juga dikatakan meningkat sebesar 6,3% (yoy) atau mencapai 170 juta pengguna pada Januari 2021, setara dengan 61,8% dari total populasi. Peningkatan penetrasi internet tersebut membuat potensi ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan mencapai US$ 124 miliar pada tahun 2025 mendatang.

Melihat besarnya peluang tersebut, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) gencar membangun ekosistem digitalnya melalui pinjaman digital Tunaiku dan Digital Bank Senyumku. “kami ingin ikut mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia melalui Tunaiku dan Senyumku yang berbasis teknologi Artificial Inteligence (AI) dan big data,” kata Abraham Lumban Batu, Executive Vice President Retail Banking Amar Bank dalam acara public expose (25/08/2021).

Aplikasi pinjaman digital, Tunaiku, telah mencatatkan 9 juta aplikasi pinjaman per juni 2021. Sedangkan, untuk total pencairan pinjaman, paltform telah memfasilitasi 600 ribu pencairan pinjaman di periode yang sama. “Pinjaman ini terkonsentrasi pada tiga tujuan produktif yakni renovasi rumah sebesar 36%, modal usaha sebesar 25%, dan pendidikan sebesar 13%,” kata dia. Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Tunaiku telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp5,8 triliun kepada pengusaha mikro yang belum tersentuh layanan perbankan (unbanked) dan pengusaha mikro yang kesulitan mendapatkan akses pinjaman dari lembaga keuangan formal (underserved).

Di bulan Agustus 2020 lalu, Amar Bank juga telah meluncurkan bank digital, Senyumku, untuk melengkapi ekosistem digitalnya. Bank digital tersebut diluncurkan dengan menggandeng Google dan menjadikan kecerdasan buatan (AI) basis layanannya. “Kami ingin memberikan layanan perbankan yang personal kepada masyarakat dengan proses registrasi yang sederhana hanya dalam waktu 3 menit,” ujar Abraham.

Adapun fitur unggulan dari aplikasi tersebut adalah fitur catat dan fitur celengan. Kedua fitur tersebut dirancang untuk menumbuhkan kebiasaan menabung, mengkategorikan pos-pos keuangan, melacak pengeluaran, dan berinvestasi secara teratur. “Ke depan, kami ingin fokus mengintegrasikan layanan Senyumku dan Tunaiku agar nasabah lebih seemless dan mudah dalam menggunakan seluruh aplikasi dan produk Amar Bank,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, David Wirawan, Executive Vice President Finance Amar Bank menjelaskan, Amar Bank mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp1,71 triliun pada bulan Desember 2020, menjadi Rp1,86 triliun pada Juni 2021. Sementara itu, saldo Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 29% atau dari Rp1,75 triliun menjadi Rp2,26 triliun. “Terlepas dari tantangan yang dihadapi selama pandemi Covid-19, kinerja keuangan Amar Bank masih mampu melampaui rata-rata kinerja industri perbankan,” kata David

Pertumbuhan DPK Amar Bank sepanjang 2020 sebesar 25,32%, lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan yang berada di angka 11,11%. Lebih jauh, menurutnya, dalam 5 bulan pertama di 2021, Amar Bank jugamencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 4,06%, lebih tinggi diatas rata-rata industri perbankan yang tercatat di angka 0,5%.

“Pada Semester I/2021, kami juga mencatatkan pendapatan bunga bank sebesar sebesar Rp291 miliar pada Semester I/2021, atau tumbuh 26,63% dibandingkan pendapatan bunga Bank pada semester II 2020 sebesar Rp230 miliar,” katanya menambahkan.

Di sisi lain, Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank mengatakan bahwa pihaknya melakukan penyesuaian bisnis dengan melakukan pengetatan penyaluran kredit di tahun 2020. Hal tersebut dikarenakan adanya kontraksi ekonomi Indonesia akibat pandemi covid-19. Meskipun begitu, Vishal optimis Bank bisa meningkatkan kinerja melalui pengembangan ekosistem digital.

“Kami siap memenuhi peraturan-peraturan terbaru OJK dan berkomitmen untuk meningkatkan modal inti. Selain itu, kami juga akan melakukan inovasi di bidang digital untuk mendukung inklusi keuangan di Indonesia,” kata Vishal menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved