Management Trends

Apa Bedanya Tani Fund dan Fintech Pinjaman Lain?

Apa Bedanya Tani Fund dan Fintech Pinjaman Lain?

Selama ini sektor pertanian sulit mendapatkan pendanaan untuk pengembangan usaha. Padahal, pertanian merupakan urat nadi perekonomian Indonesia. Betul, Tani Hub — yang hadir lebih dulu berusaha memotong rantai distribusi, sehingga disparitas harga antara perani dan pembeli menjadi kecil — namun masalah kemudahan akses pendanaan masih menjadi kendala. Untuk itulah fintech crowlending Tani Fund hadir guna memberikan solusi kepada para petani.

Kehadiran Tani Fund melalui bendera PT Tani Fund Madani Indonesia ini siap menjadi mitra dalam meningkatkan produksi pertanian, perikanan, dan peternakan, memperluas jaringan pemasaran, memutus rantai tengkulak, sehingga pada akhirnya mereka mampu menikmati kesejahteraan. “Tani Fund hadir untuk benar-benar membantu petani agar lepas dari tengkulak, mendapatkan inovasi akses keuangan guna mendukung permodalan dengan sistem pinjam meminjam,” kata Pamitra Wineka, Chairman & Co-founder PT Tani Fund Madani Indonesia.

Lembaga ini juga membantu kelompok tani yang kesulitan menjual hasil panen, baik karena kurangnya akses penjualan maupun yang kesulitan menghadapi tranding terms. Sebab, misi utama Tani Fund adalah memotong rantai distribusi, sehingga disparitas harga antara petani dan pembeli menjadi lebih kecil, Sejauh ini, Tani Fund sudah membiayai 12 program budidaya sejak April 2017, dan berencana menambah 4 -5 proyek baru saban bulan.

Apalagi, kata Adhi Bramantya, Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Bank Bukopin, sekarang sudah ada program pembiayaan sebagai hasil kerja sama dengan Bank Bukopin. Sebelumnya Bank Bukopin sudah bekerja sama dengan Tani Hub untuk membiayai transaksi petani sehingga mereka sudah mendapatkan pembayaran dalam tiga hari kerja.

Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memberikan respons positif dengan peluncuran Tani Fund. “Kami menyambut baik segala inovasi disektor keuangan. Apalagi kegiatan ini mendukung program inklusi keuangan Pemerintah dan menyasar sektor produksi pertanian yang dikonsumi masyarakat luas.

Lantas, apa yang membedakan Tani Fund dengan fintech pinjam meminjam lainnya?

“Hal yang unik dari kami adalah Tani Fund hanya fokus pada bidang produksi seperti pertanian, perikanan, dan peternakan,” ucap CEO & Co-founder Tani Fund, Ivan Arie. Selain itu, model pembiayaan Tani Fund dengan sistem bagi hasil, sehingga petani, pemilik modal, dan Tani Fund berusaha menyukseskan tiap program pembiayaan yang dikerjakan.

Menurut Ivan, Tani Fund telah memperhitungkan dengan matang dalam program pinjaman kepada para petani. “Kami sudah hitung secara cermat kemungkinan rugi karena risikonya pasti ada. Namun tidak semua petani yang diberi pinjaman itu gagal panen, misalnya,” ucap Ivan meyakinkan.

Bagaimana dengan menejemen risiko gagal panen karena cuaca? “Tim Tani Fund telah melakukan survei kalayakan usaha untuk setiap program kerjanya sebelum dipublikasikan di website,” ujar Ivan yang lagi-lagi optimistis akan masa depan bisnis Tani Fund . Yang jelas, Tani Fund hanya mau bekerja sama dengan para petani terbaik dan berpengalaman. Sejak awal didirikan, Tani Hub dan Tani Fund sudah bekerja sama dengan lebih dari 1.300 petani di seluruh Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved