Trends

Anteraja Bidik 1.000 Pelanggan B2B Hingga Akhir 2020

Anteraja terus mendorong digitalisasi layanan, meskipun perusahaan rintisan ini telah menerapkan sejak pertama kali berdiri pada tahun 2019. Selama 5 tahun terakhir, perkembangan industri e-commerce bertumbuh dengan cepat. Dari kondisi inilah, perusahaan melihat adanya suatu kebutuhan jasa logistik yang dapat menyeimbangkan pesatnya perkembangan e-commerce. Sehingga ekosistem ini bisa berjalan dengan respirokal.

“Kami bersyukur didukung teknologi mutakhir di industri jasa pengiriman dan logistik. Dan keunggulan Anteraja di bidang teknologi kami yakini dapat mengubah peta industri logistik di Indonesia,” kata Andri Hidayat, VP Sales and Marketing Anteraja mengklaim.

Andri menuturkan, kondisi pandemi pada awal tahun 2020 justru membawa dampak positif bagi perkembangan industri e-commerce dan jasa logistik. Menukil data dari RedSeer, selama pandemi industri e-commerce mengalami lonjakan sebesar 69%. Kebijakan pembatasan aktivitas ekonomi dan sosial, serta adanya penerapan soscial distancing yang dianjurkan oleh pemerintah, sejalan dengan metode yang diterapkan oleh perusahaan.

Selain menyasar segmen e-commerce, Anteraja juga menargetkan segmen korporasi bisnis dengan membidik segemen B2B. Layanan BisnisAja yang melayani kebutuhan segmen B2B, menyediakan fitur yang dapat menganalisa biaya pengiriman paket secara otomatis, dan melakukan pemantauan pengiriman lewat laporan pengiriman melalui dashboard. “Kami menargetkan 1.000 pelanggan dari segmen B2B hingga akhir tahun 2020,” kata dia menambahkan.

Sebagai tambahan, padaSemester I tahun 2020, Anteraja berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 225% atau dari Rp83,15 miliar menjadi Rp269,92 miliar. Sementara itu, perusahaan mencatatkan rata-rata pengiriman sebesar 200 ribu parsel per hari sampai bulan Agustus 2020.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved