Management Trends

Ambisi Big Records Asia dan JQ Composey Menaklukkan Industri Musik

Isra Ruddin, CEO Big Records Asia dan JQ Composey (kanan)

PT Big Records Asia, perusahaan rekaman musik atau music label dan dan PT Jqcomm Norton Composey (JQ Composey), penerbit musik siap bertarung di industri musik Tanah Air. Kedua perusahaan pendatang baru yang berdiri tahun 2020 di bawah payung Ircomm Norton Capital (Ircomm), perusahaan konsultan komunikasi dan publishing ini, justru berani memasuki ranah industri musik saat pandemi Covid-19.

“Covid-19 memang sangat memengaruhi seluruh sektor bisnis yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Ircomm melihat bahwa industri musik, kreatif dan digital memiliki prospek yang sangat bagus dengan banyaknya muncul digital platform yang menunjang bisnis musik, kreatif dan digital saat ini. Inilah momen yang tepat masuk, kebetulan saat pandemi,” ujar Isra Ruddin, CEO Big Records Asia dan JQ Composey.

Isra menyebut mulanya kedua unit bisnis musik, kreatif dan digital ini didirikan atas hasil diskusi dengan beberapa musisi dari Eropa yang mana saat itu cukup banyak musisi local Eropa yang ingin masuk pasar Asia khususnya Indonesia. “Cita-cita kami ingin membawa musisi lokal yang ada di Eropa bahkan dari belahan dunia lain dapat masuk ke pasar Asia, khususnya Indonesia. Juga, membawa musisi lokal berbakat, tapi sulit untuk menemukan wadahnya maka kami ada untuk membantu para musisi lokal tersebut serta mengangkat para musisi hebat yang ada di setiap daerah Indonesia atau yang biasa kami sebut “local hero” ke tingkat nasional bahkan mancanegara,” jelasnya.

Big Records Asia fokus pada music label, kreatif dan digital saat ini telah berhasil memproduksi dan mendistribusikan lebih dari 250 judul lagu ke seluruh digital streaming platform yang ada diseluruh dunia melalui Believe Music yang merupakan perusahaan music aggregator asal Perancis.

“Saat ini pun kami telah berkolaborasi dengan ratusan penyanyi, musisi, pencipta lagu, arranger, artist management dan lainnya. Berdiri saat masa awal pandemi Covid 19 hingga saat ini Big Records Asia berusaha untuk bertahan dan tetap optimistis dapat dikenal serta diterima dikancah musik Indonesia dan bahkan tingkat dunia kelak,” kata Isra seraya mengaku Big Records Asia telah mendaftarkan diri dan sedang tahap proses menjadi anggota Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI).

Sementara itu, JQ Composey yang fokus pada penerbitan musik atau music publishing ini telah berhasil bekerja sama dengan para ratusan pencipta lagu yang ada di Indonesia. Ada sekitar 300 judul lagu yang telah terbit melalui music label atau digital streaming platform yang ada di dunia.

JQ Composey bertugas untuk mengelola hak cipta dari seluruh lagu para pencipta yang menitipkan pengelolaan hak cipta lagu tersebut. Sebagai penerbit musik JQ Composey telah bergabung secara resmi dengan Wahana Musik Indonesia (WAMI) yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang Collective Management Organization atau lembaga manajemen kolektif pengelola eksploitasi karya cipta lagu terutama untuk royalti atas Hak Mengumumkan (Performing Rights).

JQ Composey juga telah tergabung secara resmi bersama 11 perusahaan penerbit musik lainnya dalam Prakarsa Antar Musik Publishing Indonesia yang merupakan organisasi perkumpulan musik publishing yang menaungi karya cipta lagu Indonesia. Selama awal berdiri tahun 2020, perusahaan ini dalam proses bersinergi dengan mitra strategisnya lainnya, seperti YouTube, Smule, Resso, TikTok, Joox dan lainnya.

Arvita Rachmawati, General Manager Big Records Asia & JQ Composey,menambahkan, “Perusahaan kami berdiri sejak adanya pandemi Covid-19 di Indonesia dan berhasil mendistribusikan hampir 250 lagu karya musik anak bangsa melalui music label kami Big Records Asia dan telah berhasil bekerja sama dengan mengelola hampir 300 lagu melalui music publishing JQ Composey. Sejujurnya tidak mudah untuk kami bisa bertahan hingga di posisi ini. Namun, kami optimistis dapat bertahan dan bersaing di industri musik.”

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved