Trends

Arsjad Rasjid Disepakati jadi Ketum Baru Kadin, Ini Lika-Likunya

Arsjad Rasjid calon Ketua Umum Kadin (Foto: arsjadrasjid.com).
Arsjad Rasjid calon Ketua Umum Kadin (Foto: arsjadrasjid.com).

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyepakati pemilihan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 dan Anindya Bakrie menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin.

“Yang satu jadi Ketua Dewan Pertimbangan yaitu Pak Anindya Bakrie, yang satu Ketua Umum Kadin Indonesia rencananya itu Pak Arsjad Rasjid,” kata Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani saat konferensi pers virtual usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Senin, 28 Juni 2021.

Kesepakatan itu tercapai berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Hasilnya kedua calon ketua umum tersebut setuju menjabat sebagai ketua di posisi berbeda. Hasil tersebut pun akan dibawa ke Munas Kadin Indonesia yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Juni – 1 Juli 2021.

Rosan mengatakan dinamika pemilihan calon Ketua Umum Kadin cukup tinggi namun tetap kondusif. Ketiganya termasuk Rosan juga terus bertemu membicarakan pilihan terbaik untuk Kadin termasuk di masa mendatang.

Arsjad mendeklarasikan diri menjadi Calon Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 pada Jumat, 26 Maret 2021. Pada awal pencalonan itu, ia mengaku didukung oleh anggota Kadin dari 20 provinsi.

Dalam deklarasi itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin M.S. Hidayat juga terang-terangan menyampaikan dukungannya untuk Direktur Utama Indika Energy tersebut.

Dua menteri dari Kabinet Indonesia Maju itu memiliki alasan masing-masing kala menyatakan dukungannya kepada Arsjad. Misalnya saja Bahlil yang mengatakan Arsjad bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Mengingat, Komisaris Grab Indonesia itu dinilai piawai menjalin komunikasi dan murah senyum.

Sedangkan Lutfi memiliki kedekatan masa lalu dengan Arsjad. Keduanya adalah kolega ketika sama-sama berkuliah di Los Angeles, Amerika Serikat. Selain itu, Arsjad dan Lutfi memulai bisnis dalam waktu yang hampir berbarengan. Dua menteri pun terpantau aktif ikut dalam kampanye Arsjad ke daerah.

Dalam perjalanannya, dinamika Munas Kadin dengan agenda utama pemilihan ketua umum periode 2021-2026 memanas dalam dua bulan belakangan. Gejolak kontestasi pemilihan pemimpin Kadin mencuat setelah adanya dugaan intervensi dari Badan Intelijen Negara atau BIN.

Dua sumber Tempo yang masing-masing merupakan petinggi Kadin provinsi dan Kadin Indonesia menyebut telah berkali-kali memperoleh pesan dari anggota BIN. Pesan itu memuat desakan agar Kadin mengundurkan jadwal munas hingga mempengaruhi dukungan ke salah satu calon. Sumber menunjukkan bukti-bukti pesan itu.

Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, menampik ada intervensi lembaganya menjelang perhelatan lima tahunan Kadin. Wawan mengatakan BIN tidak mencampuri agenda internal kumpulan para pengusaha itu. “Dari BIN tidak ada perintah intervensi. Semua berjalan biasa,” kata Wawan, 27 Mei lalu.

Ribut-ribut Munas Kadin tak sampai di situ. Gejolak kembali muncul setelah Ketua Umum Kadin periode 2015-2020 Rosan Perkasa Roselani memutuskan memindah lokasi munas ke Kendari dan mengundurkan jadwal pelaksanaannya hingga 30 Juni. Semula, Munas Kadin akan dilaksanakan di Bali pada 2-4 Juni.

Pemindahan ini disebut-sebut merupakan permintaan langsung dari pemerintah. Pemerintah menyampaikan permintaan perubahan lokasi dan jadwal munas kepada Rosan, akhir Mei lalu. Rosan membenarkan ada instruksi dari pemerintah. “Benar (karena Covid-19),” kata Rosan. Permintaan pemerintah berhubungan dengan kondisi penyebaran Covid-19 yang meningkat pasca-Idul Fitri.

Rencana pemindahan Munas ke Kendari pun mendapat penolakan dari kubu penantang Arsjad, yaitu kubu Anindya Bakrie. Mereka khawatir pelaksanaan munas di Kendari akan berakhir ricuh seperti pelaksanaan munas-munas sebelumnya, yakni Pramuka dan PAN.

Setelah Munas Kadin ditetapkan berubah lokasi, Kadin daerah pendukung Anindya, seperti Yogyakarta, mengusulkan diri menjadi tuan rumah. “Benar, sudah disampaikan ke Ketua Umum Kadin,” kata Wakil Ketua Kadin Yogyakarta Wawan Hermawan saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Belakangan, mayoritas pendukung Anindya pun mendesak Kapolri menunda Munas Kadin di Kendari dengan alasan tingginya penyebaran Covid-19. Mereka menyampaikan laporan ke Mabes Polri untuk mengundurkan pelaksanaan agenda lima tahunan itu.

“Semua pendukung Pak Anin (Anindya Bakrie) minta munasnya ditunda,” ujar Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto kepada Tempo, Senin, 28 Juni 2021. Adik telah mengirim surat kepada Ketua Umum Kadin periode 2015-2020 Rosan Perkasa Roeslani dan Presiden Joko Widodo untuk meminta pelaksanaan munas diundur. Surat dikirim sejak pekan lalu, namun ia mengklaim tak ada balasan.

Sedangkan kubu pendukung Arsjad berkukuh agar pelaksanaan munas tetap berlangsung di Kendari sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Ketua Kadin Banten Mulyadi Jayabaya, menyatakan pihaknya setuju munas tetap dilakukan pada 30 Juni sampai 2 Juli di Kendari dengan protokol kesehatan ketat. “Lanjut. Ini sesuai dengan izin negara. Mereka yang melaporkan (Munas Kadin) ini karena takut ada kekalahan,” ujar Jayabaya.

Untuk meredam gejolak di antara dua kubu tersebut, kedua calon bertemu guna mencari jalan tengah sehingga persoalan pemilihan ketua umum ini tidak menimbulkan efek yang berlarut-larut. Pertemuan itu pun menghasilkan kesepakatan, Arsjad akan menjadi Ketua Umum Kadin dan Adindya Bakrie sebagai ketua dewan pertimbangan.

Pasca adanya kesepakatan itu, Rosan Perkasa Roeslani memastikan musyawarah nasional (munas) organisasinya tetap akan berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Munas Kadin akan dilaksanakan selama dua hari pada 30 Juni dan 1 Juli 2021. “Semua yang ke sana kami carterkan pesawat untuk peserta, pesawat Garuda. Kami benar-benar akan menjaga semuanya, demi kebaikan kita semua,” ujar Rosan dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 28 Juni 2021.

Untuk mencegah adanya penularan virus corona, Rosan mengatakan panitia pelaksana akan melakukan tes swab PCR maupun Antigen bagi seluruh peserta munas. Selama pelaksanaan munas, Rosan memastikan pihaknya akan menjaga agar seluruh peserta mematuhi protokol kesehatan.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved