Aruvana, perusahaan yang fokus pada pengembangan Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR) dan Mixed Reality (MR) memamerkan teknologi Vinera di festival South by Southwest (SXSW) 2023 di Austin, Texas, Amerika Serikat. Festival ini merupakan ajang berkumpulnya pelaku industri kreatif global di bidang teknologi, film, musik, pendidikan, dan budaya pada 10 Maret hingga 19 Maret 2023.

“Kami mengapresiasi dukungan Kemenparekraf RI, Disparekraf DKI Jakarta, dan Asosiasi Digital Kreatif dalam mendorong kemajuan startup di Tanah Air termasuk di perhelatan SXSW ini, terutama dalam hal pembekalan dan pendampingan untuk memperluas networking dan meningkatkan potensi partnership,” kata CEO Aruvana Indra Haryadi.

Di SXSW, perusahaan yang berbasis di Yogyakarta tersebut memamerkan Vinera yang adalah alat bantu pelatihan bagi penderita storke berbasis VR. Vinera sendiri memiliki fitur unggulan Vanamotion yakni motion hand tracking yang digunakan untuk berinteraksi dengan dunia virtual secara langsung dan menjalankan sendiri perangkat VR dengan lebih mudah tanpa controller dari headset VR.

“Pengalaman mengikuti SXSW tahun ini membuat Aruvana menemukan besarnya potensi pengaplikasian dan pengembangan teknologi VR untuk terapi kesehatan di pasar global,” ujarnya menambahkan. Indra meyakini Aruvana bisa berkompetisi dengan produk global lain.

Precedence Research dalam datanya menyebutkan pasar metaverse global di bidang kesehatan mencapai US$8,9 miliar pada tahun 2022 dan akan mencapai US$72,10 miliar pada tahun 2030. “Kami berharap dapat terus menjalin sinergi yang berkesinambungan antara startup lokal dan pemerintah, dengan tujuan meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global,” ujar Indra.

Senada dengan Indra, Stanislaus Tandelilin, Co-Founder Aruvana mengatakan, secara umum teknologi yang dikembangkan Aruvana telah berada pada peringkat di atas rata-rata. “Hal ini semakin menumbuhkan optimisme Aruvana untuk mampu bersaing di ranah global,” ujar Stanis.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id